SPEC Uji Siswanya Dalam Kegiatan 'Saturday Meeting'

Tuesday, January 13, 2009

Kegiatan 'saturday meeting' LPK SPEC Karawang.
 
 
KARAWANG, RAKA - Selain dikelas, Lembaga Pendidikan Kursus (LPK) SPEC (Simpel dan Cepat) Karawang tiap bulannya melaksanakan 'saturday meeting'. Kegiatan ini untuk memberitahu sekaligus menggembleng kembali keahlian Bahasa Inggris siswa SPEC. Sabtu (10/1) lalu, sebanyak 150 siswa dilibatkan mengikuti kegiatan ini di Rumah Makan Simpang Raya, depan kantor Pemda Karawang.
 
Seperti diungkapkan Koordinator 'saturday meeting', Alim kepada RAKA, Senin (12/1) siang. Saturday meeting ini mengarahkan siswa yang kurus di SPEC untuk lebih cekatan dan faseh berbicara English. Pada kegiatan itu, digelar pidato, entertainment, tanya jawab soal Bahasa Inggris dan lainnya. Acara yang dilaksanakan pukul 10.00-12.00 WIB ini diseting sedemikian rupa, agar siswa tidak jenuh mengikutinya. Belajar dengan cara yang sangat menyenangkan ini memang merupakan teknik SPEC.
 
Diketahui, SPEC mulai berdiri di Karawang pada tahun 2008 lalu. Di LPK ini, siapapun akan diajarkan Bahasa Inggris dan dijamin 2 bulan bisa interkatif dengan turis asing. Dan SPEC telah teruji kelulusannya, lembaga ini menjamin gratis jika pesertanya dianggap belum menguasai penuh teknik mempelajari 'English Speaking'. Pada tahun 2004 lalu, LPK ini terbaik se-Kabupaten Magelang.
 
SPEC menawarkan kursus kepada siswa sistem paket. Ada paket pelajar SD, SMP, SMA dan paket non-pelajar yaitu mahasiswa dan lainnya. Soal SDM atau pengajarnya SPEC, semuanya adalah orang- orang yang terlatih dan handal. Dan permasalahan seseorang tidak menguasai Bahasa Inggris, disebabakna beberapa hal, diantaranya waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari Bahasa Inggris cukup lama, lingkungan belajar yang tidak menyenangkan dan merasa tertekan, selain itu kurang konsentrasi, malas dan mudah lupa akibat terlalu banyak teori.
 
Dengan begitu, SPEC hadir untuk memberikan solusi teknik cara cepat belajar Bahasa Inggris, siswanya digembleng untuk tidak takut berbicara bahasa ini meski didepan turis asing. Dan pada 'saturday meeting' ini, siswa SPEC kembali diberi tahu kemampuan Bahasa Inggris-nya. (spn)
 

Dinas Kesehatan Karawang Mandul, Lamban Tangani DBD di Rengasdengk lok

RENGASDENGKLOK, RAKA - Satu lagi warga RT 01 RW 01 Dusun Bojong Karya I, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, terserang demam berdarah (DB). Kali ini penderitanya Novita (13) dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang setelah beberapa hari panas tinggi, lemas, dan badannya muncul bintik-bintik merah.
 
Menurut Kepala Desa Rengasdengklok Selatan, Wawan Hermawan, setelah Novita dites diketahui dia positif DBD. Selama dua bulan ini, tercatat empat penderita DBD, tapi pihak Dinas Kesehatan masih belum melakukan fooging di sekitar lingkungan penderita DBD. ''Kami menunggu fooging, Puskesmas menjanjikan fooging akan dilakukan jika ada yang terjangkit DBD, tapi meski sudah ada empat warga saya yang posistif DBD, fooging masih belum dilakukan," ujarnya kepada RAKA, Senin (12/1) siang.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, di Desa Rengasdengklok Selatan sudah ada tiga orang yang positif DBD. Sebulan lalu, dua penderita DBD dari Dusun Bojong Karya II, Rina (25) dan Tiah (26) sudah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang ke rumahnya setelah dirawat di RSUD Karawang. Sedangkan di Dusun Blokraton, Suhadi (17) diduga positif DBD dan dirawat di RS Proklamasi.
 
Hingga kemarin, warga tidak sabar dan meminta petugas segera menyemprot rumah mereka, mengingat pemukiman di Desa Rengasdengklok Selatan merupakan lingkungan yang padat penduduk di tengah kota Rengasdengklok dan sangat rentan terjadi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
 
Kepala desa dan beberapa warga setempat menilai, tindakan Dinas Kesehatan Karawang sangat lamban menangani DBD di lingkungannya, bahkan terkesan acuh. Beberapa warga mengaku, mereka bersedia membayar untuk disemprot pengasapan anti nyamuk, warga tidak menghendaki jika fooging hanya dilakukan jika sudah ada tetangganya yang meninggal akibat DBD.
 
 
Diketahui, fooging untuk Rengasdengklok Selatan terkesan lambat, belum juga merealisasikan janji fooging untuk Dusun Bojong Karya II dan Dusun Blokraton, ternyata sudah ada lagi penderita Dengue Demam Berdarah (DBD) di Dusun Bojong Karya I. (spn)

LPI dan Rengasdengklok Forum Santuni Anak Yatim

RENGASDENGKLOK, RAKA - Sebanyak 80 anak yatim di Desa Dewisari mendapatkan bingkisan sembako dari Laskar Pemuda Islam (LPI) Al Barkah dan Rengasdengklok Forum. Minggu (11/1) siang. Santuan itu sengaja diberikan untuk memperingati hari anak yatim, 14 Muharam 1430 H.
 
Paket sembako itu diantaranya, beras sebanyak 5 liter, mie instant 10 bungkus, 1 susu kental kaleng dan masing-masing anak yatim itu pun mendapatkan uang tunai Rp 30 ribu. Kegiatan ini baru dilaksanakan pada tahun ini, sejak berdirinya LPI tahun 2008 lalu. "Sebelumnya anak yatim di desa ini telah didata oleh aparat desa setempat, kemudian kita melakukan santunan ini untuk meringankan beban meski kami hanya bisa memberikan sedikit," kata Wakil Ketua LPI Al Barkah, Rengasdengklok, Dadang Sugarda (24) kepada RAKA, Senin (13/1) sore.
 
Pada kesempatan itu, hadir Ust. Sahrul Syah seorang juri Pildacil di salah satu stasiun TV. Dia memberikan ceramah dan semangat kepada anak yatim dan janda di Desa Dewisari. Selain itu, semua anak yatim dan warga setempat mendoakan warga Palsetina berjihad melawan Israel. Pada doa itu, tak satu pun dari pendengar ceramahnya yang tak kuasa menangis mendengar permohonan Ust. Sahrul untuk menyelamatkan saudara muslim di Palestina.
 
Kata Dadang, kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan. Latar belakang santunan ini timbul dari keinginan rekan LPI, telebih di desa ini ada anak yatim yang perlu dibantu. Meski tidak besar, acara ini sempat ditanggapi antusias oleh warga setempat. Menurutnya, acara ini sengaja dilakukan di daerah yang paling dekat, sebelum membantu saudara yatim yang jauh. Ini pun dilaksanakan dengan keterbatasan dana.
 
Acara ini digelar atas dukungan langsung dari Menteri Kehutanan RI, Dr. H. MS. Kaban, SE. M. Si juga sebagai ketua umum Partai Bulan Bintang. Pada cara ini, mentri tidak bisa hadir melainkan diwakilkan pada Koordinator Rengasdengklok Forum, Robby Barmaqi. "Santunan perdana anak yatim ini, LPI berharap memberi efek positif pada masyarakat untuk peduli dan mau membantu orang-orang yang tidak mampu, terutama anak yatim," ucapnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan