Tinjauan Abrasi di Pantai Cibuaya

Friday, November 20, 2009

Tiga Anggota DPR RI Tinjau Citarum Batujaya

 
BeritaKarawang.com - Anggota DPR RI dari Dapil (Daerah Pemilihan) VII, Nurul Arifin, Saan Mustopa dan Daniel Luban Tobing meninjau tanggul Sungai Citarum di Kampung Tangkil, Desa Kuta Ampel, Jumat (20/11/2009) pukul 15.40 WIB.
 
 
"Kunjungan ini untuk meninjau terlebih dahulu lokasi-lokasi yang jadi prioritas perbaikan. Kita masih perlu membahas lebih lanjut soal penanganan banjir (Citarum dan abrasi, red) dengan bupati, DPRD Karawang dan Provinsi Jawa Barat," kata Saan Mustopa, Anggota Komisi III DPR RI di lokasi.
 

Sementara itu, seorang warga setempat, Holiludin (51) mengaku, dia dan warga lainnya mencemaskan tanggul Sungai Citarum kembali jebol. "Kami khawatir tanggul itu jebol, karena saat perbaikan kemarin tidak di beton," ucapnya menceritakan awal tahun 2009 lalu, rumahnya ambruk akibat banjir yang disebabkan oleh tanggul Citarum jebol. (*)
(*)

Anggota DPR RI dan DPRD Karawang Bahas Citarum dan AbrasI

 
BeritaKarawang.com - Anggota DPR RI dari Dapil (Daerah Pemilihan) VII, Nurul Arifin, Saan Mustopa dan Daniel Luban Tobing melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Batujaya, Jumat (20/11/2009) pukul 14.24 WIB.
 
 
Kunjungan ini didampingi Camat Tirtajaya Drs. H. Wawan Setiawan, Camat Batujaya Drs. Dedi Ahdiyat dan Camat Pakisjaya juga anggota DPRD Karawang, diantaranya Karda Wiranata, Bambang, H. Warman, Abas, Nurjaman. Juga hadir Kapolres Karawang AKBP Rudi ANtariksawan.
 
 
Mereka membahas tanggul Citarum yang kemungkinan rawan jebol pada musim hujan sekarang dan penanganan abrasi di pesisir utara Karawang. Selain solusi penanganan abrasi dan tanggul Sungai Citarum, para wakil rakyat ini membahas soal anggaran pemerintah untuk mengatasi hal itu.
 
 
Usai berbicara di ruang Camat Batujaya, pukul 15.06 WIB, mereka meninjau ke lokasi tanggul Ctarum. (*)
 

Pohon Jaket

BeritaKarawang.com - Banyak cara untuk jualan, seperti yang dilakukan pedagang jaket asal Kabupaten Bekasi di Jalan Raya Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya, mereka memanfaatkan pohon besar sebagai gantungan puluhan jaket yang tidak bisa disimpan pada rak jaket.
 
 
Harga satu jaket yang dijual berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 300 ribu. "Ini pohon yang berbuah jaket," kata penjualnya, Abas, sambil ketawa saat ditemui Jumat (20/11/2009) pukul 11.30 WIB. (*)

Semua Masyarakat Harus Diasuransikan

 
BeritaKarawang.com - Semua masyarakat Karawang harus diasuransikan kesehatannya tanpa memadang kaya-miskin. Tujuannya supaya seluruh masyarakat Karawang memiliki jaminan kesehatan. Ini sesuai UUD 45, kesehatan dasar adalah hak semua warga negara.
 
 
Demikian ditegaskan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karawang, H. Tono Bahtiar. Kata dia, tercatat di BPS ada sejumlah 280 ribu orang penduduk di Kabupaten Karawang yang sudah punya Jamkesmas (Jaminan kesehatan masyarakat).
 
 
Dan yang belum tercatat peserta Jamkesmas tercatat 300 ribu orang yang akan dianggarkan di APBD 2010. "Ini prioritas dari DPRD dengan mengasuransikan mereka, kita anggarkan untuk 300 ribu orang dengan jumlah dana total Rp 15 miliar," jelasnya.
 
 
Gagasan ini sudah dikemukakan oleh Tono sejak menjabat Sekretaris Komisi D DPRD Karawang periode tahun 2004-2009. Pada jabatannya saat ini sebagai Ketua Komisi C DPRD Karawang, dia berupaya membantu kesejahtraan masyarakat Karawang, terutama tentang kesehatan.
 
 
"Program saya ini menyempurnakan program Bupati Karawang, Drs. Dadang S. Muchtar supaya Karawang bisa terdepan dan maju di Jawa Barat, dengan mengasuransikan kesehatan seluruh masyarakat di Kabupaten Karawang," jelasnya.
 
 
Dijelaskannya, di Jawa Barat tidak ada satu kabupaten pun yang mengasuransikan semua warganya. Dengan begitu, dia mengajukan pada bupati untuk mengasuransikan semua penduduk Karawang tanpa melihat apakah dia kaya atau miskin.
 
 
Dia juga menegaskan, asumsi masyarakat Karawang sekitar 2 juta orang, yang saat ini sudah miliki Jamkesmas sekitar 280 ribu orang dan yang tidak punya Jamkesmas sebanyak 300 ribu orang. "Ini perlu dipikirkan, tinggal action bupati untuk mengundang DPRD Jawa Barat dan DPR RI agar program ini bisa terealisasi," ujarnya.
 
 
Program ini perlu, mengingat saat ini yang bisa masuk rumah sakit gratis hanya keluarga miskin yang tercatat di BPS (Badan Pusat Statistik), belum menyeluruh dan memang pemerintah belum menjamin kesehatan semua masyarakat, terutama yang dirawat di rumah sakit.
 
"Dengan begini, maka masyarakat akan tenang. Setiap warga yang masuk rumah sakit, apalagi gakin yang tidak menerima Jamkesmas, tidak perlu cemas lagi, tidak perlu memikirkan harus jual apa di rumah untuk biaya pengobatan di rumah sakit," ucapnya. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan