Polisi Karawang Musnahkan Miras

Friday, May 14, 2010

BeritaKarawang.com - Kepolisian Resort (Polres) Karawang, memusnahkan 5.917 botol minuman keras berbagai merek. Ribuan botol minuman keras terus merupakan hasil operasi pekat (penyakit masyarakat) di wilayah hukum Polres Karawang.


Kapolres Karawang AKBP Rudi Antariksawan mengatakan minuman keras merupakan musuh masyarakat, dan minuman ini menjadi salah satu 'pintu gerbang' menuju berbagai tindak kejahatan. "Seseorang bisa membunuh, berkelahi, dan merusak apabila berada dalam pengaruh minuman keras," kata Rudi saat pemusnahan ribuan botol minuman keras di Mapolres Karawang, Jumat (14/5/2010) siang.


Pada kesempatan itu, pihaknya mengajak masyarakat bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan kepolisian untuk memerangi peredaran minuman keras (miras) di Karawang. "Jajaran Polres Karawang akan terus menertibkan peredaran minuman keras tanpa toleransi, termasuk mengantisipasi peredaran narkotika serta obat-obatan terlarang," katanya.


Kepala Satuan Narkoba, Polres Karawang, AKP A Margani mengatakan, pihaknya memusnahkan ribuan botol minuman keras. "Ribuan botol minuman keras yang dimusnahkan itu merupakan hasil operasi penyakit masyarakat yang kami gelar sejak Januari hingga April 2010," kata Margani.


Dikatakan, dari tindak lanjut operasi tersebut, lima tersangka sudah divonis di Pengadilan Negeri Karawang, dan barang bukti sudah dimusnahkan. "Saat ini ada 10 tersangka lainnya yang masih menjalani persidangan di pengadilan negeri setempat," jelasnya.


Sementara itu, Pemkab Karawang akan membangun fasilitas terapi rumatan metadon. Fasilitas ini merupakan salah satu upaya menanggulangi korban narkoba suntik. Rencana pembangunan fasilitas tersebut terungkap pada kegiatan Advocacy Stake Holder Methadone Maintenance Treatment yang digelar Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, di Aula RSUD Karawang.


Wakil Bupati Karawang, Hj. Eli Amalia Priatna saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, Pemkab Karawang akan melakukan apapun guna meminimalisir dan menekan kasus-kasus penyakit masyarakat, baik narkoba maupun minuman keras. Eli yang sebagai Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Karawang menegaskan, fenomena peredaran narkoba serta kasus HIV/AIDS seperti layaknya gunung es, dimana hanya sedikit saja yang muncul ke permukaan.


Menurutnya, para stakeholder agar dapat meminimalisir terjadinya kasus-kasus tersebut. Sehingga Kabupaten Karawang dapat tetap menjadi daerah yang Badhlatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur. "Sehingga generasi muda dapat tidak terkontaminasi oleh narkoba dan minuman keras," kata Eli.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, dr. Asep Hidayat Lukman mengatakan, pihaknya akan menyediakan sarana rehabilitasi bagi para pengguna narkoba suntik (penasun) dengan menggunakan metode Methadone Maintenance Treatment atau Terapi Rumatan Metadon. "Sebagian besar kasus narkoba di Karawang adalah penasun, sehingga perlu adanya upaya untuk bisa memutuskan mereka dari ketergantungan akan narkoba," jelasnya. (jpnn)


Persentase Kelulusan Ristek Tahun Ini Meningkat

 
BeritaKarawang.com - Persentase kelulusan UN (Ujian Nasional) SMK Ristek Karawang tahun 2009-2010 meningkat 99,31 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 99,03 persen. Tahun ini, hanya tiga siswa yang mengikuti UN ulangan yang dilaksanakan 10-14 Mei 2010.
 
 
"Mudah-mudahan ketiga siswa itu bisa lulus ujian ulangan," kata Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi, Jumat (14/5/2010) pukul 10.57 WIB usai UN ulangan dilaksanakan.
 
 
Tahun kemarin ada empat siswa yang tidak lulus UN, diantaranya dua siswa jurusan otomotif dan dua lagi dari jurusan mesin. Keempat siswa itu tidak bisa mengikuti UN ulangan, karena UN ulangan baru dilaksanakan tahun ini. Dan siswa yang mengikuti UN ulangan tahun ini diantaranya satu siswa jurusan otomotif dan dua siswa jurusan mesin.
 
Kata Darsono, kelulusan SMK Ristek tiap tahun stabil, jumlah yang tidak lulus sangat kecil sejak berdirinya SMK ini tahun 1999 lalu. "Kelulusan ini terkait upaya kita yang terus melakukan pendalaman materi di luar hari belajar biasa," katanya.
 
 
Dijelaskannya, Ristek menggunakan hari Minggu untuk pendalaman materi. Diakuinya, jadwal tersebut sangat efektif untuk pendalaman materi dibanding akhir jam belajar sekolah. "Guru dan siswa akan merasa lelah jika pendalaman materi dilaksanakan pada akhir jam belajar sekolah, makanya kita manfaatkan hari Minggu," ucapnya. (*)
 

Warga Tirtajaya Tewas Tersengat Listrik

 
BeritaKarawang.com - Seorang warga tewas tersengat listrik usai memperbaiki kabel listrik di rumahnya. Korban bernama Andi Bin Ana (35), warga Dusun Malaka II, RT 08/03, Desa Pisang Sambo, Kecamatan Tirtajaya, Jumat (14/5/2010) pukul 02.00 WIB.
 
 
Kejadian berawal, ketika lampu di rumah korban 'ngedrop', diduga dia memegang kabel arde yang tertanam di dalam tanah di samping rumahnya. Diketahui, kebiasaan masyarakat setempat mengambil aliran listrik dari rumah tetangganya, mereka tidak membentangkan dua kabel, tapi cuma satu, yaitu kabel positifnya saja, sedangkan kabel negatifnya membuat sendiri dengan menanamkan kabel 'massa' yang ditanam dalam tanah.
 
 
Namun naas bagi Andi, tangannya tersengat saat memperbaiki kabel 'massa' itu yang masih teraliri strum listrik. Di lokasi kejadian, didekat korban terdapat alat listrik seperti 'tang' dan air segayung yang diduga digunakan untuk memperbaiki listrik rumahnya yang 'ngedrop'. Hingga pukul 09.24 WIB, jasad korban belum dimakamkan. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan