Warga Batujaya Berbenah

Saturday, January 24, 2009

Tanggul Citarum di Dusun Tangkil yang jebol, tampak bronjong batu hancur tersapu luapan air sungai.
 
 
BATUJAYA, RAKA - Pasca banjir, sedikitnya lima rumah warga di Dusun Tangkil, RT 01/01, Desa Kuta Ampel ambruk diterjang luapan air akibat tanggul Sungai Citarum jebol. Kelima kepala keluarga ini hanya pasrah dan kini masih tinggal di pengungsian.
 
Sejak Senin (19/1) hingga berita ini diturunkan, sebanyak 20 warga setempat dikerahkan Bina Marga Karawang untuk kembali memugar tanggul Sungai Citarum yang jebol. Para pekerja ini mengangkat batuan yang telah diikat kawat (beronjong) untuk kemudian dibenahi. Tampak, tanggul Citarum yang jebol ini menganga sekitar 100 meter. Beronjongnya pun ambrol dan tanah tanggul tersapu hingga ratusan meter ke rumah pemukiman setempat. Bencana ini pun memutuskan jalan lingkungan dan menumbangkan pepohonan.
 
Keterangan warga setempat, Ahmad (34), jebolnya tanggul Citarum ini akibat beronjong yang tak kuat menahan debit air Sungai Citarum yang meluap. Selain itu, galian tanah yang pernah dilakukan pada saat pembuatan beronjong ini tahun 2007 lalu, menjadi salah satu penyebab tanggul jebol kembali. "Dengan adanya kubangan air dibawah beronjong, tekanan air jadi besar. Tentunya, beronjong ini tak kuat lagi menahan luapan air dan jebol," ucapnya.
 
Dengan tahun ini, kata Ahmad, dia bersama tetangganya sudah dua kali memperbaiki tanggul jebol, ditempat yang sama dan kejadian yang sama. Dia berharap, dengan peristiwa serupa, pemerintah bisa peka dan mampu memperbaiki kondisi tanggul dengan baik. Namun demikian, dia mengeluhkan bantuan pemerintah terhadap korban banjit yang terbilang sedikit dibanding tahun lalu. "Bantuan sekarang sedikit, kami pernah dikasih karcis logistik, tapi kenyataannya tidak ada sampai sekarang, sebagian warga banyak yang membuang karcis bantuan itu, karena tidak ada realisasinya," ucapnya. (spn)
 
 

SDN Rengasdengklok Utara III Jadi Duta LKBB Jawa Barat

Pasukan Garuda SDN Rengasdengklok Utara III dengan para guru.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Pasukan Garuda SDN Rengasdengklok Utara III telah meraih juara Lomba Keterampilan Baris Berbaris Indah (LKBBI) hingga tingkat provinsi, kini tinggal bagaimana pemerintah mendukung prestasi itu. Demikian kata guru dan Pembina Pasukan Garuda, Agus Martin didampingi Kepala Sekolah SDN Rengasdengklok Utara III, Adung Suherman SPd, kepada RAKA, Rabu (21/1) siang.
 
Kini, Pasukan Garuda yang tergabung dari kelas 4, 5 dan 6 ini sedang mempersiapkan Lomba Ketangkasan Baris Berbaris (LKBB) tingkat nasional pada Maret atau April 2009 mendatang. Hampir tiap jam istirahat sekolah, sebanyak 18 anak yang telah mengukir prestasi gemilang ini terus digembleng untuk mematangkan lomba berikutnya yang tentunya persaingannya akan semakin ketat. "Selama ini saya sudah melihat mereka cukup bagus, hanya tinggal pemantapan lagi," ucap Agus Martin.
 
Diceritakannya, untuk mengikuti LBBI tingkat provinsi pada 9 Januari 2009 lalu, pasukan yang dibinanya ini hanya latihan selama dua hari, karena waktunya memang berdekatan setelah selesai mengikuti Lomba Baris Berbari (LBB) tingkat Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu. Dan Pasukan Garuda SDN Rengasdengklok Utara III ini langsung mengikuti LKBBI tingkat SD/MI se-Jawa Barat di SMK Muhamadiyah Kedaung, Kabupaten Cirebon.
 
Kata Agus, LBB tingkat Kecamatan Rengasdengklok, muridnya ini meriah juara II utama dan Danton terbaik, di tingkat Kabupaten Karawang meriah juara umum dan Danton terbaik, juga vareasi formasi terbaik termasuk juara utama I dan mendapat piala bergilir Bupati Karawang. Untuk di Cirebon, Pasukan Garuda ini menjuarai vareasi formasi terbaik, sedangkan Dantonnya juara II terbaik dan mendapatkan piala bergilir Menpora (Menteri Pemuda dan Olah Raga).
 
Ditempat terpisah, Kepala UPTD Dinas Pendidikan (Dikdas) Kecamatan Rengasdengklok berharap, prestasi yang telah diukir SDN Rengasdengklok Utara III ini tidak cukup hanya sampai tingkat Provinsi Jawa Barat, tapi harus bisa sampai juara di tingkat nasional. "Saya harap SDN Rengasdengklok Utara III ini bisa menjuarai di tingkat nasional. Dan untuk SD lainnya agar bisa mencontoh SDN Rengasdengklok Utara III dengan mampu tampil dibidang lainnya. Dan prestasi ini harus dicapai, bila perlu hingga tingkat Internasional, tapi setidaknya bisa jadi duta provinsi," ujarnya. (spn)

Pemukiman Gempol 80% Terendam

"Sekitar 80 persen pemukiman di Desa Gempol Karya, Kecamatan Tirtajaya terendam banjir. Sekitar 300 hektar bibit padi yang masih ditanam pun merunduk (mati, red). Kami harap, banjir yang selalu terulang hampir tiap tahun ini tidak pernah terjadi lagi. Kami harap, perbaikan tanggul Sungai Citarum harus benar-benar sempurna dan tidak jebol lagi," kata Sekdes Gempol Karya, Kecamatan Tirtajaya, Lukman Nulhakim (35) kepada RAKA, Selasa (20/1) siang.
 
Di desanya, ketinggian air banjir sekitar 80 cm, semua warga mengungsi ke tempat aman. Sementara, beberapa hari lalu warganya telah mendapatkan bantuan beras dan beberapa bungkus mie instant. "Sekarang, warga sudah bisa kembali beraktifitas, tapi sejak 15-18 Januari 2008 kemarin, semua warganya menghadapi musibah banjir besar," ucapnya.
 
Diketahui, banjir akibat tanggul Sungai Citarum yang jebol di Dusun Tangkil, Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya pada Kamis (15/1) pukul 08.00 WIB lalu, merupakan dampak kelalaian pemerintah. Penahan tanggul yang selama ini diakui sangat kokoh, ternyata ambrol dan berakibat buruk bagi masyarakat. (spn)

15 Ribu Paket Makanan Disebar Untuk Korban Banjir

Roykce memberikan bantuan makanan untuk korban banjir di Kuta Makmur.
 
 
 
TIRTAJAYA, RAKA - Selasa (20/1) siang, caleg (calon legislatif) dari Partai Gerindra, Roykce Benta Sahetapy menyerahkan bantuan sebanyak 1.140 paket sembako untuk warga Desa Kuta Makmur, Kecamatan Tirtajaya. Pemberian bantuan itu merupakan bagian dari peran dan partisipasinya kepada masyarakat yang telah dilanda banjir.
 
Kata Roykce, dia akan membantu semua warga yang dilanda banjir akibat luapan Sungai Citarum maupun banjir hujan. Sebagai sosok caleg, dia senantiasa berpihak pada kepentingan masyarakat, terutama para petani dan nelayan yang kesulitan. Dia juga mengajak donatur lain untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. "Rencananya, kami juga akan melakukan bantuan medis. Bantuan ini adalah amanat dari Prabowo untuk membantu petani dan nelayan di daerah," ujarnya.
 
Sebanyak 15 ribu paket sembako, lanjut Roykce, akan disebar ke beberapa kecamatan, terutama bagi warga korban banjir. Di Kuta Makmur, dia menurunkan 1.300 paket makanan, dalam satu paket itu berisi beras sebanyak 1 liter, dua bungkus mie instant dan biskuit termasuk air mineral. "Saya memberi bantuan tergantung kebutuhan di tiap kecamatan. Dan saya sudah kirim sejumlah batuan sirtu untuk jalan raya, penahan abrasi laut, juga membantu pembangunan mushola dan masjid," ungkapnya.
 
Paket makanan ini dibagikan melalui anggota Partai Gerindra, yang kemudian dibagikan langsung kepada warga setempat yang membutuhkan. Diakuinya, dia sengaja menghampiri warga yang kebanjiran untuk melihat langsung, sekaligus membantu mereka dengan menyumbang sejumlah makanan. Rencananya, dalam waktu dekat dia akan memberikan bantuan untuk warga yang juga kebanjiran di Desa Cikande, Kecamatan Cilebar. (spn)
 
 

Warga Kertajaya Menuntut Bupati Perbaiki Jalan Rusak

JAYAKERTA, RAKA - Sepanjang 3 km jalan di Dusun Krajan, Jati Boros I dan Jati Boros II, Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta ditanami pohon pisang dan tebu juga menaruh drum-drum besar. Ini dilakukan warga sebagai aksi protes kepada pemerintah yang tidak pernah memperbaiki jalan tersebut.
 
Kepala Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta, Saepi Anwar mengatakan, jalan itu selalu ditanam pohon pisang ketika musim hujan. Warga menganggap jalan akses menuju area pertanian ini bukanlah jalan yang layak, tapi pantas jika dijadikan kebun atau kolam ikan, mengingat kondisinya berlumpur dan rusak parah.
 
Diakuinya, beberapa anggota DPRD Karawang pernah berjanji akan memperbaiki jalan di tiga dusun itu melalui dana aspirasi, bahkan sempat mengundang tokoh masyarakat setempat di Dusun Jati Boros II, pada Maret 2008 lalu. Namun, hingga kini janji itu belum terealisasi, bahkan janji itu dianggap mentah. "Hingga kini, janji itu yang ditagih warga, karena pada saat mereka berjanji, warga sudah merasa sangat senang," ujarnya.
 
Kata Saepi, dirinya sudah sering mengajukan dengan lisan dan tertulis ke Pemda Karawang, tapi tetap saja belum kunjung diperbaiki. Kades merasa sudah bosan mendengar cibiran warganya yang menuntut dirinya segera memperbaiki jalan. "Saya harap bupati meninjau ulang anggaran tahun 2009 di Kecamatan Jayakerta, banyak saluran air dan jalan sudah rusak. Dan dana ADD sendiri tidak mencukupi jika dialihkan untuk perbaikan jalan," katanya.
 
Menurutnya, dia merasa terpukul mendengar tuntutan warga, karena banyak sarana desa yang belum dibangun. Bahkan, jika jalan tidak segera diperbaiki, kemungkinan pajak tahun 2009 dari desa ini akan 'mandeg', karena jalan tersebut merupakan akses ekonomi pertanian padi. "Saya kecewa, Kertajaya tidak mendapatkan perbaikan jalan sejak lama," akunya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan