Jamksemas Tidak Berlaku?

Sunday, October 25, 2009

 
KARAWANG NEWS - Seorang warga Dusun Lolohan II, RT 11/04, Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya, Eneng (34) mengaku kartu Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang dimilikinya tidak berlaku, karena dia tetap diminta Rp 400 ribu oleh bidan untuk biaya persalinan anak keduanya ditambah Rp 100 ribu untuk biaya akte kelahiran.
 
Uang yang dikeluarkannya itu terbilang besar, mengingat dia adalah warga yang dikategorikan gakin (keluarga miskin). Anehnya, meski sudah dimintai biaya persalinan hingga Rp 500 ribu, bidan tetap meminta foto copi kartu Jamkesmas dan indentitas Eneng. Harusnya, tidak ada biaya apapun yang harus dikeluarkan Eneng jika dia mempunyai kartu Jamkesmas, karena kartu tersebut merupakan jaminan yang dikeluarkan Departemen Sosial.
 
 
Hasil pantauan, kejadian serupa tidak hanya dialami Eneng, tapi dialami oleh ibu-ibu yang melahirkan di desa tersebut, warga menganggap bidan ini tidak memandang kaya-miskin, tetap saja harus membayar biaya penuh persalinan, meski warga gakin mengantongi kartu Jamkesmas. (*)

Tikus Serang Tanaman Jagung

KARAWANG NEWS - Petani jagung di Kampung Secang, Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat merugi akibat serangan tikus. Padahal jika berhasil, petani mampu memproduksi jagung sekitar 10 ton tongkol perhektar. Kini petani hanya berhasil memproduksi 3,5 ton tongkol/hektar.
 
 
Seperti dijelaskan petani Ujang Suwarya, Minggu (25/10/2009) siang, tikus ini menyerang disaat tanaman berumur 70 hari hingga panen. Hewan pengerat itu muncul ketika air dari saluran induk mengalir membanjiri area sawah yang kering, sehingga tikus keluar dari tanah sawah dan menyerang area tanaman jagung di dekatnya.
 
Harusnya, dengan modal Rp 5 juta petani mampu menghasilkan Rp 10 juta. Namun, petani jagung ini masih mendapat kerugian akibat serangan tikus tersebut. Kendati begitu, petani setempat tetap akan menanam jagung dengan jenis jagung manis, karena jagung manis hanya ditanam selama 70 hari dan bisa dipanen mendadak jika tikus mulai menyerang, bahkan harganya pun lebih tinggi dibanding jagung hibrida yang sudah ditanam petani saat ini.
 
 
Jagung yang sudah dipanen, kemudian dijual ke tengkulak untuk pakan ternak seharga Rp 1000/kg tongkol, sebelum dijual jagung yang berwarna kuning keemasan itu dijemur supaya kering dan mudah digiling. "Petani jagung di Kampung Secang memang masih satu kelompok, tapi kita akan terus meningkatkan tanaman jagung," ujarnya.
 
 
 
Saluran Air Mampet
 
Bencana bagi warga Secang jika musim hujan tiba, karena air yang masuk kampung tersebut mampet, akibatnya ratusan hektar sawah kebanjiran. Jika diguyur hujan semalam saja, hingga dua minggu air dipastikan belum surut. Selain sawah, halaman sekolah SMPN 7 Karawang Barat pun terendam banjir hingga setengah betis, akibat saluran mampet.
 
 
Dengan kejadian itu diharapkan pemerintah menggali saluran air di Kampung Secang. Diketahui, memang saluran itu sudah dangkal, penyempitan lahan dan sampah. "Jika dikeruk akan bisa menghindari banjir," petani setempat, Sating (30). (*)

Pengeboran Seismik PT. Pertamina

Pengeboran seismik di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Minggu (25/10/2009) siang. Pengeboran ini dilakukan di area sawah dan perkebunan jagung setempat.

PMII dan FKPMD Latihan Jurnalistik

KARAWANG NEWS - PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) dan FKPMD (Forum Komite Pendidikan Masyarakat Desa) Karawang gelar pelatihan jurnalistik dua hari, 24-25 Oktober 2009 di aula Kecamatan Pedes. Pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas pemuda Kabupaten Karawang dalam hal ilmu jurnalistik.
 
Dijelaskan, Ketua Pelaksana pelatihan jurnalistik, Sulton di sela acara, Minggu (25/10/2009), acara ini dilaksanakan karena ilmu jurnalistik merupakan sebuah kekuatan pemerintahan. Melalui jurnalistik bisa memberikan informasi kepada publik yang diambil dari publik itu sendiri tentang kondisi Karawang. Bagi PMII dan FKPMD, pemuda disebut-sebut merupakan pemimpin masa depan yang harus mempersiapkan kualitas diri agar kedepan bisa menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.
 
Selain membahas teori, peserta juga akan langsung terjun ke lapangan sebagai simulasi dari hasil materi yang didapatkan dari pelatihan tersebut. Target acara ini kedepan, PMII dan FKPMD mampu menciptakan media yang secara khusus mampu mengangkat isu-isu seputar pendidikan, perempuan, anak dan soal 'trafficking'.
 
Selain itu, kedua organisasi itu akan melaksanakan program bersama mengenai penghijauan di pesisir pantai, mengingat kondisi pantai utara Karawang sudah rusak akibat terus digerus abrasi. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan