Sepekan Lebih, Pusakajaya Utara Diterjang Rob

Wednesday, December 24, 2008

Muara saluran air pembuang dicangkul, akibat tersumbat pasir laut.
 
 
CILEBAR, RAKA - Sepekan ini banjir rob menerjang pemukiman di pesisir pantai Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar. Air mulai tinggi pukul 07.00-10.00 WIB, pada sore hari pantai terlihat surut. Banjir ini pun mengancam ratusan hektar sawah di desa ini, karena air laut yang asin masuk ke tanah persawahan.
 
Kepala Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, Sahro (50) menjelaskan kepada RAKA, Selasa (23/12) sore, air asin telah masuk ke ratusan hektar sawah itu, sehingga pembibitan padi di sawah-sawah akan ditunda sementara waktu, mengingat tanah sawah sudah tercemar air asin yang akan berdampak buruk pada pertumbuhan bibit padi. Selain ratusan hektar sawah, terdapat puluhan hektar tambak ikan bandeng yang juga terancam banjir.
 
Sementara, gelombang air laut itu membawa pasir hingga ke daratan hingga jalan raya, akibatnya muara-muara saluran pembuang dari hulu tersumbat. Saluran pembuang dari Dusun Babakan Pedes, Tegal Jero dan dusun lainnya tidak bisa mengalir lancar ke laut karena tersumbat pasir. Untuk mengatasinya, beberapa petani tambak dan sawah termasuk aparat desa setempat melakukan pengalian pada muara-muara saluran pembuang, supaya air tidak mengantung dan mengakibatkan banjir, apalagi saat beberapa hari ini hujan selalu turun.
 
"Sudah seminggu lebih pesisir pantai ini diterjang banjir rob, banyak saluran pembuang yang tertutup pasir, maka kami menggalinya supaya saluran air jadi lancar mengalir ke laut. Jika tidak digali, ratusan hektar sawah akan kebanjiran, apalagi saat ini hujan terus-terusan turun," ucapnya di saat sedang mengeruk pasir dengan cangkul di salah satu muara saluran air.
 
Sebelumnya, kata Sahro, alat keruk yang dipinjamkan dari BPBPLAPU dikerahkan untuk menggali penyumbatan pada muara-muara saluran, tapi banjir rob pun terus-terusan menerjang, sehingga muara saluran air yang sudah dikeruk itu pun kembali ditutupi pasir laut. Selanjutnya, beberapa petani tambak dan petani sawah mencangkul muara saluran itu secara berkala. "Kemungkinan, penggalian pakai cangkul ini akan terus dilakukan petani," tukasnya.
 
Dilihat, setelah pasir laut dicangkul petani, tidak lama kemudian pasirnya ambruk longsor dan saluran pun kembali tersumbat. Jika tidak dilakukan pengerukan berkala, maka saluran air itu akan benar-benar tertutup. "Makanya kami terus pantau muara-muara saluran pembuang supaya air tetap mengalir ke laut," ucap Sahro. (spn)
 

SMK BII Terancam Tidak Bisa Ikut Ujian UN

RENGASDENGKLOK, RAKA - Menghadapi UN (Ujian Nasional) yang akan digelar pada April 2009 mendatang, SMK Bina Insinyur Indonesia (BII) Rengasdengklok diiusukan tidak diperbolehkan mengikuti UN yang selama ini menginduk di SMKN 1 Karawang.
 
Kekhawatiran ini dirasakan para guru-guru kelas tiga. Seperti diungkapkan staf pengajar SMK BII, Agus Widiyatmoko (49) mengatakan, rumor tersebut memberikan efek yang tidak bagus terhadap situasi di SMK BII, karena rumor yang berkembang sekarang ini, siswa tidak diperbolehkan menginduk untuk mengikuti UN ke SMKN 1 Karawang. "Kami juga merasa khawatir dengan adanya informasi yang mengatakan siswa kami tidak diperbolehkan UN menginduk ke SMKN 1 Karawang," katanya kepada RAKA, Selasa (23/12) siang.
 
Dia menjelaskan, saat ini kebenaran informasi tersebut belum diketahui oleh pihak sekolah, hanya saja siswa kelas tiga yang berjumlah sekitar 30 orang sudah mendapatkan tekanan yang luar biasa sebelum menghadapi UN itu tahun depan. "Saat ini kami harus menghadapi siswa kelas tiga yang mempertanyakan tentang informasi tersebut," tuturnya.
 
Kata Agus, pihak sekolah juga tidak yakin dengan informasi tersebut, pasalnya pada tahun kemarin ketika UN tahun 2008 kami masih menginduk di SMKN 1 Karawang dan tidak ada masalah, bahkan saat itu siswa kami hanya satu orang yang tidak lulus. "Mudah-mudahan informasi tersebut tidak benar, karena menurut kami tidak ada alasan jika SMK BII tidak diperbolehkan menginduk UN ke SMKN 1 Karawang," jelasnya.
 
Jika informasi tersebut benar, lanjutnya, pihak SMK BII merasa dianak tirikan, tentunya menjadi penghambat dalam melaksanakan pendidikan di Rengasdengklok. Dan hal ini tentunya berbenturan dengan kebijakan pemerintah yang menggembor-gemborkan program pendidikan. (spn)
 
 

SMK Ristek Gembleng Siswa Pemalas

Kepsek dan Wakasek Kesiswaan SMK Ristek saat pelaksanaan recovery kemarin.
 
 
KUTAWALUYA, RAKA - Secara rutin tiap semester, SMK Ristek melaksanakan 'recovery' yang bertujuan mendidik kembali mental siswa yang nakal dan yang sering bolos sekolah. Rencananya, hari ini Rabu (14/12) Polsek Rengasdengklok akan memberi arahan pada siswa yang di-recovery untuk menjauhi narkoba dan kriminalitas.
 
Waksek Kesiswaan, Amin didampingi Kepsek SMK Ristek Drs. Darsono Sumedi menjelaskan kepada RAKA, kemarin. Recovery ini upaya mendisiplinkan siswa Ristek, mengingat kini perusahaan industri lebih melihat kedisiplinan lulusan SMK dibanding nilai akademik. Semester ini, sebanyak 100 siswa lebih dari jumlah seluruhnya sebanyak 1.360 di-recovery dan dibina oleh guru khusus. "Recovery ini merupakan ujian bagi siswa, apakah mereka tetap semangat untuk sekolah atau tetap jadi siswa nakal," kata Amin, berharap recovery ini menjamin 100 persen siswanya terbina dengan baik selama mengenyam ilmu di SMK Ristek.
 
Jika dia mengalami perubahan dari nakal menjadi baik, lanjut Amin, berarti dia bisa mengubah sikapnya sendiri, tapi jika tetap saja nakal, maka tidak menutup kemungkinan akan diskors. Dan jika tetap saja nakal meski diskors, maka terpaksa pihak sekolah akan mengembalikan siswa tersebut pada orang tuanya. Recovery ini sengaja dilakukan tiap semester agar siswa teruji dan terdidik mentalnya sebelum mereka memasuki dunia kerja yang ekstra ketat dan disiplin.
 
Recovery semester ini dilaksanakan 22-24 Desember 2008 dari pagi sampai waktu Ashar. Dan hampir tiga jurusan siswa di SMK ini sebagian kecilnya di recovery, diantaranya teknik audio video, teknik mesin perkakas dan teknik otomotif. Siswa yang tercatat di-recovery adalah yang tidak mematuhi aturan sekolah, termasuk yang sering datang terlambat masuk kelas diawal pelajaran mereka.
 
Selama tiga hari ini, siswa tersebut kembali diberi arahan tentang peraturan sekolah, termasuk akdemiknya diantaranya Bahasa Inggris, Matematikan dan Bahasa Indonesia, juga praktek bengkel untuk mempersiapkan skil. "Jadi, ada tiga materi dikelas selama recovery untuk mengatasi masalah mental dan memberikan motivasi," katanya.
 
Dengan begitu, pihak sekolah mewajibkan pada siswa untuk hadir pada kegiatan recovery ini. Dan usai recovery, selama sebulan siswa tersebut harus absen pada guru kesiswaan, karena siswa yang telah di-recovery ini akan terus dipantau oleh guru kesiswaan. (spn)
 
 

'Class meeting' Mencari Mutiara Dalam Lumpur

JAYAKERTA, RAKA - SMPN 1 Jayakerta kembali menggelar 'class meeting' selama dua pekan 15-24 Desember 2008. Selain rutinitas tahunan, kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat dan prestasi olah raga siswa. Pada kegiatan ini, tampil Korps Pelajar Satria Karawang (Kopaska) SMK Ristek yang unjuk kebolehan di sekolah ini.
 
Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Jayakerta, Yayat Supriyatna mengatakan, kegiatan tahunan ini merupakan ajang sekolah mencari mutiara dalam lumpur, artinya mencari bibit atlet yang ada di daerah sekaligus untuk persiapan kejuaraan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Cup VI yang akan dilaksanakan Februari 2009 mendatang. MKKS Cup ini ajang bergengsi antar sekolah SMP se-wilayah Utara Karawang untuk memperebutkan juara utama sepak bola dan kejuaraan lainnya.
 
Pada kegiatan 'class meeting' di SMPN 1 Jayakerta, diperlombakan voli, basket, footsal dan catur yang diikuti semua kelas. Selama kegiatan pukul 07.30-12.00 WIB, sekolah ini riuh oleh teriakan siswa yang saling mendukung tim kelasnya, terutama pada lomba voli, basket dan footsal. "Dari 'class meeting' ini akan diketahui siswa berbakat, maka dia akan dimasukan dalam tim khusus sekolah, mereka akan ditandingkan dengan siswa SMP lainnya," ujarnya.
 
Selain mencari bakat sekaligus hiburan bagi siswa, 'class meeting' ini dilaksanakan menjelang pembagian nilai raport, setelah semua siswa mengikuti ujian sekolah minggu lalu. Jadi, untuk mengisi kekosongan maka diadakan 'class meeting'. "Kita telah membentuk tim voli dan basket sekolah, hasil dari penyaringan 'class meeting'," jelasnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan