Penanganan Rob Harus Dianggarkan APBD dan APBN

Friday, July 10, 2009

KARAWANG NEWS - Bencana banjir air laut pasang (rob) yang sering terjadi di pesisir pantai utara Karawang harus ditangani serius oleh pemerintah, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat. Daerah yang selalu mendapat ancaman bencana rob adalah pantai di Kecamatan Pakisjaya hingga Cilamaya Wetan.
 
Demikian kata anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Karawang, H. Tono Bahtiar, Kamis (9/7) siang. Dia juga menghimbau kepada seluruh warga pesisir pantai untuk terus melaporkan kondisi yang mereka alami ke Pemda Karawang. Kata dia, Pemda Karawang harus memiliki kepala dinas yang handal untuk mampu melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
 
 
"Yang saya lihat selama ini kepala dinas sangat lamban menangani persoalan-persoalan di daerah, mereka hanya bisa menghabiskan dana, seharunya program-program yang mereka buat mampu menangani masalah, misalnya infrastruktur jalan, pengairan, saluran persawahan, saluran pembuang tambak ikan dan abrasi yang sewaktu-waktu bisa terjadi akibat faktor alam," jelasnya.
 
Menurutnya, Dinas Bina Marga Kabupaten Karawang harus kerjasama dengan Dinas Bina Marga provinsi dan pusat untuk menghitung titik rawan rob. Selama ini, kata Tono, Kabupaten Karawang kecolongan untuk membangun hal itu, kecuali Bupati Karawang Drs. Dadang S. Muchtar bisa meyakinkan pada DPRD Karawang menggunakan data BTT (Bencana Tak terduga).
 
Lebih lanjut Tono mengatakan, Dinas Bina Marga Karawang kurang melakukan langkah konkrit untuk menangani masalah bencana rob. Selama ini, persoalan itu selalu dibahas ketika itu semua terjadi, ketika infrastrukutr itu sudah rusak dan habis
Kata dia, penanganan rob ini harus direalisasikan dengan membuat tim handal untuk bisa mengajukan pembangunan hingga ke provinsi dan pusat. Akibat kerusakan rob, ratusan hektar tambak hilang hanya dalam kurun setahun. "Obyek wisata pantai yang jadi tumpuan ekonomi pun sirna, saya bukan mewakili salah satu fraksi, di DPRD saya akan menggangdeng dan melakukan lobi untuk pembangunan pesisir pantai dari APBD I dan APBN," ucapnya. (*)

Pendaftar Siswa Baru ke SMPN 1 Kutawaluya Membludak

KARAWANG NEWS - Pendaftara siswa baru di sejumlah sekolah tahun 2009-2010 membludak, seperti di SMPN 1 Kutawaluya pada Kamis (9/7) kemarin. Ratusan orang tua siswa berdesakan untuk bisa mendaftarkan putra-putrinya di sekolah tersebut. Sedikitnya 720 siswa di daftarkan di sekolah ini.
 
Banyaknya orang tua mendaftarkan anaknya ke SMP karena sudah tidak ada lagi biaya yang harus mereka keluarkan, kini sekolah sudah gratis. Seperti di katakan Ajas (45) warga Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, dia mengaku lega pemerintah sudah menggratiskan anaknya selama di SD (Sekolah Dasar), kini dia sengaja mendaftarkan anaknya itu ke SMP terdekat. "Selama gratis, saya akan terus menyekolahkan anak saya sampai dia pintar dan bisa berguna bagi orang tuanya dan bangsa ini," jelasnya.
 
Sementara itu, tahun ini SMPN 1 Kutawaluya telah melulusakn 525 siswa dan tercatat yang melanjutkan ke SMAN sebanyak 193 siswa. Selain itu, yang masuk ke SMKN sebanyak 77 siswa dengan pendaftaran kolektif dari sekolah. Sisanya, banyak yang melanjutkan sekolah menengah atas di luar daerah Kabupaten Karawang. "Siswa yang melanjutkan sekolah hampir 90 persen siswa, sesuai data sekolah, sebanyak 270 siswa didaftarkan secara kolektif, selebihnya mendaftakan sendiri," kata Kepala SMPN 1 Kutawaluya, Drs. Yayat kepada RAKA, kemarian siang di ruang kerjanya.
 
Seperti pepatah, 'pendidikan adalah jembatan pada kehidupan yang lebih layak'. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi orang tua mendorong putra-putri mereka meneruskan jenjang pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Terlebih lulusan SMP kini dibebaskan beban DSP (Dana Sumbangan Pendidikan) masuk ke SMAN/SMKN. Dan ini menjadi peluang baik bagi para orang tua untuk mencerdaskan anak-anak mereka.
 
Seperti diungkapkan orang tua siswa lainnya, Sadi (33) warga Desa Kutajaya, Kecamatan Kutawaluya, anak pertamanya yang baru lulus sekolah dia paksa untuk terus sekolah di SMPN yang dia pilih, selain jaraknya dekat juga tidak dibebankan biaya apapun. Menurutnya pemerintah sudah sangat bijak, apalagi Pemda Karawang telah menganggarkan dana pendidikan sebanyak 23 persen melebihi anggaran pemerintah pusat yang hanya 20 persen. "Ini suatu peningkatan yang baik, karena pendidikan sudah benar-benar jadi prioritas pembangunan selain pembangunan lainnya di kabupaten ini," ujarnya. (*)
 
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan