'Motorcycle Grass' SMK Ristek

Tuesday, October 13, 2009



SMK Ristek menciptakan motor dari mesin rumput.

30 Ha Sawah Cilebar Diserang Wereng


CILEBAR, RAKA - Hama wereng coklat menghapus harapan petani Desa Pusakajaya Selatan, Kecamatan Cilebar, pasalnya sekitar 30 hektar lebih tanaman padi di desa ini mati total. Pada saat padi berumur 80 hari, memang sudah terlihat terserang penyakit hama wereng. Selain itu, serangan tikus pun yang terus menerus menggerogoti padi membuat petani tak lagi berdaya, meski berbagai upaya telah dilakukan.
 
Seperti diungkapkan, warga Dusun Sumberjati di desa ini, Darpan (22), awalnya tanam pertumbuhan padi terlihat baik, tidak ada tanda-tanda penyakit, namun mendekati umur 70 hari gejala itu timbul dengan tiba-tiba tanpa bisa dibasmi obat apapun. Setelah itu, padi pun berubah berwarna pirang sehingga pertumbuhannya tertahan dan mati total.
 
Kemungkinan hal ini akan semakin parah, lanjutnya, persawahan desa lainnya bisa merugi jika tidak ada upaya cepat dari Dinas Pertanian untuk melihat langsung ke lapangan, karena kerusakan tanaman padi sudah sangat parah dan dipastikan penyakit padi ini menjalar ke sawah yang kini sedang pembuahan di area lainnya.
 
Warga lainnya, Aji (32) asal Dusun Krajan, Desa Pusakajaya Utara menjelaskan, hujan tidak turun saat hama menyerang, sehingga wereng coklat berkembang biak dengan cepat, tetapi kalau saat itu ada hujan kemungkinan telur wereng coklat tidak akan menetas karena suhu dingin mempengaruhi telur tersebut. Kata dia, hama satu ini memang paling ditakuti para petani karena sulit untuk dibasmi, satu-satunya cara membasmi yaitu didukung cuaca hujan.
 
Saat ini para petani di Kecamatan Cilebar yang sawahnya berdekatan dengan sawah yang terkena hama wereng coklat merasa was-was, khawatir hama tersebut pindah ke lahannya. Untuk itu, mereka berharap Dinas Pertanian untuk segera turun tangan memberikan solusi kepada para petani.
 
Sekretaris Desa Pusakajaya Utara, Maman Durahman menjelaskan, sebenarnya pihak desa telah berupaya mengarahkan petani untuk segera menyemprotkan inspektisida, namun hal itu memang tidak membuat hama mati, karena kondisinya sudah terlalu parah. Kata Maman, hal ini sudah seharusnya ditangani Dinas Pertanian. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan