Ristek Cup V Rangkul Pemain Sepak Bola Berbakat

Sunday, May 4, 2008

foto: SMPN 2 Rengasdengklok (berdiri) dan SMPN 4 Rengasdengklok saat final, Rabu (30/4) sore.


KUTAWALUYA, RAKA - Kepanitiaan Ristek Cup pantas dicontoh sekolah-sekolah SMP dan MTs di wilayah Utara Karawang, karena sudah lima tahun ini Ristek Cup yang digelar SMK Ristek telah berhasil mengadakan ajang sepak bola dengan hasil baik, tidak ricuh. Bahkan Ristek telah mengeluarkan piala bergilir bagi tim sepak bola SMP dan MTs yang juara. Sedangkan bagi pemainnya sendiri mendapat medali yang bisa mereka bawa pulang sebagai bukti prestasi.
Tentunya ini beda dengan kejuaran sepak bola yang biasa dilaksanakan antar sekolah, tiap kedua sekolah bertanding, selalu berujung ricuh bahkan bentrokan fisik. Terang saja, Ristek Cup bisa mengatasi itu karena panitianya yang solid juga wasit sepak bola ini sengaja diturunkan dari Persika Karawang. Dengan begitu, ribut antar sekolah buntut dari sepak bola bisa dihindari. Ini adalah kebanggan bagi SMK Ristek.
Tidak hanya itu saja, SMK Ristek pun merangkul pemain bola dari SMP dan MTs yang terbaik untuk diikut sertakan dalam pembinaan sepak bola. Tercatat, tahun ini ada 64 pemain bola SMP dan MTs yang akan dibina di Sekolah Sepak Bola (SSB). Memang, selama ini sepak bola Rengasdengklok belum pernah masuk tingkat Kabupaten Karawang. Dengan Ristek Cup ini semua berharap akan muncul pemain andal yang bisa berlaga untuk mewakili tingkat kabupaten melawan tim sepak bola kabupaten lain.
Wakil Ketua Ristek Cup juga sebagai guru penjas, Tarwin menjelaskan kepada RAKA, Jumat (2/5) siang. Kata Tarwin, bagi yang juara Ristek Cup supaya bisa mempertahankan prestasinya, diharapkan supaya guru sekolah bisa membina lagi siswanya yang masuk dalam tim sepak bola. Selama ini, Ristek Cup sudah menjadi wadah bagi siswa pemain bola. "Saya tidak ingin ekskul mereka sia-sia, karena hasil Ristek Cup ini akan diteruskan dengan pembinaan lagi. Dan bagi yang kalah, diharapkan lebih meningkatkan keahliannya, supaya bisa meraih juara pada Ristek Cup tahun berikutnya," katanya.
Ristek Cup dilaksanakan 1-30 April 2008 selama 21 hari pertandingan dan 9 hari libur, finalnya pada 30 April 2008. Tahun ini, yang menjadi juara pertama yaitu SMPN 4 Rengasdengklok dengan meraih piala bergilir dan medali bagi tiap pemain dan pembinanya, selain itu mendapat uang pembinaan Rp 1.250.000. Juara kedua dimenangkan SMP 2 Rengasdengklok dengan medali bagi pemain dan pembina juga uang pembinaan sebesar Rp 1 juta. Juara ketiga SMPN 1 Rengasdengklok meraih uang pembinaan Rp 750 ribu dan juara harapan pertama yaitu MTs Al Faridiyah dengan meraih uang pembinaan Rp 350 ribu.
Top skor atau pencetak gol terbanyak saat pertandingan Ristek Cup V ini yaitu Mahpudin dari SMPN 1 Rengasdengklok dan mendapat uang pembinaan Rp 300. Ristek Cup I tahun 2005 juara pertama diraih SMPN 4 Rengasdengklok, Ristek Cup II tahun 2005 diraih SMPN Tirtajaya I, Ristek Cup III tahun 2006 diraih kembali SMPN 4 Rengasdengklok, Ristek Cup IV tahun 2007 dijuarai SMPN 2 Rengasdengklok dan Ristek Cup V tahun 2008 dimenangkan lagi SMPN 4 Rengasdengklok. Jadi SMPN 4 Rengasdengklok telah meraih juara Ristek Cup tiga kali. (spn)

Kabupaten Karawang Potensi Rumput Laut




TIRTAJAYA, RAKA - Perairan Indonesia, termasuk wilayah Utara Karawang memiliki kekayaan berbagai jenis rumput laut, dari berbagai jenis rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis sebagai komoditi perdagangan adalah kelompok penghasil agar-agar (Gracilaria, Gelidium, Gelidiella dan Gelidiopsis) dan kelompok penghasil karaginan (Eucheuma dan Hypnea). Rumput laut marga Gracilaria dan Eucheuma mempunyai potensi untuk dibudidayakan.


Petani rumput laut Tirtajaya, Usup mengatakan rumput laut yang kini sedang ditanam di areal tambak Desa Tambaksari adalah jenis Gracilaria. "Sedangkan, untuk meningkatkan produksi dan kualitas rumput laut serta memanfaatkan lahan perairan Indonesia maka upaya pengembangan budidaya rumput laut masih perlu dikaji dan dipelajari," katanya, Minggu (1/5).


Kata Usup, pemilihan lokasi budidaya rumput laut merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Pilihlah lokasi pesisir pantai yang tidak tercemar sampah industri, limbah rumah tangga dan lainnya yang dapat meningkatkan kekeruhan air, karena kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas air laut, yang pada akhirnya akan menurunkan daya dukung lingkungan terhadap perkembangan rumput laut yang dikembangkan.


Selain itu, lokasi harus terhindar dari angin kencang dan gelombang besar, karena dapat merusak rumput laut yang dibudidayakan. Mengingat makanan rumput laut berasal dari aliran air yang melewati, gerakan air yang cukup harus diperhatikan, karena selain dapat membawa nutrisi, juga dapat mencuci kotoran yang menempel, membantu pengudaraan, dan mencegah fluktuasi suhu air yang besar.


Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi adalah, sebaiknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal, supaya mudah melakukan pengawasan. Lokasi juga harus ada sarana jalan untuk pengangkutan bahan, sarana budidaya bibit, tempat penjemuran dan mudah dalam pemasaran hasil. Suhu yang baik sekitar 20 – 28 derajat celcius, besarnya kecepatan arus antara 20 – 40 cm/detik dan kecerahan perairan lebih dari 1 meter di atas permukaan air.


Persyaratan tersebut sangat penting diperhatikan, agar rumput laut masih mendapat panetrasi sinar matahari yang sangat berguna untuk sumber energi dalam proses fotosintesis. Metode budidaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut itu sendiri. Sampai saat ini telah dikembangkan empat metode budidaya rumput laut berdasarkan pada posisi tanaman terhadap dasar perairan.


Pertama metoda lepas dasar, metode ini dilakukan pada dasar perairan yang berpasir atau berlumpur pasir untuk memudahkan penancapan patok atau pacang. Namun hal ini akan sulit dilakukan bila dasar perairan terdiri dari batu karang.Kedua metode rakit apung, yaitu metode cara membudidayakan rumput laut dengan menggunakan rakit yang terbuat dari bambu atau kayu.


Ketiga metode long line, yaitu metode budidaya dengan menggunakan tali panjang yang dibentangkan. Metode budidaya ini banyak diminati oleh masyarakat karena alat dan bahan yang digunakan lebih tahan lama dan mudah untuk didapat. Teknik budidaya rumput laut dengan metode ini adalah menggunakan tali sepanjang 50-100 meter yang pada kedua ujungnya diberi jangkar dan pelampung besar, setiap 25 meter diberi pelampung utama yang terbuat dari drum plastik atau styrofoam.


Pada setiap jarak 5 meter diberi pelampung berupa potongan styrofoam atau karet sandal atau botol aqua bekas 500 ml.Keempat metode jalur, yaitu metode budidaya rumput laut di masing-masing daerah berkembang sesuai dengan kebiasaan dan kondisi lokasi perairan di wilayah tersebut. Dari ketiga metode budidaya yaitu lepas dasar, rakit apung dan longline telah berkembang di masyarakat beberapa metode baru, salah satunya adalah metoda jalur. (spn)

SMK Perbankan Indonesia Berbasis Teknologi Informasi


KUTAWALUYA, RAKA - Era digital sedang berkembang di Indonesia, demikian pula dengan SMK Perbankan Indonesia (PI) di Kecamatan Kutawaluya yang sedang mengembangkan sekolah berbasis Teknologi Informasi. SMK ini tidak kalah saing dan mempunyai produktifitas yang tinggi, terlebih SMK ini sedang membangun gedung sekolah minimalis futuristik. Siswanya diperkenalkan dini dengan suasana kerja, sesuai jurusan mereka yaitu Akuntansi dan Administrasi.
SMK yang terbilang berumur dua tahun ini ternyata berkembang pesat, segala model belajar telah diperkenalkan pada siswa, yaitu yang berkenaan sesuai jurusan. Dan kelengkapan belanjar seperti komputer di ruang kelas dan proyektor akan terus dikembangan, sehingga sekolah ini akan menjadi sekolah yang berkualitas pendidikannya dengan sarana yang mendukung.
Kepala Sekolah SMK PI, Bambang Pranowo kepada RAKA, Jumat (2/5) siang menjelaskan, biaya di SMK PI relatif murah bahkan dibawah SMK swasta umumnya, selanjutnya sekolah ini akan tetap membatasi biaya siswa yang murah, karena SMK PI tidak menutup mata ekonomi masyarakat di wilayah Utara Karawang masih relatif minim. Begitu pun dengan SMK Ristek dan SMK PI yang satu wadah dalam Yayasan Gema Cendikiawan Indonesia, memiliki tujuan mengembangkan pendidikan dengan basis teknologi informasi.
Kata Bambang, ektra kulikuler (ekskul) kedua SMK yaitu PI dan Ristek ini paling aktif, pembinaan siswanya terpadu, kemudian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas dan ruang pratek yang memadai, karena Standar Opersional Prosedur mengacu pada sekolah berstandar nasional. "Di ruang kelas, KBM sudah mengarah pada penggunaan multimedia, seperti alat bantu laptop dan proyektor. Lalu pelaksanaan 'toeic' atau Bahasa Inggris menjadi prioritas supaya siswa mempunyai bekal baik," katanya.
Sementara itu, komposisi sekolah yang sedang direalisasikan pemerintah saat ini, kapasitas gedung sekolah diarahkan supaya memenuhi standar kebutuhan, yaitu dengan menambah jumlah SMK yang diproyeksikan menjadi 60 persen, sedangkan SMA hanya 40 persen. Alasannya, karena tuntutan terhadap 'out put' pendidikan membutuhkan siswa-siswa yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri.
Dan untuk menciptakan 'out put' itu hanya bisa dilakukan di SMK dengan mendorong pertumbuhan lulusan yang memiliki keahlian khusus.Di kedua SMK itu, siswa baru akan dihadapkan segudang kegiatan yang akan menjadi wadah pengembangan bakat siswa. Intinya, kedua SMK ini mengarapkan lulusannya tidak sekedar menenteng ijazah melainkan memiliki keahlian sesuai jurusan mereka untuk menghadapi persaingan usaha dan industri global.
Kedua SMK itu hingga kini terus melengkapi fasilitas, bahkan seperti SMK PI yang kini sedang membangun, berencana membangun sekolah minimalis futuristik, artinya membangun gedung sekolah layaknya tempat kerja. Jadi siswa akan memiliki kesan beda dan tidak akan asing jika masuk dunia kerja sebenarnya.SMK PI membuka pendaftaran gelombang I tanggal 1-20 Mei 2008 dan gelombang II 20 Mei sampai 20 Juli 2008.
Keistimewaan gelombang pertama, prioritas jurusan diutamakan, sementara gelombang II seleksinya lebih ketat, karena peminat yang akan masuk ke SMK PI dan Ristek ini padat, untuk itu dilakukan dua gelombang, kalau gelombang pertama memenuhi kuota maka tidak akan ada gelombang kedua, pada tahun ini SMK Ristek membuka 14 kelas dan SMK PI membuka 8 kelas untuk siswa baru. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan