Dua Motor Adu Domba

Sunday, November 1, 2009

Tukang ojek yang dipapah jalan ke rumah warga setempat.
 
 
BeritaKarawang.com - Dua motor adu domba di Jalan Karyasari, dekat tikungan SMPN 2 Rengasdengklok, seorang pengendara tergeletak luka parah, Minggu (1/11/2009) 17.10 WIB.
 
 
Kedua motor itu bertabrakan hingga rusak parah, Astrea Honda Supra nopol T 4531 M menghajar Yamaha Mio putih baru.
 
 
Dikatakan pengendara Honda, Anang, motornya melaju pelan dari arah Tanjungpura, tukang ojek ini kaget ketika dihadapannya melaju Mio dengan kecepatan tinggi hingga dia tak bisa mengelak bertabrakan.
 
 
Dia menolak dibawa ke tempat medis, malah meminta warga menghubungi rekan dan keluarganya via handphone. (*)
 

Warga Pakisjaya Siap Berinfak Haji

Halal Bil Halal keberangkatan haji dari dana infak di Pakisjaya.
 
BeritaKarawang.com - Masyarakat Pakisjaya antusias terhadap program haji dari infak dan shodakoh yang telah dilaksanakan IPHI (Ikatan Pemberangkatan Haji Indonesia) Kecamatan Pakisjaya, mengingat bulan ini ketiga calon haji yang biayai dana infak siap berangkat pada 16 Nopember 2009.
 
Kepercayaan masyarakat terhadap program ini terbukti langsung dari Halal Bil Halal pemberangkatan calon haji di Kantor Polsek Pakisjaya, Minggu (1/11/2009), ketika melihat ketiga calon haji dari infak dan shodakoh yang dipersiapkan berangkat ke Makkah.
 
 
 
Ketiga calon haji itu diantaranya Rohani, dia mendapat 1 kuota dari dana infak, sedangkan Kapolsek Pakisjaya, Hermawan dan guru ngaji Ust. Mustopa.
 
Seperti diungkapkan penggagas infak dan shodakoh haji, Kabid Parawisata Karawang, Drs. Heri Paryono yang tahun 2008 lalu sebagai Camat Pakisjaya, berharap lembaga keagamaan lebih eksis, karena masyarakat sangat respon terhadap program ini untuk terus dilaksanakan.
 
Warga mengaku, tidak keberatan mengeluarkan infak Rp 1.000 sebulan. Namun begitu, pada Qur'ah atau pemilihan haji yang dilaksanakan setahun sekali itu, mereka berharap bisa dipanggil sebagai calon haji. Dengan begitu warga menginginkan agar IPHI meneruskan program ini. (*)

Calon Haji dari Infak Pakisjaya Berangkat

Pemberian uang 'kadedeuh' pada tiga calon haji.
 
BeritaKarawang.com - Tiga orang terpilih calon haji dari infak dan shodakoh di Pakisjaya dipastikan terbang ke tanah suci 16 Nopember 2009 pukul 16.00 WIB, ketiganya diberangkatkan dari Yayasan Purwakarta di kloter 70 gelombang II. Calon haji ini diberangkatkan semua warga Pakisjaya hasil dari infak Rp 12 ribu/tahun.
 
Walimatussafar pemberangkatan haji melalui dana infaq shodakoh tahun 2008 oleh IPHI Kecamatan Pakisjaya dilaksanakan di halaman Polsek Pakisjaya, Minggu (1/11/2009) pukul 10.30 WIB. Pada kesempatan itu, Heri Paryono didampingi Ketua IPHI Pakisjaya H. Ayat Ihayat memberikan uang 'kadeudeuh' Rp 2 juta bagi keluarga calon haji yang ditinggalkan.
 
Sebelumnya, hasil infak dan shodakoh berhasil mengumpulkan dana untuk 1 kuota yaitu untuk Rohani (32) warga RT 12/03, Desa Telukjaya yang terpilih saat 'lounching' haji gratis Selasa 5 Agustus 2008 lalu. Kemudian, dua kuota lagi dari sumbangan donatur. Dan yang mendapatkannya yaitu Kapolsek Pakisjaya, Hermawan juga guru ngaji Ust. Mustopa.
 
Dana 1 kuota yang didapatkan Kapolsek Pakisjaya ini dari sumbangan tokoh masyarakat Cibuaya, H. Anawi. Sedangkan Ust. Mustopa mendapat biaya haji gratis dari Camat Pakisjaya Drs. Heri Paryono. Camat sengaja menghibahkan pergi haji gratis pemberian dari seorang pengusaha Jakarta bernama Muhammad Faidzin kepada Ust. Mustopa. Ketiganya barangkat tahun ini mengingat tahun lalu kehabisan kursi pesawat untuk pergi haji.
 
Diketahui, pengumpulan dana infak dan shodaqoh berlangsung sejak Maret hingga Agustus 2008. Infak ini dikumpulkan dari 3.500 peserta infak dan shodaqoh pemberangkatan haji warga Pakisjaya. Hanya Rp 12 ribu/tahun, tiap peserta memperoleh kesempatan pergi haji. Gagasan Camat Drs. Heri Paryono ini dianggap sukses dan merupakan cikal bakal pemberangkatan haji melalui infak dan shodaqoh pada tahun-tahun mendatang.
 
Dan ternyata, program ini tidak mudah dilakukan, karena selama proses pelaksanaanya banyak yang beranggapan salah dan pesimis juga tidak memahami tujuan gagasan Drs. Heri Paryono. "Kalau IPHI tidak berjuang keras, pelaksanaan ini tidak akan terwujud," kata Heri dalam sambutannya. (*)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan