Titin Berharap Sembuh dari Sakit Tumor

Tuesday, June 9, 2009

KUTAWALUYA, RAKA - Titin Suprianti (35) mengidap sakit tumor, warga Desa Sampalan, Kecamatan Kutawaluya ini harus terus merasakan penderitaannya sambil menafkahi kedua anaknya. Posisi tumor yang dia derita tepatnya pada leher dengan benjolan besar menghalangi tenggorokannya.
 
Benjolan itu tumbuh sejak ia melahirkan anak keduanya yang kini sudah berumur 8 tahun. Benjolan tumor itu semakin hari semakin membesar, hingga membuat titin susah untuk menggerakan lehernya. Warga Dusun Krajan II B, RT 13/03 Desa Sampalan ini menceritakan kepada RAKA, Senin (8/6) siang, sakit yang dideritanya itu kadang membuat dia sulit bernafas.
 
Sebelum diperiksa ke RSUD ia tidak pernah berfikir bahwa penyakit yang menderanya adalan tumor. Merasa tidak mampu karena tidak memiliki biaya untuk oprasi, akhirnya Titin yang hanya penjual makanan kecil di sekolah dasar ini mengaku pasrah. Dalam hatinya, dia menginginkan sembuh agar bisa hidup layak seperti orang lain. "Saya sudah pasrah, saya hanya berharap ada uluran tangan dermawan yang mau meringankan penderitaan saya," ucapnya sambil meneteskan air mata.
 
Memang, satu-satunya cara agar Titin sembuh adalah dengan menjalankan operasi. Namun, tak bisa dipungkiri kondisi ekonomi Titin memang lemah, tak memiliki banyak uang untuk berobat. Sebelumnya, Titin pernah berusaha beberapa kali menyembuhkan sakitnya melalui penobatan alternatif. Upaya pengobatan diluar medis itu telah dilakukan, tapi tetap tidak berhasil seperti yang dia harapkan.
Sementara itu, tetangga Titin, Jamal (29) menjelaskan, keluarga Titin memerlukan uluran tangan dermawan, mengingat Titin hanya seorang janda dengan penghasilan tidak menentu, kadang dapat, kadang tidak. Malah sejak penyakit itu menderanya Titin lebih banyak mengurung diri. (sigit)

BKD 'Cek Up' Kesehatan PNS Dengklok

RENGASDENGKLOK, RAKA - Sebanyak 260 PNS (Pegawai Negeri Sipil) diperiksa kesehatannya oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah) melalui pihak PT.Asuransi kesehatan (Askes) beserta pihak Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD). Di kantor Kecamatan Rengasdengklok, Senin (8/6).
Pemeriksaan kesehatan ini dalam rangka meningkatkan kesehatan para PNS agar mengetahui labih fakta perihal kesehatannya. Pada pelaksanaan ini BKD Kabupaten Karawang dan Askes dibantu RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) langsung mengadakan pemeriksaan kesehatan di aula Kantor Kecamatan Rengasdengklok.
 
Kepala Instansi RSUD Kabupaten Karawang. Dr. Renta disela kegiatan itu menjelaskan, pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek tekanan darah, mengambil sempel darah agar bisa diketahui bila ada gejala penyakit dalam. Selain itu, para PNS di rontgen pada seluruh anggota tubuh untuk melihat bila ada gejala pengeroposan tulang. Pemeriksaan ini merupakan agenda rutin setiap satu tahun.
"Pemeriksaan kesehatan para PNS tahun sebelumnya, biasa dilakukan di RSUD Karawang. Namun, tingkat kepedulian para pegawai negeri untuk memeriksa kesehatannya masih minim dengan alasan yang tidak jelas, untuk itu pemeriksaan tahun ini kami langsung turun ke lapangan," jelasnya.
Diakuinya, presentase kesadaran PNS memeriksa kesehatannya hanya 30 persen, makanya 'medical cek up' sengaja diturunkan ke tiap kecamatan, yang terdaftar sebanyak 600 PNS, tapi hanya di ikuti oleh 200 PNS. Dengan cara datang langsung ke wilayah Kecamatan akan lebih dekat dengan tempat bekerja para PNS ini, dan juga ini merupakan salah satu bentuk keperdulian dan tanggung jawab BKD dan pihak Askes untuk meningkatkan taraf kesehatan para PNS di Karawang.
 
"Kami hanya bertugas sebagai pelaksana di lapangan, namun jika ada beberapa PNS yang positif mengidap gejala suatu penyakit, akan langsung saya beri surat ajuan, untuk dirawat di RSUD."Terangnya.
Pada pemeriksaan ini, dari dinas pendidikan hanya diikut sertakan para kepala sekolah saja, Setidaknya para PNS berasal dari empat kecamatan hadir di aula Kecamatan Rengasdengklok, yaitu kecamatan Rengasdengklok, Pedes, Kutawaluya dan Cibuaya. Pemeriksaan kesehatan dimulai dari jam 08.00-13.00 WIB. (sigit)

Dengklok Akan Dibangun SDN Percontohan

 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Rengasdengklok SDN percontohan seperti SDN di Karawang Barat, pembangunan SD itu diambil dari APBD Karawang. SDN percontohan ini merupakan SDN di Rengasdengklok Selatan yang akan dimerger. Diantaranya SDN Rengasdengklok Selatan II, IV, VI dan VII.
 
Dijelaskan Kepala UPTD TK,SD Rengasdengklok, Drs. Muhrodi Surizi kepada RAKA, Senin (8/6) siang, rencana pembangunan SDN ini merupakan perhatian pemerintah Kabupaten Karawang, mengingat maju mundurnya pemerintah tergantung maju mundurnya pendidikan, untuk itu bupati membentuk 'proto type' pendidikan dengan mengutamakan sarana pendidikan berikut kualitasnya.
 
Kata Muhrodi, terkait masalah sarana, diharapkan ada perbaikan dari kualitasnya siswa. Kedepannya, dari SDN persontohan ini bisa menyebarkan kualita ke SD lain. Dengan gedung baru, akan ada peningkatan kualitas dan efesiensi, diantaranya empat kepala sekolah dimarger menjadi satu kepala sekolah. "Dipilih SD itu mengingat SD lokasinya berada dijantung Kota Rengasdengklok dan posisinya memungkinkan untuk dibangun, saya pikir ini untuk kemajuan pendidikan dimana yang akan datang," ujarnya.
 
Di Kabupaten Karawang ini, gedung itu sudah berdiri megah di Kecamatan Karawang Barat dan Cikampek, rencananya tahun ini Rengasdengklok dan Telagasari dan Jatisari akan dibangun SDN serupa. Pembangunannya akan dimulai tahun ini, tapi belum jelas pembangunan itu akan diawali bulan apa. Anggaran pembangunan murni APBD Kabupaten Karawang. (spn)

Petani Kutawaluya Antisipasi Hama Padi

KUTAWALUYA, RAKA - Memastikan ketersediaan air pada awal musim tanam bulan ini, sejumlah petani di Kecamatan Kutawaluya mulai merapikan saluran air. Petani mengaku optimis hasil produksi panen mendatang bisa naik bila suplai air tidak ada kendala.
Seperti yang dilakukan Yana (40), seorang petani Desa Kutakarya, dia memastikan tidak ada kendala untuk suplai air sawahnya. Beberapa har ini, dia sudah merapikan saluran 'cacing' di sekitar areal sawah bersama petani lainnya. Selain membersihkan saluran air, para petani lain pun ikut memperbaiki sejumlah tanggul yang rusak akibat pasca panen sekarang.
"Ini biasa kita lakukan usai panen, selain merapikan kita pun memperbaiki sejumlah penyangga saluran cacing yang sudah rusak, supaya pertumbuhan padi tidak terganggu," kata Yana kepada RAKA, Senin (8/6) pagi.
 
Di tempat terpisat, petani Desa Sampalan, Hasan (38) megatakan, para petani diwilayahnya sama-sama sudah melakukan perbaikan saluran air pada awal musim tanam ini. Bahkan, untuk mengantisipasi hama, petani berencana akan melakukan pembasmian dengan cara tradisional yaitu bergotong royong menyisir area sawah dari tikus.
"Seperti biasa kami akan melakukan tahapan antisipasi hama, kami biasa melakukan 'kalagumarang' (memberantas hama tikus, red) yaitu pembasmian hama secara bersama-sama dengan menyisir lokasi pesawahan," ujarnya.
Seorang PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) Amang (45) menjelaskan, produksi padi bisa naik jika sejumlah faktor memadai pertumbuhannya, misalnya ketersediaan air, cara menggunakan pupuk yang baik, cara tanam, penggunaan bibit maupun cara penyempotan. "Jika diantara faktor itu tidak dilakukan dengan baik, maka bisa berimbas pada yang lainnya. Diharapkan awal musim tanam sekarang petani lebih kreatif dalam menanam," jelasnya.
Sementara, Kades Sampalan, Jamaludin menyatakan terkait langkah peningkatan produksi padi, pihaknya sudah melakukan program yang sama yaitu melakukan 'kalagumarang' yang dibantu para kadus dan petani dengan memakai hewan anjing, supaya hama tikus musnah. Hal serupa dilakukan petani di Desa Kutakarya, pemerintah desa sudah melakukan program antisipasi hama dengan 'kalagumarang' dan langkah-langkah itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi pertanian pada panen mendatang. (sigit)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan