Camat Batujaya: Lega Seperti Bisul Pecah

Saturday, August 8, 2009

Foto bareng Nurjaman (ketiga dari kiri) dan camat bersama warga.
 
 
BATUJAYA, RAKA - Berakhirnya konflik di Desa Karyamulya, Kecamatan Batujaya dirasa seperti bisul pecah, mengingat konflik pilkades (pemilihan kepala desa) di desa ini sejak tahun 2006 telah membentuk dua kubu yang selalu berseteru. Demikian kata Camat Batujaya, Drs. Dedi Ahdiyat disela acara Isra Mi'raj sekaligus Tasyakur Nikmat kemenangan Nurjaman jadi anggota DPRD Kabupaten Karawang, kemarin.
 
Camat menceritakan, konflik di Desa Karyamulya karena calon kades Nurjaman dikalahkan calon kades Alek, pendukung Nurjaman terus menuntut bahwa pihak Alek curang. Persoalan ini sempat membuat suasana desa itu keruh, bahkan tuntutannya sampai ke pengadilan. Dua kubu yang terbentuk imbas pilkades itu terus berlanjut, hingga di dalam struktur BPD Karyamulya pun ikut terpecah dua kubu. "Nah sekarang persoalan Karyamulya sudah selesai, saya merasa lega seperti bisul pecah, tidak ada lagi beban yang mengganggu pikiran saya selama ini," ucapnya.
 
Kembali bersatunya kedua kubu itu, kata Camat, karena sekarang Nurjaman dan Alek sudah sama-sama menang, sebelumnya Alek menang jadi kades dan kini Nurjaman menang jadi anggota DPRD Karawang dari fraksi Partai Demokrat pada pemilihan calon legislatif beberap waktu lalu. Kememangan ini akan jadi sinergis ketika Nurjaman ikut membangun Desa Karyamulya bersama Alek. Bahkan, sekup pembangunan yang akan dilakukan Nurjaman lebih luas di Dapil (daerah pemilihan) IV Kabupaten Karawang yang terjadi dari beberapa kecamatan.
 
Ketika desa ini masih terpecah dua kubu, camat mengaku takut jika setiap pembangunan yang dilakukan Alek tidak menyentuh semua masyarakat di desanya yang mengakibatkan kubu Nurjaman menganggap pekerjaan Alek pilih kasih. Imbasnya, akan selalu ada efek negatif pada setiap kegiatan di desa ini. Konflik di Karyamulya ini sudah jadi isu Kabupaten Karawang, semua sudah mengetahui persis permasalahn Karyamulya. Bahkan, ada isu yang menginginkan pemekaran Desa Karyamulya. "Meski dimekarkan, tetap saja tidak menyelesaikan masalah, jadi jika menyelesaikan masalah akan selalu timbul masalah baru," jelasnya.
 
Diketahui, pada Pilkades Karyamulya akhir tahun 2006 lalu terjadi kericuhan besar, karena pendukung Nurjaman merasa dicurangi, akhirnya mereka menuntut mundur kades terpilih Alek, yang berimbas pengrusakan kantor desa oleh pendukung Nurjaman. Tak cukup sampai pengrusakan, kesenjangan sosial sangat kentara di desa ini, kedua masyarakat yang terpecah dua ini selalu saling mencurigai. Hingga akhirnya Nurjaman mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
 
Alhasil, Nurjaman meraih suara sebanyak 4.600 di Dapil IV, di Desa Karyamulya sendiri dia mengantongi 1.800 suara dan mengantarkannya duduk sebagai anggota DPRD Karawang. Dengan kemenangan Nurjaman ini, pendukungnya merasa puas dan lega, hingga akhirnya mereka bicara langsung pada camat untuk tidak lagi merongrong pekerjaan Alek yang selalu mereka tuding salah, karena sosok yang ditokohkannya itu ternyata lebih tinggi kedudukannya dibanding kades. (spn)

Pramuka Didik Anak Lebih Mandiri

RENGASDENGKLOK, RAKA - Tanpa harus selalu dimanja orang tua, para siswa yang mengikuti pramuka didik untuk mandiri. Terlebih sekarang ada lomba tingkat ranting yang bertujuan agar kualitas anak pramuka lebih baik dari sebelumnya, sebab dalam lomba tersebut berbagai macam keterampilan, ketangkasan yang berkenaan dengan kepramukaan ditampilkan.


Demikian kata Kepala UPTD TK,SD Rengasdengklok, Drs. Muhrodi Suruzi usai pembukaan Perkemahan Lomba Tingkat II Kwartir Ranting Rengasdengklok, Jumat (7/8) yang dibuka pukul 15.30 WIB. Tema kegiatan pramuka ini 'Bersua lapang dada, berpisah tiada cela, satyaku darmakan darmaku kubaktikan'. Pramuka di dusun ini terbilang pertama kali, setelah sebelumnya pramuka serupa tahun lalu dilaksanakan di Dusun Bojongkarya I. "Lokasi disini lebih nyaman bagi anak-anak, karena dekat dengan pemukiman," ujarnya


Kata Muhrodi, perkemahan memiliki tujuan agar anak memahami kehidupan riil betapa sulitnya mereka ketika harus memenuhi kebutuhan sendiri, seperti mencari air sendiri, tidur beralaskan rumput, sehingga anak-anak pramuka memiliki jiwa semangat juang yang tinggi, minimal semangat untuk dirinya sendiri yang berguna untuk keluarga dan masyarakat sekitar


Hal senada dikatakan Camat Rengasdengklok, Drs. R. Supandi, setiap tahun ada peningkatan dalam regenerasi pramuka, karena pramuka selalu dikembangkan oleh penggalang pramuka hingga pada anak didik sekarang. Dikatakannya, Kecamatan Rengasdengklok belum memiliki Buper (Bumi Perkemahan). "Justru kita belum punya buper, tapi akan kita upayakan supaya Rengasdengklok punya buper yang representatif," jelasnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Pramuka, juga Kepsek SDN Rengasdengklok Selatan III, Adung Suherman S.Pd, menerangkan, perkemahan ini menggunakan anggaran dari kas kwaran dan bantuan dari BPD (Bank Pembangunan Daerah) Jawa Barat Banten Cabang Bekasi, juga CV. Arya Duta termasuk CV. Sarana Panca Karya. Jumlah penggalang SD putra dan putri sebanyak 576 orang, siswa SMP putra dan putri sebanyak 100 orang, Penegak dan Pandega putra sebanyak 50 orang sedangkan putrinya sebanyak 60 orang. Jumlah Mabigus dan Pembina sebanyak 96 orang. Total yang ikut pramuka sebanyak 1.548 orang. (spn)

Polisi Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba

Siswa SMP, SMA dan Mahasiswa Karawang yang hadir di aula Polres Karawang.
 
 
KARAWANG, RAKA - Jumat (7/8) pagi, Polres Karawang, BNK (Badan Narkotika Kabupaten), Bhayangkara bersama LSM Gasak (Galang Solidaritas Anak Karawang) kembali gelar sosialisasi bahaya narkoba dan HIV/Aids pelajar, remaja dan mahasiswa di aula Polres Karawang.
 
Ketua BNK juga Wakil Bupati Karawang, Hj, Eli Amalia Priatna menegaskan supaya siapapun jangan pernah coba-coba narkoba, karena janji manis yang dilakukan para pengedar narkoba hanya akan dirasakan sesat yang berakibat sengsara seumur hidup. "Maka, jaga diri dan keluarga dari jeratan narkoba," ucapnya.
 
Sementara itu, Kuta Bhayangkari Polres Karawang, Dr. Witri N. Antariksa menjelaskan mengenai penyalahgunaan narkoba. Kini, narkoba beredar dipasaran dengan sasaran semua kalangan, tanpa pandang bulu yang berakibat mengancam masa depan generasi penerus bangsa. Dalam perkembangannya, Indonesia bahkan menjadi sasaran sindikat Internasional dengan ditemukannya pabrik narkoba di beberapa tempat baru-baru ini.
 
Dengan kondisi ini, maka diharuskan bagi semua pihak untuk turut serta aktif dalam memanggulangi situasi yang sangat membahayakan ini. Selain harus berupaya menyelamatkan mereka yang sudah terjerat virus ketergantungan itu dan memberikan benteng berupa bekal mental yang kuat bagi yang belum terkontaminasi terutama para pelajar sebagai generasi muda.
 
Pada kesempatan itu, Ketua LSM Gasak, Kosasih menyatakan dirinya bangga bisa bekerjasama dengan Polres Karawang BNK untuk terus menyatakan perang terhadap narkoba sebagai langkah menyelamatkan generasi muda dari barang haram tersebut. Dijelaskannya, kenapa setiap orang mau memakai narkoba, karena biasanya narkoba dipakai oleh orang yang penasaran untuk menggunakannya, akhirnya dia kecanduan.
 
Selain itu, narkoba dipakai untuk eforia atau kesenangan semata, juga akibat pergaulan yang tidak sehat. Ada juga yang menganggap narkoba mampu menghilangkan stress dan kecemasan, padahal justru sebaliknya, narkoba semakin merusak mental dan kesehatannya. Narkoba juga digunakan oleh orang yang berpikiran sempit dan lari dari kenyataan hidupnya.
 
Diceritakan Kosasih, ada seorang siswi 15 tahun bernama Dewi, dia dikirim dari Rumah Sakit Umum ke Rumah Sakit Ketergantungan karena memakai narkoba. Awalnya, Dewi diketahui memakai narkoba ketika ayahnya menggeledah kamar Dewi, penggeledahan ini dilakukan karena ayahnya sering kehilangan uang. Dengan kaget dan getir, ternyata ayahnya menemukan bungkusan obat tidur dan jarum suntik di kamar anaknya itu.
 
Kepada dokter yang merawatnya, Dewi mengaku telah menggunakan obat tidur sejak lima bulan, semula ia menelan satu tablet obat penenang, namun lama-lama ia malah ketagihan bahkan membutuhkan obat itu dalam jumlah yang banyak. Sebelum dirawat, Dewi mengatakan dia perlu 20 butir pil setan dengan maksud supaya kepenatannya hilang, dari situlah dia menguras habis tabungan sendiri hingga habis dan berani mencuri uang di rumahnya.
 
Jika Dewi tidak menggunakan obat penenang, ia jadi gelisah, lemas dan mudah tersinggung juga sering marah-marah, bahkan kemarahannya itu sampai menghancurkan barang-barang yang ada di rumahnya. "Itu contoh yang bisa kita ambil pelajaran bahwa narkoba itu bisa merusak diri sendiri dan orang lain," jelasnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan