Pertamina EP Survei Seismik 3D di Kecamatan Jayakerta

Wednesday, February 25, 2009

JAYAKERTA, RAKA - Pertamina EP sosialisasikan rencana pengeboran minyak di wilayah Kecamatan Jayakerta, Selasa (24/2) siang di aula kecamatan setempat. Sosialisasi tahap awal ini didengarkan semua kepala desa se-kecamatan untuk menentukan posisi minyak bumi.
 
Seperti dijelaskan Chif Humas Pertamina, Rizal, survei yang dilakukan pihaknya ini tidak akan merugikan pemukiman, sawah dan perkebunan setempat. Dan Pertamina siap mengganti rugi jika dalam tahap pekerjaannya merugikan properti warga setempat, seperti sawah, ladang dan rumah. "Saat ini kita hanya survei saja, pelaksanaanya masih belum ditentukan," ujarnya.
 
Kata Rizal, cadangan minyak di Indonesia lebih besar dibanding kebutuhan masyarakat, sehingga Pertamina bisa ekspor. Kendati demikian, kebutuhan bahan bakar ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan masyarakat yang semakin banyak. Dia berulang menegaskan, akan mengganti kerugian jika selama pekerjaan pengeboran minyak merugikan masyarakat.
 
Camat Jayakerta, Drs. Hamdani ingin memastikan pengeboran ini tidak merusak area sawah. Dengan begitu, camat memerintahkan aparat desa untuk mendata pemilik sawah sekaligus memberi arahan pada pemilik sawah tentang pengeboran itu. "Nanti, jika ada kerusakan yang disebabkan pengeboran dari Pertamina siap mengganti rugi sesuai dengan kerusakannya," ujarnya. (spn)
 

Cuaca Laut Sekarang Membahayakan Nelayan

BATUJAYA, RAKA - Bulan Februari biasanya merupakan puncak musim hujan. Namun matahari sering muncul dan cuaca sudah sering bersahabat. Akan tetapi di laut kodisinya berbeda. Angin menyebabkan gelombang tinggi dan membahayakan nelayan yang melaut. Bahkan penduduk di sekitar pesisir pun dapat terkena imbas dari fenomena alam ini.
 
Demikian kata guru pecinta alam SMAN 1 Batujaya, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, Selasa (24/2) siang. Menurutnya, laut adalah bagian terbesar dari keseluruhan luas bumi, mencakup 70% wilayah bumi. Artinya keberadaan laut dan fenomena di dalamnya sangat besar peranannya terhadap kehidupan manusia. "Namun fenomena yang terjadi di laut justru sering kian mengancam kehidupan manusia. Gelombang laut misalnya, dapat menimbulkan bencana hingga hilangnya mata pencaharian nelayan karena takut melaut," ucapnya.
 
Gelombang laut, lanjutnya, diakibatkan oleh dua aspek, yaitu angin dan gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari atau lebih dikenal dengan sebutan pasang air laut, angin terbentuk oleh perbedaan temperatur. Semakin tinggi perbedaan, semakin tinggi angin yang dihasilkan. Dengan kata lain, perbedaan temperatur yang ekstrem dapat memicu munculnya angin yang ekstrem. Sedangkan pasang air laut terjadi adanya bulan purnama atau bulan baru.
 
Angin yang menghasilkan gelombang tinggi di Indonesia banyak dipengaruhi fenomena 'La Nina', yaitu pembentukan awan yang mengarah ke Indonesia yang disebabkan oleh suhu muka laut di Samudra Pasifik dan Samudra Hindia lebih rendah dibanding Indonesia. Dampaknya cukup besar, curah hujan menjadi tinggi di wilayah Indonesia dan angin otomatis bertiup sangat kencang.
 
Belum lagi 'Siklon' yaitu angin yang berputar ratusan kilometer perjam, ini berpengaruh cukup besar terhadap gelombang tinggi. Siklon terbentuk karena adanya pemanasan sinar matahari yang membuat daerah sekitarnya bertekanan udara rendah sehingga ada perputaran udara di atas tempat tersebut, radiusnya bisa sampai 200 km.
 
Saat ini yang mesti diwaspadai adalah 'pasang maksimum' pada saat bulan purnama atau bulan baru. Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung, fenomena ini akan terjadi pada tanggal 25 Februari dan potensi terjadinya pasang maksimum pada tanggal 23 sampai 27 Februari. Pasang maksimum ini bila diperkuat dengan cuaca buruk, berpotensi terjadinya gelombang tinggi dan banjir ROB. "Apa lagi saat ini adalah puncak musim hujan, nelayan dan warga pesisir pantai diharap waspada," jelasnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan