Anton: Semua Jalan Harus Dicor

Friday, May 22, 2009


Anton Suhirman saat mengawasi langsung perbaikan jalan beton di desanya.
 

CILEBAR, RAKA - Sudah seharusnya semua jalan dicor, tidak lagi dihotmix. Mengingat kualitas jalan beton lebih tahan lama dibanding hotmix. Demikian kata Ketua LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) Pusakajaya Utara, Anton Suhirman, kepada RAKA, Kamis (21/5) siang disela perbaikan jalan beton 400 meter di desanya.

Menurutnya, pengecoran jalan poros desa antara Desa Pusakajaya Utara dan Pusakajaya Selatan ini merupakan contoh, supaya perbaikan jalan di semua desa juga harus dibeton. Kata dia, ajuan jalan beton ini sudah lama dan sudah direalisasikan dua kali, pertama sepanjang 400 meter di pertengahan tahun 2008 dan sekarang sudah dikerjakan lagi di ruas jalan serupa. "Perbaikan jalan ini bertahap, yang penting kualitasnya bagus dan tahan lama," ucapnya.

Dia membandingkan, jika ruas-ruas jalan di desanya ini sudah tuntas dihotmix tahun 2006 lalu, maka jalan itu dipastikan akan rusak dan kembali jadi tanah dan batuan. Dan kemungkinan, masyarakat hanya akan merasakan jalan bagus yang sesaat. Namun jika jalan dibeton, meski sedikit demi sedikit, tapi dipastikan jalan itu akan awet sekitar 10-20 tahun.

Usai perbaikan jalan ini, Anton meminta kepada Dinas Bina Marga dan Cipta Karya untuk membangun tiang portal untuk menutup jalan tersebut. Hal itu perlu supaya jalan tetap dalam kondisi baik, karena hampir setiap waktu jalan-jalan yang sudah diperbaiki itu selalu dilalui kendaraan berat. "Portal itu untuk pemeliharaan, kalau tidak diportal maka akan banyak truk bermuatan banyak masuk ke jalan itu, apalagi daerah ini berdekatan dengan wilayah proyek (TPK) Tambak Pandu Karawang," jelasnya.

Jalan 400 meter yang dikerjakan sejak 15 Mei 2009 kemarin ini memakan biaya Rp 388 juta-an dari APBD Kabupaten Karawang. Kontraktornya yaitu Endang Jengkol dari CV.Madani NCO. Kata Anton, perbaikan jalan ini langsung diajukan ke bupati oleh pihak desa dan LSM Faska. Dengan direalisasikannya jalan beton, berarti harga gabah akan semakin tinggi, karena perbaikan jalan ini akan menghidupkan akses pertanian setempat.

Seperti dikatakan Sekdes Pusakajaya Utara, Maman, diperkirakan hingga tahun 2010 semua jalan poros desanya bisa dibeton, meski bertahap. Kata dia, memang biaya jalan beton lebih besar dibanding hotmix, kalau perbaikan jalan hotmix bisa sepanjang 1 km, tapi kalau dibeton hanya mampu 300-400 meter. Usai perbaikan jalan poros Desa Pusakajaya Utara ke Desa Pusakajaya Selatan, kedepan diharap ada perbaikan serupa jalan poros desa antara Desa Pusakajaya Utara hingga Desa Sungaibuntu sepanjang 2 km. "Rencana akan diperbaiki 350 meter, pekerjaannya bertahap," tukasnya. (spn)
 

12 RTM Ditolak Pos Cairkan BLT


 
PEDES, RAKA - Sebanyak 12 peserta BLT (Bantuan Langsung Tunai) di Desa Karangjaya, Kecamatan Pedes gigit jari tidak bisa mencairkan dana BLT di desanya, Rabu (20/5) siang. Pasalnya, alamat ke 12 warga itu tertukar dengan Desa Dongkal. Melihat itu, panitia penyaluran BLT memberikan kompensasi kepada mereka dengan memasukannya pada data non BLT untuk mendapat uang pemerataan.
Seperti dijelaskan panitia penyaluran BLT yang juga Ketua BPD Karangjaya, H. Rohada usai pencairan BLT, kedua belas warganya itu langsung ditolak petugas Pos ketika akan mencairkan uang BLT di kantor desa, sementara pihak Pos telah mencoret nama yang tercantum, sehingga kedua belas warga itu tidak bisa mengambil uang tunai.

"Kami juga tidak tahu harus bagaimana lagi menangani kedua belas warga itu, tapi Insya Allah mereka akan mendapat kompensasi dari kita, karena kita kasihan ada warga peserta BLT tapi tidak bisa mendapatkan haknya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangjaya, Mamat Rohmat menjelaskan, dari pihak Pos maupun desa tidak ada yang mau disalahkan. Diakui Mamat, kejadian ini akibat pendataan BLT yang tidak akurat. "Jelas tidak ada yang mau disalahkan, terus mau bagaimana lagi selain kita tetap memberikan kompensasi kepada peserta BLT itu untuk tetap dapat uang, tapi masuknya ke non BLT," tandasnya.
 
Penyebab tidak cairnya uang BLT adalah dari data alamat, misal Ata warga Dusun Kondang, harusnya tercatat pada kartunya adalah Desa Karangjaya, tapi yang tertera pada kartu itu Desa Dongkal. Perbedaan nama desa ini yang membuat bingung petugas Pos, sehingga tidak bisa mencairkan uang BLT. Ada juga yang namanya malah sudah tercoret di dalam pembukuan penerima dana RTS (Rumah Tangga Sasaran) yang dipegang pihak Pos.

Menanggapi hal itu, Kaur Trantib, A. Mudrik berharap, supaya kejadian seperti ini tidak terulang pada pencairan BLT berikutnya, karena sangat merugikan peserta BLT dan membuat panik pihak desa. Dia bahkan khawatir ada buntut negatif dari warga pada aparat desa. "Namanya benar, alamat dusunnya benar, tapi nama desanya salah, saya harap pendataan BLT ini harus akurat, jangan sampai salah seperti itu," imbuhnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan