Nelayan Betokmati Gelar Pesta Laut

Saturday, November 8, 2008

Nelayan Cilebar, di tengah kesibukannya sebelum pesta laut.
 
 
CILEBAR, RAKA - Hari ini, Sabtu (8/11) pesta laut Betokmati, Kecamatan Cilebar dilaksanakan, seekor kerbau dipotong sebagai syarat persembahan menurut kepercayaan para nelayan. Kepala kerbau dan beberapa bagian daging dibungkus kain putih dan ditaruh pada 'dongdang' (perahu keranda) untuk kemudian dihanyutkan ke tengah laut, konon hal itu dipercaya oleh para nelayan supaya laut tidak membuat malapetaka yang bisa merugikan para nelayan.
 
Pada hari ini, TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dipenuhi para nelayan lokal dan dari berbagai daerah Cilamaya, Ciparage dan daerah lainnya. Beberapa perahu dihias dan mengiringi 'dongdang' hingga ke tengah laut. Sesampainya di tengah laut, beberapa perahu nelayan berlomba untuk menabrakan perahunya pada dongdang yang didalamnya berisi kepala kerbau. Hal itu dipercaya nelayan akan mendapat keberkahan.
 
Tidak hanya itu, setelah dongdang hancur ditabrak beberapa perahu nelayan mengambil air laut dari disekitar dongdang yang hancur terburai, kemudian disiramkan pada dek perahu mereka. Namun, kepala kerbau dan beberapa dagingnya tenggelam ke dasar laut. Pada detik-detik tersebut, tampak di tengah laut beberapa perahu saling tabrak-menabrak sesama perahu mereka, tapi tabrakan itu tidak keras.
 
Dijelaskan Sekertaris Koperasi Fajar Samudera, Drs. Mintra Hendra, selama ini produksi ikan nelayan 'melorot' tajam. Pesta laut ini dilaksanakan atas desakan para nelayan untuk melakukan 'ruwatan', karena acara yang dianggap sakral ini akan mampu menambah produksi ikan laut. "Kita mengikuti kemauan nelayan untuk mengadakan ruwatan pesta laut, karena pesta ini sudah dianggap tradisi bagi nelayan, kita pun ingin menggelar pesta laut tiap tahun, tapi memang anggaran yang dibutuhkan cukup besar," katanya kepada RAKA, Jumat (7/11) siang.
 
Dengan pesta laut, lanjut Mintra, diharapkan nelayan tidak kesulitan menangkap ikan laut. Diakuinya, produksi ikan di Betokmati ini sebenarnya mampu mengangkat PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk Kabupaten Karawang. Pesta laut di Betokmati ini, terakhir digelar tiga tahun lalu, mengingat biaya untuk melaksanakannya tidak mudah, perlu digalang dari nelayan, tapi produksi nelayan saat ini diketahui merosot tajam.
 
 
Koperasi Fajar Samudera, Betokmati, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar membuka pesta nadran laut 2008. Pesta laut bagi nelayan Cilebar ini terakhir dilaksanakan tiga tahun lalu. Acara ini berlangsung hingga Minggu malam Senin nanti dengan acara-acara menarik sekaligus hiburan.
 
Dijelaskam, Mintra Hendra juga sebagai Kades Pusakajaya Selatan, yang memfasilitasi pesta laut tahunan ini adalah Koperasi Fajar Samudera, karena acara ini punya nilai positif bagi nelayan untuk mensyukuri hasil ikan yang selama ini mereka peroleh dari laut. Selain pesta, acara nadran laut ini pun untuk memberikan motivasi pada para nelayan agar tetap berlayar. "Ruwatan ini dianggap keramat, nelayan menganggap acara ini bisa menyelamatkan mereka selama mengarugi lautan," katanya didampingi Sekertaris Halim Darsono dan Bendahara Pesta Laut Wawan Darmawan.
 
Ini acara nelayan, aku Mintra, kalau pengurus koperasi sebenarnya hanya mengikuti tradisi nelayan yang setiap tahun harus dilaksanakan. Meski keinginan menggelar acara setahun sekali tidak terlaksana, setidaknya tradisi ini tetap bisa dilaksanakan. Diakuinya, koperasi hanya bisa melaksanakan tiga tahun sekali, karena terlaksananya nadran laut ini sangat tergantung kemampuan menggalang dana dari nelayan. "Dari target kita sekitar Rp 80 juta, yang bisa dikumpulkan hanya Rp 45 juta, sumber dananya dari pihak sponsor Sampoerna Hijau dan nelayan itu sendiri," ujarnya.
 
Cara penggalangan dana ini dengan menyebar kupon hadiah kepada masyarakat seharga Rp 1000 dan akan diundi untuk mendapatkan hadiah TV dan hiburan lainnya. Selain itu, koperasi dan sponsor akan mengadakan lomba miniatur perahu yang akan dipamerkan. Dari lomba itu akan ketahuan ilmu pengetahuan dan teknologi nelayan dalam membuat perahu. "Hal ini bertujuan sebagai motivasi supaya nelayan pun bisa membangun perahu besar," akunya.
 
Hal yang penting dalam nadran laut ini, lanjut Mintra, yaitu menabur sesaji ke tengah laut sebanyak 150 jenis, termasuk membuang kepala dan daging kerbau di tengah laut yang akan diiring semua nelayan. Pelaksanaannya yaitu besok, Sabtu (8/11) siang. Jumat malamnya akan digelat 'ruwatan' dengan wayang golek. Dan acara hiburan spektakulernya akan menggelar aktraksi 'orang pemakan batang besi' lalu dilanjutkan organ tunggal. Dan Minggu malam Senin digelar sandiwara dari Indramayu. "Semuanya itu hasil kerja keras panitia," kata Mintra. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan