KNM Koreksi Kekurangan dan Potensi Desa

Friday, August 14, 2009

 
KARAWANG NEWS - KNM (Kuliah Nyata Mahasiswa) Unsika (Universitas Singaperbangsa) Karawang merupakan tempat ekpresi mahasiswa untuk mampu mengapilkasikan studi yang mereka dapat di bangku kuliah. Demikian kata Camat Tirtajaya, Drs. Wawan Setiawan kepada KARAWANG NEWS, Kamis (13/8) siang usai Lokakarya KNM Tahun 2009, universitas tersebut di Kecamatan Tirtajaya.
 
KNM yang dilakukan mahasiswa Ilmu Hukum, Manajemen, Pendidikan Luar Sekolah, Agroteknologi, Pendidikan Agama Islam dan mahasiswa Teknik Industri berakhir 13 Agustus 2009 kemarin, setelah sebelumnya sebulan penuh sebanyak 167 mahasiswa ikut KNM di kecamatan ini. Kata camat, mahasiswa ini telah mengaplikasikan KNM dengan baik di lapangan sesuai jurusan perguruan tinggi. "Ini salah satu pengabdian. Dengan berbagai latar belakang pendidikan, tentunya mereka mengaplikasikan ilmunya di masyarakat dengan cara pandang dari masing-masing sudut," jelasnya.
 
Lebih lanjut, camat menjelaskan, KNM dilakukan di desa mengingat desa merupakan garda terdepan pemerintah, sebanyak 21 bidang dan sektor pemerintahan tumplek di kantor desa. Untuk itu, camat menerima semua masukan dari mahasiswa KNM sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan pembangunan kedepan. Sementara itu, KNM yang telah dilakukan Mahasiswa Unsika ini dirasa masyarakat sangat positif, hal ini dijelaskan beberapa kepala desa di Tirtajaya.
 
Seperti diungkapkan, Kades Acep Doyok, Tamin Alek, Ade Amung, Durahman dan Kades Bahrudin, peran KNM di desa-desa mereka adalah sebuah koreksi untuk mengetahui kekurangan dan potensi desa. Seperti di Desa Sumur Laban yang memiliki budidaya jamur merang, di Desa Sabajaya ada home industri dompet dan banyak lagi potensi lainnya yang perlu didukung penuh oleh Pemda Karawang. Sedangkan kekurangannya pun tetap menjadi persoalan bersama untuk dituntaskan, diantaranya membangun ekonomi kerakyatan.
 
Diketahui, sebanyak 11 desa di kecamatan ini KNM Unsika Karawang dilaksanakan, mahasiswa telah banyak menemui persoalan-persoalan di desa yang harus diselesaikan pemerintah termasuk mendukung potensi desa. Pada KNM ini, yang ditegaskan para mahasiswa adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan, diantaranya PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), mengingat hampir di tiap desa jarang ada sekolah TK (Taman Kanak-Kanak).
 
"Sesuai dengan program bupati, yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi, para mahasiswa ini telah berusaha mengembangkan hal itu di semua desa se-Tirtajaya, kami dibantu mahasiswa karena mereka telah membantu masyarakat," kata Kades Srijaya, Durahman. (*)
 

Guru Honor Harus Dibedakan dengan Guru Ngaji

 
KARAWANG NEWS - Guru honor MI (Madrasah Ibtidaiyah) harusnya tidak sama dengan guru ngaji, karena MI pun sama seperti sekolah formal. Juga diharapkan pemerintah tidak menganaktirikan sekolah agama. Demikian kata Pengelola MI Nurul Huda, Yan Mulyana, Kecamatan Jayakerta, kemarin.
 
Menurutnya, sekolah agama memliki kurikulum sama dengan sekolah formal, hanya pada sekolah agama ini ada nilai lebih, karena ditambah kurikulum agama. Kepala MI Mursyidul Falah, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, Karmodiharja S.Pdi, mengatakan, keraguan masyarakat terhadap sekolah agama ini karena mereka tidak melihat pedidikan MI secara keseluruhan, mereka beranggapan ijazah MI hanya berlaku untuk lokal, padahal ijazah MI sederajat dengan SD, tentunya sekolah agama memiliki kelebihan tentang pendidikan agamanya.
Kata Karmodiharja, MI Mursyidul Falah memiliki siswa sebanyak 231 dengan 6 rombongan belajar, guru pengajarnya sebanyak 7 orang, rata-rata mereka adalah lulusan sarjana. Sementara itu, Kepala MA (Madrasah Aliyah) Drs. M. Entang Suherdi, menyatakan, berdasarkan surat bersama tiga menteri yaitu Mendiknas,Menag dan Mendagri menjelaskan MI, MTs dan MA yaitu sekolah umum yang ciri khas Islam, sedangkan SD, SMP dan SMA sekolah umum saja, namun status ijazah keduanya sama berdasarkan undang-undang No. 20 Mendiknas.
Sekolah agama tersebut ada pada naungan Yayasan Pesantren Islam Mursyidul Falah, Desa Kampung Sawah, Kecamatan Jayakerta, yayasan ini memiliki MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah), MTs (Madrasah Tsanawiyah), MA (Madrasah Aliyah) dan MI. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan