Pemanasan Global Sudah Mengancam Kehidupan

Saturday, January 3, 2009

Kholid Al Kautsar dilepas pantai Tirtajaya yang dilanda banjir rob.
 
 
RENGASDENGKLOk, RAKA - Perubahan iklim itu sendiri terjadi secara perlahan dalam jangka waktu cukup panjang, antara 50 sampai 100 tahun. Suhu rata-rata di permukaan bumi yang menimbulkan perubahan sejumlah unsur iklim. Meliputi naiknya suhu air laut, meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya pola curah hujan dan tekanan udara yang merubah pola iklim dunia.
 
Demikian kata pengajar SMAN 1 Batujaya, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, kemarin. Menurutnya, terjadinya pemanasan global bermula dari revolusi industri tahun 1870 dan manusia mulai menggunakan bahan bakar minyak, gas dan batubara yang hingga kini terus meningkat. Selain itu, aktivitas pembangkit tenaga listrik, kegiatan industri, penggunaan alat elektronika, termasuk penggunaan kendaraan bermotor secara simultan telah melepaskan sejumlah emisi gas atmosfir yang juga ikut mendukung suhu bumi semakin panas.
 
Sementara, penebangan pohon, penggundulan serta kebakaran hutan hingga kini pun sering terjadi, termasuk gas emisi dari rumah kaca. Menurut konvensi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai perubahan iklim menyebutkan, Karbondioksida, Dinitroksida, Metana, Sulfurheksaflourida, Perfluorocarbon, dan Hidrofluorocarbon yang menghadang dan menyerap gelombang panas yang dipantulkan bumi untuk dikembalikan ke angkasa luar melalui atmosfir.
 
Akibatnya, gelombang panas yang dipancarkan matahari untuk menghangatkan bumi ini terperangkap di atmosfir bumi, karena peristiwa ini berlangsung berulang kali, maka terjadi akumulasi radiasi matahari di atmosfir menyebabkan suhu bumi makin panas.
 
"Dengan berbagai tingkah laku manusia yang berlebihan menggunakan BBM dan aktivitas lainnya yang mengeluarkan emisi ini, akhirnya di atmosfir terjadi batas keseimbangan yang berlebihan. Akibatnya radiasi panas matahari yang seharusnya menuju ruang angkasa ini terhambat dan menciptakan akumulasi panas di atmosfir. Akumulasi panas inilah yang mengakibatkan terjadi peningkatan suhu rata-rata di seluruh permukaan bumi," jelasnya.
 
Makin panas bumi berdampak pada berbagai sisi kehidupan alam dan manusia, di antaranya, mencairnya es di kutub, lapisan es yang menyelimuti permukaan bumi sejak tahun 1960 telah mencair 10 persen. Kemudian, terjadinya pergeseran musim kemarau berlangsung lama hingga menimbulkan bencana kekeringan. Sedangkan, musim hujan akan berlangsung singkat, dengan kecenderungan intensitas curah hujan lebih tinggi dari normal. Hingga dapat menimbulkan bencana banjir dan longsor, juga diperparah dengan terjadinya badai dan angin puting beliung. Selain itu, meiningginya air laut.
 
Hasil penelitian para ilmuwan dalam panel ahli untuk isu perubahan iklim ( Intergovermmental Panel On Climate Change), dalam 100 tahun terakhir terjadi peningkatan permukaan air laut 25 sampai 75 cm, dan ini akan berpotensi banjir rob di pesisir pantai. Juga akan terjadi krisis pada sejumlah sektor kehidupan, seperti krisis ketersediaan pangan akibat tingginya potensi gagal panen, krisis air bersih, meluasnya penyebaran penyakit trofis, seperti malaria dan diare.
 
Dengan kondisi bumi seperti saat ini, tentu semua pihak harus memperkuat lagi komitmennya untuk menjaga lingkungan. Sudah banyak yang berubah dari bumi tempat tinggal kita. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah terpadu, meliputi mitigasi dan adaptasi. Dalam langkah mitigasi ini pemerintah perlu menyusun kebijakan yang lebih komprehensif dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca. Ini bisa dilakukan dengan mencari alternatif penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan, menghemat penggunaan bahan bakar. Serta menggunakan peralatan dan mesin yang lebih hemat energi," ujarnya. (spn)
 

Semua Masyarakat Harus Dapat Tunjangan Kesehatan Gratis

Tono Bahtiar (kiri) bersama warga Pedes.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Sudah saatnya, seluruh masyarakat Kabupaten Karawang mendapat asuransi kesehatan penuh dari pemerintah. Saat ini, yang bisa masuk rumah sakit gratis hanya keluarga miskin yang tercatat di BPS (Badan Pusat Statistik), belum menyeluruh dan memang pemerintah belum menjamin kesehatan semua masyarakat, terutama yang dirawat di rumah sakit.
 
Demikian kata anggota DPRD fraksi PDIP Karawang, H. Tono Bahtiar kepada RAKA, Jumat (2/1) siang. Menurutnya, pemerintah bisa menggratiskan pembiayaan rumah sakit dari dana 'roll sharing' sebanyak 40 persen anggaran APBN pusat dari jumlah kebutuhan Rp 100 miliar. Sebanyak 35 persen dari APBD Provinsi Jawa Barat dan dari APBD Kabupaten Karawang sebesar 25 persen, artinya Pemda Karawang hanya menganggarkan Rp 25 miliar untuk kesehatan gratis semua masyarakat.
 
"Bagaimana caranya supaya masyarakat bisa berobat di rumah sakit swasta dengan kartu gakin. Dan sudah seharunya RS Proklamasi Rengasdengklok ditunjuk pemerintah untuk menerima semua pasien gakin. Inilah yang menjadi 'PR' kita yang belum rampung. Saya berusaha agar warga setempat bisa berobat gratis dengan kartu gakin, meski di rumah sakit swasta," katanya.
 
Kata Tono, dari jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah termasuk gakin yang terdata, sisanya harus diterima semua masyarakat. Masyarakat ini nantinya harus diasuransikan juga dalam Jaringan Kesehatan Masyarakat Karawang. Jadi, tidak ada perbedaan masyarakat miskin dan non miskin, semuanya mendapat asuransi kesehatan yang sama.
 
"Dengan begini, maka masyarakat akan tenang. Setiap warga yang masuk rumah sakit, apalagi gakin yang tidak menerima Jamkesmas, tidak perlu cemas lagi, tidak perlu memikirkan harus jual apa di rumah untuk biaya pengobatan di rumah sakit," ucapnya.
 
Dia juga mengatakan, selama ini dari PDIP dan masyarakat umum telah terbentuk Relawan Tono Bahtiar (RTB), yaitu warga yang mendukung dirinya mencalonkan kembali sebagai wakil rakyat di DPRD Karawang. Relawan yang dibentuk oleh pendukungnya ini, memiliki keinginan untuk mengemban amanat rakyat, yang kemudian disampaikan pada wakil rakyat. (spn)

Pupuk Bantuan Hanya Untuk Penanam Bibit Hibrida  

JAYAKERTA, RAKA - Camat Jayakerta, H. Hamdani menghimbau pada para petani untuk tidak membagi rata pupuk bantuan pemerintah, karena karena jika dibagi rata maka tidak akan memenuhi kebutuhan sawah meski sehektar. Dan yang memperoleh pupuk adalah bagi petani yang menanam bibit hibrida.
 
Hal itu ditegaskannya usai sertijab Kepala Desa Kampung Sawah, Rabu (31/12) siang. Pada kesempatan itu, camat menjelaskan, pemberian pupuk pdari pemerintah ini bukan serupa seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang selalu dibagi rata untuk memenuhi jumlah keluarga miskin yang tidak terdaftar. "Pupuk gratis dari pemerintah tidak bisa dibagi rata, harus tetap diterima sesuai yang telah terdaftar," ucapnya.
 
Pupuk NPK dan pupuk cair gratis dari pemerintah ini telah digulirkan untuk para petani di se-kecamatan dan pupuk bantuan tersebut tidak boleh dibagi rata, karena pupuk itu diperuntukan hanya untuk warga yang menanam bibit padi hibrida. Bantuan Pemerintah ini dalam rangka uji coba penanaman bibit hibrida di Kecamatan Jayakerta.
 
Jika warga ingin mendapatkan bantuan pupuk tersebut, ucapnya, harus mengisi administrasi untuk menanam bibit hibrida yang kemudian akan diajukan ke Dinas Pertanian. Jadi, untuk warga yang tidak menanam bibit hibrida tidak mendapatkan pupuk bantuan tersebut. "Saya akan tindak jika pupuk bantuan tersebut dibagi ratakan pada semua warga, karena program bantuan pupuk ini tidak sama dengan program pemerintah seperti BLT, tapi hanya untuk petani yang menggunakan bibit hibrida," jelasnya.
 
Kendati demikian, masih banyak para petani tidak mau menggunakan bibit tersebut karena dikhawatirkan gagal panen. Dengan begitu, kebanyakan para petani di Kecamatan Jayakerta lebih memilih untuk tetap menanam jenis padi yang biasa digunakan. Namun, tetap saja semua petani ingin mendapatkan jatah bantuan pupuk tersebut. Kata camat, bantuan pupuk tersebut diturunkan pemerintah dengan jumlah yang telah disesuaikan dengan turunnya bantuan bibit hibrida. Dalam hal ini, semua penerima jatah pupuk bantuan sudah ada datanya. (spn)

Kades Dengklok Utara Sambut Tahun Baru Bersama Para Tokoh Agama

RENGASDENGKLOK, RAKA - Kepala Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Enin Saputra alias Kapsul gelar dua acara besar sehari, Rabu (31/12) siang hingga malam. Pukul 13.00 WIB, ratusan warga di desa ini termasuk para tokoh agama muslim maupun non-muslim menghadiri acara syukuran tahunan. Dan pada malam harinya memeriahkan tahun baru dengan kembang api besar-besaran.
 
Kata Kapsul, tujuan acara silaturahmi antar agama dan tokoh masyarakat tersebut untuk menjalin kebersamaan di lingkungan desanya, karena di Desa Rengasdengklok Utara ini masyarakatnya heterogen, terdiri dari berbagai suku dan etnis. Untuk itu, dia menganggap acara seperti ini perlu dibudayakan. Dia berharap, acara temu wicara antar etnis dan pemuka agama ini bisa mempersatukan masyarakat di desanya, umumnya di Kecamatan Rengasdengklok.
 
Dia pun mengukuhkan acara perdana ini menjadi agenda tahunan Desa Rengasdengklok Utara. Pada kesempatan syukuran dan temu wicara tokoh masyarakat itu, diperdengarkan pengajian ayat-ayat Al Quran dari Majlis Al hidayah yang memang selalu rutin melakukan di desa ini tiap bulannya. Pada syukuran tersebut, pemerintahan Desa Rengasdengklok Utara mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk ikut membantu dalam pembangunan, karena kinerja aparat desa tidak akan maksimal tanpa didukung oleh masyarakat.
 
"Kami ajak masyarakat untuk ikut bersama-sama pemerintahan desa membangun lingkungan desa. Dan acara sekarang, membuktikan aparat desa dalam kapasitasnya sebagai pelayan masyarakat tidak ada memiliki masalah dalam melakukan setiap tugasnya," ucapnya.
 
Momen pertemuan tokoh agama di desanya ini, aku Kapsul, merupakan suatu kebanggaan, karena ketika semua para tokoh masyarakat, pemuka agama dan masyarakat dari berbagai lapisan bisa datang ke acara ini, semuanya menampakan wajah kebersamaan. Apalagi, acara ini pun dihadiri oleh caleg-caleg dari Partai Golkar dan PDIP.
 
Pada syukuran dan temu wicara ini, bertepatan dengan hari ulang tahun Sugih Fitnes yang tanggalnya bersamaan dengan tahun baru 2009. Usai acara pertemuan antar tokoh masyarakat di siang hari, malam harinya kegiatan dilanjutkan dengan hiburan perayaan tahun baru. Selain pagelaran dangdut juga pesta kembang api yang menjadi perhatian masyarakat dan memeriahkan malam pergantian tahun 2008-2009. Kata Kapsul, dia tidak tanggung-tanggung menghabiskan Rp 7 juta untuk kembang api yang dananya dari partisipasi anggota Sugih Fitnes dan pengusaha-pengusaha yang ada di Desa Rengasdengklok Utara. (spn)
 
 
 
 
'Kepuasan hidup tergantung dari niat hidup'
sholat5waktu@yahoo.co.id

Abdul Gofur: Tidak Ada Lagi Kubu-kubu Pilkades

Abdul Gofur menerima stempel desa sebagai simbolis sertijab kades baru.
 
JAYAKERTA, RAKA - Usai Bupati Karawang melantik beberapa kepala desa, Selasa (30/12) di halaman Pemda Karawang, pada Rabu (31/12) pukul 13.30 WIB, Abdul Gofur kembali dikukuhkan sebagai Kepala Desa Kampung Sawah. Melalui acara serah terima jabatan (sertijab) di aula desa tersebut, semua kegiatan dan tahapan Pilkades 14 Desember 2008 lalu dinyatakan dibubarkan.
 
Pernyataan pembubaran kegiatan dan tahapan pilkades itu langsung diungkapkan Ketua Panitia Pilkades yang juga Ketua BPD Kampung Sawah, Surdita S.Pd. Menurutnya, lembaga desa bersama masyarakat telah menyatakan dukungan penuh kepada kepala desa terpilih. "Saya akan mendukung kepala desa terpilih, selama program itu sesuai dengan aturan Pemda Karawang maupun pemerintah pusat. Dan semua kegiatan termasuk tahapan Pilkades telah dibubarkan bersamaan dengan acara sertijab ini," jelasnya.
 
Kepala Desa Abdul Gofur menggantikan jabatan kades sebelumnya Dede Sunarya. Sertijab dilaksanakan antara Abdul Gofur dan Pjs. Kepala Desa, Arsyad Latief, yang kemudian diikuti penyerahan stempel desa termasuk aset desa dihadapan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Camat Hamdani, Wakapolsek Rengasdengklok Iptu Endang Rohendi dan Koramil Batujaya.
 
Pada kesempatan bicara, Abdul Gofur menegaskan, usai Pilkades di desanya, tidak ada lagi bendera jagung, durian maupun jambu yang dijadikan bendera masing-masing calon kepala desa pada Pilkades kemarin. Kubu-kubu tersebut, akunya, sudah tidak ada lagi di Kampung Sawah, kecuali satu ikatan dalam kepemimpinannya.
 
Camat Jayakerta, H. Hamdani berharap, sertijab kepala desa pada satu-satunya desa yang melaksanakan Pilkades 14 Desember 2008 ini menjadi berkah bagi masyarakat Kampung Sawah. Kata camat, selain tugas pokok, BPD juga berperan mengangkat dan memberhentikan kepala desa, sekaligus membuat panitia Pilkades. Camat juga menjelaskan, sekertaris desa (sekdes) lama tidak bisa diberhentikan oleh kepala desa baru, ini sesuai surat keputusan Bupati Karawang nomor 32 yang menyatakan jabatan sekdes tidak bisa dilengserkan dari pemerintahan desa oleh kepala desa.
 
Camat juga meminta kepada kades terpilih untuk melaksanakan tugas desa sebaik-baiknya, karena jika ada kekeliruan, bupati akan menuntut camatnya supaya bisa menyelesaiakn segala persoalan di desa. Apalagi pada tahun 2009 ini, ucap camat, akan dilaksanakan pemilihan umum (pemilu). Jadi, akan banyak partai politik yang bersaing di tiap desa, termasuk di Kampung Sawah. "Untuk itu, kepala desa harus benar-benar melaksanakan amanah Allah ini. Jika bekerja dengan baik, Insya Allah pekerjaan akan bisa diselesaikan dengan baik," katanya.
 
Lebih lanjut camat mengatakan, jika ada pergantian perangkat desa, kepala desa jangan mengangkat perangkat baru yang hanya lulusan SD, perangkat yang layak diangkat jadi pegawai desa minimal pendidikannya SMP atau sederajat. "Calon yang kalah baiknya sering dikunjungi kepala desa terpilih, untuk merangkul dan mengajak supaya mereka pun ikut membangun desa bersama-sama. Mulai sekarang, tidak ada kubu jagung, duren atau jambu, yang penting kepala desanya Abdul Gofur," ujarnya. (spn)
 
 
 
 
'Sholat adalah jawaban kehidupan'
 
e-mail ini dikirim via Nokia 9300
sholat5waktu@yahoo.co.id
0856 9130 9644
Asep Saepudin Hasan (spn)
Reporter RADAR KARAWANG
www.apoedcyber.blogspot.com
www.geocities.com/apoedcyber
 
'Kepuasan hidup tergantung dari niat hidup'

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan