Kepsek MAN Batujaya Didemo Siswanya

Saturday, November 1, 2008

Aksi brutal siswa meminta kepsek mundur dari jabatannya.
 
 
 
BATUJAYA, RAKA - Siswa MAN 1 Batujaya 'ngamuk' menendang-nendang pintu ruang kepala sekolah, mereka menyuruh kepala sekolahnya keluar ruangan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, karena telah menodai lembaga pendidikan Islam dengan berbuat cabul pada siswi dan diketahui sering 'zinah' dengan staf bendaharanya.
 
Ratusan siswa tersebut mogok belajar sejak pagi hari, untuk meluapkan kekecewaan, diantaranya meraung-raungkan kendaraan motor di tengah halaman sekolah sambil mengangkat sepanduk bertuliskan 'kepsek tak bermoral', mereka juga meneriaki kepala sekolah supaya mundur dan tidak layak memimpin lembaga pendidikan di MAN Batujaya lagi. Beberapa siswa mengungkapkan, bukan rahasia umum jika kepala sekolahnya sering melakukan perbuatan bejad.
 
Beberapa jam kemudian, kepala sekolah menerima aspirasi siswa, tapi pembicaraannya menjadi alot ketika kepala sekolah hanya meminta dialog tanpa solusi. Ketika kepala sekolah kembali keruangannya, beberapa siswa mensoraki bahkan diantaranya akan menghakimi. Namun, dua personil polisi yang siaga bisa mengamankannya. Bahkan, ketika kepsek akan meninggalkan sekolah, semua siswa memblokade dan dan mendorong-dorong tubuh kepsek sebelum dia pergi pakai mobilnya dengan pengawalan polisi. Tuntutan siswa tetap menginginkan kepsek mundur.
 
Sampai berita ini diturunkan, siswa tetap bersikukuh mogok belajar sampai MAN Batujaya tidak lagi dipimpin Kepsek Mastawa. Mereka menginginkan sosok kepala sekolah yang menjadi teladan bagi murid-muridnya, bukan sosok yang bejad dan tidak bermoral, bahkan nama baik MAN Batujaya di muka masyarakat sudah tercoreng.
 
Aksi demo itu diwarnai kisruh dengan mencorat-coret tembok dan merobohkan pagar sekolah. Dalam dialog langsung, siswa tetap meminta kepsek turun dari jabatannya karena telah mempermalukan nama MAN Batujaya. "Bapak secepatnya harus mengundurkan diri dari jabatan kepala sekolah karena kami tidak mau mempunyai kepala sekolah yang moralnya bejad," tegas siswa teriak.
 
Selain itu, kepsek pun dituduh siswanya banyak melakukan penyelewengan dana, diantaranya fasilitas sekolah dan bea siswa. Dalam pembelaannya, Kepsek MAN 1 Batujaya, Mastawa engatakan, pemasalahan mengenai dirinya diangap menjinahi Staf TU itu telah diselesaikan di Departemen Agama. "Namanya manusia pasti ada khilafnya dan permasalahan ini telah diselesaikan dengan suaminya," ujar kepsek. Pernyataannya itu kemudian dihujat riuh semua siswanya.
 
Pada dialog langsung itu tidak berhasil meredam tuntutan siswa yang mengakibatkan kepsek terpaksa dievakuasi kembali ke ruangan kantornya dengan penjagaan yang ketat dari kepolisian. Bahkan, saat kepsek meninggalkan sekolah, siswa terus menghujatnya.
 
Diketahui, Kepsek MAN Batujaya ini melakukan hubungan bejad dengan istri seorang guru sekolah dasar. Perempuan yang kesehariannya sebagai staf TU di sekolah ini sering melakukan mesum dengan kepsek. Hal ini, bukan rahasia publik, semua tahu, bahkan kepsek pernah diserang langsung oleh suaminya langsung ke sekolah yang membuat geger semua siswa. (spn)

Tirtajaya Gelar Pengajian Rutin Bulanan

TIRTAJAYA, RAKA - Sebagai upaya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan aparatur pemerintahan, sebelas desa se-Kecamatan Tirtajaya menggelar pengajian rutin atau disebut 'syariahan' di halaman desa Sabajaya, Rabu (29/10) pagi. Selama sejam lebih, staf, kepala desa dan perangkatnya khusyu mendengarkan ceramah yang disampaikan KH. Sopandi dari Bekasi.
 
Camat Tirtajaya, Drs. Wawan Setiawan menjelaskan, pengajian ini akan terus dilaksanakan agar menjadi agenda rutin di kecamatannya. Memang, pengajian ini peruntukan golongan tertentu, yaitu intern pemerintahan se-kecamatan termasuk MUI (Majelis Ulama Indonesia) kecamatan.
 
 
"Kita akan ciptakan legiatan ini seperti bola salju yang nantinya akan menjadi besar, kami sebetulnya sadar dalam hidup dipemerintahan ini harus seimbang selama melaksanakan tugas amanah rakyat, kadang kami seringkhilaf. Dengan sentuhan agama ini diharap bisa lebih baik lagi. Pengajian ini untuk memantapkan wawasan ilmu agama, supaya terjadi keseimbangan anatar tugas pemerinah dan agama," katanya usai acara tersebut.
 
Ditambahkannya, pengajian rutin setiap Rabu pada akhir bulan ini diprakarsai kepala desa beserta MUI, setelah dimusyawarahkan akhirnya kegiatan ini dilaksanakan untuk merajut rasa persaudaraan dan solid dalam bekerja. Kata camat, melalui kegiatan seperti ini dia ingin membentuk membentuk pola pikir masyarakat di tiap desa, yang selanjutnya bisa menjadi kebiasaan dan terus dilaksanakan. "Pada dasarnya ini pembinaan untuk para aparat desa usai Pilkades (Agustus 2008 lalu, red), seperti pepatah, 'satu untuk semua dan semua untuk satu' (tujuan, red)," ucapnya.
 
Kepala Desa Sabajaya, Ade Amung Purawinata sebagai tuan rumah pengajian menjelaskan, kegiatan pengajian rutin yang diselenggarakan ini merupakan bentuk kedekatan antara sesama perangkat desa dengan staf dan Camat Tirtajaya. Sekaligus, upaya menjernihkan kembali tugas berat pemerintahn selama ini. "Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan menambah nilai keimanan dan ketaqwaan kita sebagai umat muslim," tukasnya.
 
Sementara, Kepala Desa Srijaya, Durahman Hamied memaparkan, ulama dan umaro harus bersatu. Harapannya, sebanyak 11 desa itu bisa mengisi kegiatan serupa, untuk menambah wawasan akidah Islam para aparat pemerintahan di Kecamatan Tirtajaya. "Pengajian ini bertujuan mempererat hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan Allah kaitan iman dan taqwa yang harus terus ditingkatkan," jelasnya supaya kegiatan ini lebih cenderung untuk mengamalkan tidak hanya menggelar acara semata. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan