Camat Tirtajaya Lantik Pjs Kepala Desa

Friday, July 11, 2008



TIRTAJAYA, RAKA - H. Timan Sukirman Kades Tambak Sumur, Kecamatan Tirtajaya akhirnya dengan sukarela menyerahkan jabatan kepada Pjs Kades Dadan Gandara yang sebelumnya menjabat Kaur Ekbang. Pelantikan berlangsung di Aula Kecamatan Tirtajaya, Jumat (4/7) sekitar pukul 09.00 WIB langsung dilakukan oleh Camat Wawan Setiawan.

Selain Desa Tambak Sumur, Camat Tirtajaya Wawan Setiawan juga melantik Pjs Kades Tambak Sari Bunyamin sebelumnya menjabat Kaur Pemerintahan menggantikan Arum Saepullah HL. Sementara empat desa lagi, yaitu Srijaya, Medan Karya, Pisang Sambo dan Kutamakmur, rencananya akan dilaksanakan pelantikan Pjs pada pertengahan bulan ini. Sedangkan Desa Sumur Laban telah dilantik Pjs pada Maret 2008 karena Kepala Desa Alm. Jakam meninggal karena sakit dan Alm. Jakam ini termasuk Kades 179.

Kata camat, khusus untuk dua desa ini merupakan contoh bagi rekan-rekan desa lainnya, dengan lengsernya kedua mantan kades ini bisa menjadi contoh yang baik dengan ketulusannya menyerahkan jabatan kepala desa. Diakui camat, memang suatu keputusan tidak selalu menyenangkan semua pihak, ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Mantan kades yang ikhlas meletakan jabatannya ini, mudah-mudahan bisa diikuti desa 179 lainnya.

Camat merasa bangga dan sangat salut dengan kedua mantan kepala desa yang secara langsung menyerahkan estafet kepemimpinan. Sejak proses pengajuan Pjs oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beberapa hari lalu, mereka selalu hadir bahkan mendukung proses Pjs itu tanpa memiliki rasa dongkol jabatannya akan dicabut. "Tarik ulur itu wajar, tapi tahapan pengusulan Pjs kades berjalan baik. Ini patut dicontoh dan ditiru oleh desa lainnya, karena meski kades bertahan pun tetap saja semuanya akan meletakan jabatannya, sebab ini sudah diatur. Dan pada Pjs yang sudah dilantik, jabatan ini bukan untuk mengembangkan diri, jangan mengira jabatan ini enak, tapi harus bisa menggemban tugas yang sangat berat ini dengan sebaik-baiknya," jelasnya.

Usai pelantikan, mantan Kades Tambak Sumur, H. Timan menyatakan, dengan pelantikan Pjs ini memberi contoh pada desa-desa lain yang sulit di-Pjs-kan, karena memang jabatan ini bukan milik pribadi. Dan semua ini sudah diatur oleh undang-undang, kalau habis masa jabatan, mau tidak mau harus berbaik hati dan menerima lengser. Diharapkannya, Pjs bisa melakukan tugas dengan baik, karena jabatan yang diemban ini adalah amanah, masih banyak pekerjaan yang belum selesai, intinya aparat desa harus betul-betul melayani masyarakat.

"Ini dibuktikan oleh saya. Kalau hanya baik di pemerintahan tapi tidak baik di masyarakat maka akan jadi kendala dan tidak ada artinya, saya sudah dua kali mempimpin di Desa Tambak Sumur dan berharap pada pimpinan-pimpinan seterusnya lebih bagus dibanding saya sehingga masyarakat merasa puas," katanya.

Pjs Kades Tambak Sari Bunyamin mengungkapkan, dia senang dengan jabatan ini meski beresiko karena memang tanggungjawabnya besar, terutama tentang pelayanan masyarakat dan menghadapi pelaksanaan pembagian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi keluarga miskin. Kata Bunyamin, saat ini pihaknya sedang melakukan perencanaan matang dan mendata perubahan penerima BLT supaya pada pelaksanaan nanti tidak kisruh. Di desa ini, penerima BLT tercatat sekitar 1.075 kepala keluarga. (spn)

Butuh Reserve Atasi Kebutuhan Listrik Industri



KARAWANG, RAKA - Penurunan pemakaian listrik di kawasan industri mencapai 30 MW atau sekitar 10 persen. Untuk itu harus ada reserve. Misalnya jika pembangkit terbesar di Jawa padam maka ditentukan untuk Karawang mendapat tambahan kuota pemadaman. Dan itu baiknya memang disiapkan oleh industri.

Misalnya tambahan kuota pemadaman sebesar 16 MW, berarti 30 MW penurunan listrik di kawasan industri tambah 16 MW tambahan kuota pemadaman, hasilnya jadi 46 MW. Dan 46 MW itu bisa diturunkan untuk industri. Demikian dikatakan Manajer PLN APJ Karawang, Ir. Mimin Insani, kepada RAKA, kemarin.

Diakuinya, memang ganguan listrik terbesar tidak melulu industri, pelanggan rumah pun sama-sama merasakan dampak yang cukup besar akibat pemadaman ini. Namun, padam listrik dua jam lalu hidup dan mati lagi selama dua jam itu lebih baik dibanding mati listrik melebihi empat jam, dampaknya tentu akan mengarah pada makanan di kulkas akan busuk karena teperatur suhu dinginnya mati terlalu lama.

Untuk mensiasati pelanggan industri, saat ini PLN melakukan koordinasi dengan pengelola kawasan industri untuk mendapatan jadwal yang paling aman untuk padam. Dan PLN alan mengeluarkan data riil supaya kemungkinan buruk bisa teratasi akibat pemadaman ini.
“PLN sama sekali tidak berharap listrik untuk kawasan industri ini padam, cuma persoalannya di dalam kawasan ini ada ‘dualisme’, satu sisi ada industri yang menghendaki pemadaman total dan satu sisi lagi ada industri-industri yang menginginkan supaya PLN hanya mengurangi beban saja, kita jelas tidak bisa melaksanakan keduanya, kecuali salah satu dari itu, PLN pun ingin menggeser hari libur kerja industri pada waktu yang tepat untuk pengurangan beban listrik supaya tidak mengganggu operasional perusahaan itu,” katanya.

Menyikapi krisis ini, dia berharap selain industri, masyarakat umum pun harus paham terhadap kondisi PLN. Saat ini bahan bakar perbarel sekitar 143 US dollar, apalagi kalau nembus 200 US dolar per barel, tidak hanya PLN tapi negara ini bisa bangkrut. Dan semua orang sudah tahu ini tidak hanya terjadi di Indoesia tapi merupakan krisis dunia, kemungkinan ini terjadi karena ulah spekulan minyak.

Sebenarnya pembangkit listrik bisa dibangun oleh pihak swasta, tapi bagaimana mereka mau membangun jika harga jual listrik masih rendah, kalau harga jual listrik PLN masih rendah, sementara swasta tidak boleh menjual langsung pada pelanggan, apa yang menarik bagi pihak swasta. Jadi bagaimanapun Tarif Dasar Listrik (TDL) harus naik. Jika menunggu harga listrik tidak naik maka PLN harus membangun pembangkit baru, tapi siapa yang akan memberikan jaminan pinjaman ke PLN. “Jadi, ini bukan hanya masalah PLN, tapi juga merupakan persoalan nasional,” katanya, (spn)

Camat Jayakerta Lantik 4 Pjs Kades



JAYAKERTA, RAKA - Pelantikan Pjs Kades menggantikan kades yang telah habis masa jabatannya masih terus bergulir. Kini giliran Camat Jayakerta H. Hamdani melantik empat Pjs kepala desa sekaligus, Kamis (3/7) siang di aula Kecamatan Jayakerta.

Keempat Pjs Kades yang dilantik masing-masing Pjs Kades Ciptamarga Sarimin yang sebelumnya menjabatan sekdes menggantikan M. Romli, Pjs Kades Medang Asem Jaenal Abidin sebelumnya Kaur Pemerintahan menggantikan Dadang M. Tamin, Pjs Kades Makmur Jaya Engkos Kosasih sebelumnya Kaur Trantib menggantikan Ade Suryadi dan Pjs Kades Jaya Makmur Endang sebelumnya Kaur Kesra menggantikan H. Syafei.

Keempat desa ini telah diriksus dalam waktu bersamaan pada Senin 30 Juni 2008 di aula kecamatan. Sementara, yang pertama mengusulkan Pjs adalah Desa Ciptamarga pada 18 Juni 2008 kemudian diikuti tiga desa lainnya. Pelantikan bersama ini karena waktu hasil pleno BPD dari desa-desa tersebut waktunya tidak berjauhan.

Pelantikan ini hanya diikuti satu mantan Kepala Desa Ciptamarga yaitu M. Romli sementara mantan kades lainnya tidak hadir karena keperluan pribadi, kecuali hanya menitipkan stempel kepala desa kepada camat untuk diberikan pada Pjs. kades. Pada kesempatan bicara, Romli menyatakan, Pjs. kepala desa agar bisa meneruskan jejaknya, terutama mengendalikan masyarakat yang akan menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). "Kalau ada keluhan langsung dari warga kita, mohon ditanggapi segera," singkatnya.

Sementara, Pjs Kepala Desa Ciptamarga, Sarimin menjelaskan, selama ini BPD telah memercayakan pada dirinya sebagai Pjs Kades, namun begitu dia juga tetap akan meminta petunjuk dari mantan kepala desanya untuk bisa membangun desanya, karena tanpa panduan dari mantan kades dia mengaku gagap memerintah desa dan butuh koordinasi termasuk dengan masyarakat.

Ketua BPD Medang Asem Yayat Supriatna SH, mengatakan, pelantikan ini menandakan proses hukum perda No. 8 itu telah dilaksanakan dengan baik. Memang selama proses Pjs ini tidak pelak harus berbenturan dengan masyarakat. Kendati begitu, rekomendasi bupati hasil Pengadilan Tata Usaha Negeri (PTUN) Bandung menjadi landasan yuridis bagi BPD untuk mengambil langkah sesuai perundangan yang berlaku.

Dengan begitu, BPD bisa mengusulkan Pjs kades yang akhirnya bisa dilantik. "Saya ucapkan selamat jalan pada mantan kades yang telah melakukan dedikasi tinggi selama menjalankan tugasnya," katanya.

Sementara, Camat Hamdani berpesan supaya BPD dan Pjs. kepala desa mempersiapkan diri menghadapi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di desa mereka masing-masing. Selain itu, dia juga berharap pada pelaksanaan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) di kecamatannya kondusif dan bisa diantisipasi pihak desa dengan benar. (spn)

PLN - Apindo Bahas Pemadaman Bergilir



KARAWANG, RAKA - PT. PLN APJ Karawang temu pelanggan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Cabang Karawang, Rabu (2/7) sore di Graha KIIC Karawang. Selain membahas kondisi suplay listrik mereka juga mengeluhkan penyuplayan listrik saat ini yang sering padam dan dinilai mengganggu produksi perusahaan.

Keluhan yang dilontarkan pelanggan besar diatas 200 kVa itu dibahas bersama Ketua Apindo Jabar Dedi Wijaya, Apindo Karawang Sujianto, Manajer APJ Ir. Mimin Insani SE, Manajer Bidang Niaga PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten Denny Pranoto dan Pengelola Kawasan KIIC, Sani Iskandar. Dalam pertemuan tersebut, perusahaan yang berada di kawasan KIIC Karawang meminta ketegasan pada PLN mengenai jadwal pemadaman bergilir. Sedangan PLN menjawab, hal tersebut merupakan persoalan nasioanl, karena saat ini PLN sedang mengalami devisit daya listrik akibat kondisi pembangkit tenaga listrik nasional.

Kata Denny, pihaknya sudah bentuk jadwal pemadaman bergilir untuk kawasan perusahaan industri di beberapa daerah termasuk Karawang. "Situasi ini yang harus kita sikapi karena lorongnya (krisis listrik PLN, red) masih panjang, mudah-mudahan pada tahun 2009 listrik bisa kembali normal," jelasnya.

Dijelaskan Danny, kondisi tahun 2008 setelah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bulan lalu, industri cenderung mengalihkan dari ‘captive power’ (pembangkit sendiri milik industri) ke pembangkit PLN. Selain itu belum ada kesadaran menghindari pada konsumsi energi listrik yang boros di masyarakat, pertumbuhan suplai pembangkit tidak mengimbangi pertumbuhan permintaan konsumen, bahkan beberapa unit pembangkit mengalami gangguan termasuk investasi PLN yang terbatas.

Jumlah pelanggan se-Jabar Banten saat ini sekitar 7,9 juta. Data pelanggan semakin naik sementara pembangkit tidak bertambah, pembakit yang dimiliki hanya itu-itu yang hingga kini di rawat baik-baik. Pertumbuhan kelistrikan Jawa Barat, konsumsi energi listriknya sekitar 6,86 persen, sedangkan permintaan sambungan baru konsumen Industri yang belum dilayani sekitar 326 MW.

Sementara, langkah meminimalkan pemadaman yaitu mengatasi pertumbuhan konsumsi energi listrik dengan melakukan dua cara, yaitu cara konsumen dan pembangkit. Dari sisi konsumen diantaranya penghematan pemakaian listrik konsumen, pengaturan kembali pola pemakaian listrik, penggunaan peralatan rumah tangga yang hemat energi, penertiban pemakaian ilegal dan mengaudit energi listrik pelanggan besar. Sedangkan dari sisi pembangkit, diversifikasi sumber energi primer pembangkit, optimalisasi pola operasi pembangkitan pengembangan sumber energi.

Perusahaan yang hadir pada temu wicara ini diantaranya, perusahaan PT. ABC President Enterprises Indonesia, PT. Bhineka Karya Manunggal, PT. Bridgestone Tire Indonesia, PT. Ceres Meiji Indotama, PT. Chiyoda Integre Indonesia, PT. Dai-Chi Kimia Raya, PT. Esa Kertas Nusantara, PT. Freya Abadi Indotama, PT. Gemilang Jaya Makmur Pratama, PT. Industri Sadang Nusantara, PT. Keramika Indonesia Asosiasi Tbk, PT. Kyokuni Technologies, PT. Minda Asean Automotive.

Kemudian, PT. Mitra Karawang Jaya, PT. Monokem Surya, PT. Nikawa Textile Industry, PT. Onamba Indonesia, PT. Pindo Deli Pulp & Paper Mills, PT. Plasindo Lestari, PT. Polychem Indonesia, PT. Polysindo Eka Prakasa, PT. Satonas Utama, PT. Suncall Indonesia, PT. Suryacipta Swadaya, PT. Toyo Besq Precision Part Indonesia, PT. Toyobo Kniting Indonesia, PT. World Yamatex Spinning Mills, PT. Yamaha Motor Part Mfg Indonesia, PT. Yamatogomu Indonesia, PT, Samaro Indonesia dan PT. Dunlop. (spn)

Berhasil Dengan Perencanaan Matang



KARAWANG, RAKA - Keberhasilan bukan sesuatu yang instan, melainkan perlu perencanaan dan visi yang jelas juga komitmen untuk menjalaninya. Kesungguhan lembaga pendidikan SMK Ristek ini merupakan upaya untuk mewujudkan cita-cita membangun sumber daya manusia yang handal dan bisa bersaing di dunia usaha dan industri nasional maupun internasional.

Demikian kata Ketua Yayasan Gema Cendikiawan Indonesia (YGCI) Drs. H. Hartono Kosasih MM, saat acara wisuda ke-VII SMK Ristek di aula Husni Hamid Pemda Karawang, Minggu, (29/6) lalu. Menurutnya, Ristek memiliki target agar bisa jadi sekolah unggulan di Kabupaten Karawang. Sementara, para lulusan sendiri punya kesiapan untuk mengisi pekerjaan lokal, nasional dan intenasional.

Pada tahun ini, Ristek meluluskan 100 persen siswanya, sebanyak 425 dari jurusan audio video, mesin perkakas dan mesin otomotif. Lulusan Ristek ini diharap jadi manusia yang visioner dan berkarakter serta mampu beradaptasi dengan perubahan global yang berwawasan lingkungan. Selain mendidik siswa berwiraswasta, juga mendukung lulusannya masuk ke perguruan tinggi.

Diakuinya, selain dana, untuk membangun lembaga pendidikan yang kuat adalah komitemen pada rencana peningkatan kualitas sekolah. Namun begitu, YGCI memiliki rencana jangka menengah, yaitu membangun 17 sekolah SD, SMP, SMK hingga perguruan tinggi termasuk pondok pesantren di beberapa daerah. Saat ini, YGCI telah memiliki beberapa sekolah di Jakarta, diantaranya SMK Mercusuar, SMK Pelayaran Dewa Ruci, SMK Parawisasta, SMK Ristek Perbankan Nasioanal dan SMK Ristek Jaya Jakarta, sekolah itu ada dalam satu komplek di Jalan Raya Bekasi KM 26, Ujung Menteng Cakung, Jakarta Timur.

Dan dua sekolah lagi ada di Karawang yaitu SMK Ristek dan SMK Perbankan Indonesia. " Kita membuat sistem standarisasi pendidikan dari 7 sekolah yang dikelola yaitu di Jakarta dan Karawang, semuanya sesuai sencana yayasan. Dan semua SMK dalam satu yayasan di Jakarta sudah diwisuda akhir Mei 2008 lalu," jelasnya.

Sementara, H. Hartono menyebutkan, yayasannya ingin menerapkan pembangunan tujuh mental bagi tiap siswa sekolahnya, diantaranya disiplin, kerjasama, visioner, peduli, kasih sayang, adil dan tanggungjawab. "Kita bangun siswa dengan mental tersebut, kita bekali mereka dengan 'skill'. Dengan begitu mereka akan memiliki kemampuan berstandar nasional yang dibuktikan dengan sertifikasi dan kemampuan teknik. Saya harap, siswa bisa dua bahasa Inggris dan Arab yang merupakan bahasa Internasional ke dua, terutama lapangan pekerjaan di Negara Timur Tengah sangat memadai untuk lulusan Ristek," katanya. Dan dia juga mengharapkan lulusan yang soleh dan solehah menghormati kedua orang tuanya dan membalas jasa guru-guru yang telah membawa mereka pada pengetahuan dunia. (spn)

PDIP Jaring Calon Legislatif



KUTAWALUYA, RAKA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Karawang gelar Musyawarah Anak Cabang Khusus (Musancabsus) di Aula Desa Sindangmulya, Kecamatan Kutawaluya, Senin (30/6) siang. Rapat tersebut mengagendakan penentuan hasil calon legislatif dari partai berlambang moncong putih itu.

Hasil Musancabsus PDIP Kecamatan Kutawaluya, untuk calon anggota DPRD Kabupaten . Karawang diantaranya, 1.Uman Rusmana, 2.H.Amo Rusjanto, 3.Ir.Rahmat Taufik Jambak alias Buyung, 4.Ny.Saryati Purwaniagara, SS, 5.Abdul Arif, SE, 6.Enjay, AMKP 7. Imun Munandar 8. H. Udin Haerudin 9. H.Ahmad Basari 10. Ny.Aisyah 11. H.Suharyana. Sedangkan calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yaitu 1. H. Tono Bahtiar SP, 2. H.Jejen Afandi Nugraha 3. H.Slamet Jayusman dan 4. Drs.K.H. Ajie Mubarok Rahmat, MM.

Dijelaskan Sekertaris DPC PDIP Karawang, Drs. H. Deden Darmansyah, Musancabsus di Desa Sindangmulya ini merupakan hari ke 6 dari 11 kecanatan, jadi sehari mengadakan Musancabsus di dua kecamatan. Musancabsus ini menyaring calon anggota legeslatif DPRD Kabupaten Karawang dan Provinsi Jawa Barat, diantaranya merekapitulasi hasil rapat pleno ranting PDIP di tiap kecamatan.

Sebelum acara Musancabsus ini, PAC sudah melakukan rapat, yang kemudian ranting partai ini berwenang mencalonkan satu calon anggota DPRD kabupaten. Sedangkan untuk rapat PAC, partai berwenang mencalonkan sekurangnya satu anggota DPRD Provinsi dan dua kali kuota DPRD sesuai daerah pemilihannya. Rapat yang dilakukan PAC dan ranting itu dinamakan penjaringan, sedangkan Musancabsus ini merupakan rapat penjaringan calon legeslatif.
Ini merupakan penyaringan rekapitulasi hasil penjaringan, kata Deden, dan sudah ada sepuluh kecamatan yang sudah terjaring. Diakuinya ada dua kelemahan partai ini, yaitu kader perempuan baru terdapat tiga orang, sementara yang dibutuhkan adalah 18 orang, ini untuk memenuhi ketentuan UU No. 10 Tahun 2008 tentang pemilihan umum DPRD, DPR RI dan DPD tahun 2009 yang menyatakan, setiap parpol sekurang-kurangnya mendaftarkan caleg gender 30 persen, sementara untuk kabupaten 60 caleg, berarti sekurangnya 18 orang.

Dari caleg yang terjaring di sepuluh kecamatan, sekitar 20 persen dialokasikan untuk caleg yang memiliki kemampuan, yaitu dalam bidang pemerintahan, pendidikan dan kesehatan, ini diharapkan mucul dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif maupun pensiunan, kalau ini dapat terwujud fraksi PDIP Karawang mengharapkan akan mampu lebih mewarani dalam memperjuangkan pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. "Mudah-mdahan 20 kecamatan lagi kekurangan itu dapat terpenuhi," katanya.

PDIP ingin menunjukan pada masyarakat, partai ini adalah parpol terbuka dan merangkul tokoh masyarakat yang memiliki potensi untuk mewakili masyarakat di kursi DPRD. Sehingga kesempatan ini dibuka seluas-luasnya bagi masyarakat. Dan target PDIP, kegiatan ini selesai pada 9 Juli 2008. Sedangkan pada 12 Juli 2008 akan dilaksanakan Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) dalam rangka merekapitulasi hasil-hasil Musancabsus di 30 kecamatan se-Kabupaten Karawang.

“Insya Allah, setelah Musancabsus akan dibentuk tim verifikasi sebagai acuan rapat pleno cabang dalam menetapkan 60 orang caleg definitif. Rapat peleno itu akan dilaksanakan 15 Juli 2008 di DPC PDIP Karawang. Setelah 60 caleg tersaring, maka pada 16-25 Juli 2008 ke-60 caleg itu diharapkan bisa memenuhi persyaratan yang diatur SK 210 dari DPP PDIP dan pasal 50 ayat 1 dan 2 UU No 10 Tahun 2008,” jelasnya.
Kemudian, pada 28 Juli 2008, tambahnya, daftar caleg diharapkan sudah disahakan oleh DPP PDIP, lalu pada 5 Agustus 2008 calog DPRD Kabupaten Karawang dari PDIP sudah mengisi formulir yang diberikan Komite Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Karawang. Pada 9 Agustus 2008, calog itu sudah didaftarkan ke KPUD berikut persyaratannya. Sehingga pada awal bulan september 2008 sudah ada daftar calon sementara yang dikeluarkan KPUD. Dan kampanye dilaksanakan mulai 8 Juli 2008 sampai 1 April 2009, yaitu mengkampanyekan partai dan nomor urutnya, serta mengkampanyekan calon yang akan diusung PDIP.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Karawang, H. Tono Bahtiar, SP menyatakan, target pemenangan di daerah Kecamatan Kutawaluya, Jayaerta, Rengasdengklok dan Kecamatan Rawamerta pada pemilu legeslatif 2004 lalu menempatkan dua orang kader tebaiknya duduk di legeslatif. Pada pemilu legeslatif tahun 2009 mendatang akan memberbaiki titik-titik daerah yang masih dianggap lemah dalam pendulangan suara. “Kami sedang mengkaji peta politik di setiap desa dan kecamatan yaitu titik-titik yang danggap masih lemah, kami akan memaksimalkan semua kerja dari jajaran pengurus tingkat kecamatan, desa hingga perwakilan sampai ke tingkat TPS, kami akan memasang target pada pemilu tahun 2009 ini di daerah pemilihan Karawang III, menjadi tiga kursi, dimana target ini tidak menjadi irasional karena pemilu 2009 ini PDI menjadi pilihan terbaik rakyat,” ucapnya.

Diakuinya, selama ini PDIP konsisten dengan perjuangan ‘wong cilik’, termasuk fraksi PDIP Karawang telah banyak membantu masyarakat, diantaranya sarana infrastruktur jalan, jembatan, irigasi pertanian, masjid, mushola, sekolah dan penguatan modal usaha pada kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

“Ini merupakan hal yang telah dilakukan fraksi kami dan yang telah diamanatkan PDIP Karawang untuk terus menerus berjuang terdepan untuk Kabupaten Karawang. Dan penjaringan di Kutawaluya ini telah muncul nama-nama tokoh masyarakat yang merupakan sosok yang cukup dikenal oleh masyarakat luas. Ini merupakan modal untuk penambahan suara pada pemilu tahun 2009, sekaligus Pilpres yang akan menempatkan ketua Umum PDIP Hj. Megawati Soekarnoputri untuk kembali memimpin bangsa dan negara ini kedepan,” tegasnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan