BLT = Pembodohan Masyarakat

Saturday, April 25, 2009


"Disatu sisi, kebijakan BLT ini mungkin akan memberikan dampak positif bagi masyarakat miskin. Akan tetapi disisi yang lain kebijakan BLT ini memiliki dampak negatif yakni kebijakan ini akan berdampak negatif pada perilaku dan karakter masyarakat. Kebijakan ini sangat riskan menciptakan karakter masyarakat yang salalu dimanja dan menjadi bangsa 'peminta-minta'," kata tokoh masyarakat Rengasdengklok, Bambang, kepada RAKA, Jumat (24/4) siang.
 
Selain itu, permasalahan efektifitas dan efisiensi kebijakan ini juga sangat diragukan. Apabila melihat tujuan, efisiensi, efektifitas dan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan BLT ini, kebijakan yang diluncurkan pemerintah ini bukanlah kebijakan untuk menaikkan derajat kesejahteraan masyarakat miskin, akan tetapi hanya bertujuan untuk mempertahankan 'image' pemerintah di mata masyarakat. Dilihat dari tujuan kebijakannya, kebijakan BLT bukanlah kebijakan pemerintah untuk membantu dan mengangkat masyarakat (meningkatkan derajat kesejahteraan) miskin melainkan hanya sebuah keputusan politik yang berorientasi untuk mempertahankan 'image' pemerintahan di mata masyarakat.
 
Kebijakan politis ini terpaksa diambil oleh pemerintah sehubungan semakin dekatnya jadwal pesta demokrasi pemilu 2009. Dilihat dari efisiensi, efektifitas dan dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan, kebijakan BLT masih jauh dari kategori efisien dan efektif dalam kerangka menyelesaikan kemiskinan atau bahkan kemiskinan baru yang ditimbulkan oleh kenaikan BBM tersebut. Efisiensi dan efektifitas tersebut sudah dibuktikan dengan pencapaian hasil kebijakan BLT dimasa lalu (Kebijakan BLT tahun 2005) dan melihat pencapaian hasil kebijakan BLT 2005, pemerintah juga sudah merubah kebijakan tersebut menjadi kebijakan Program Keluarga Harapan.
 
Kalau melihat pada dampak yang akan ditimbulkan oleh kebijakan BLT ini, kebijakan BLT tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi masyarakat miskin di Indonesia. Ini disebabkan nominal BLT yang diberikan tidak seimbang dengan kenaikan biaya hidup yang ditanggung oleh masyarakat akibat kenaikan harga BBM. "Coba kita bayangkan, kenaikan BBM tersebut akan mendorong kenaikan biaya untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat miskin. Apabila kita membandingkan total kenaikan biaya hidup masyarakat miskin dengan nominal dana BLT yang diberikan, kebijakan ini tidak akan berdampak siginifikan. Apalagi, pemerintah tidak bisa menjamin efesiensi dan efektifitas penggunaan dana BLT yang diberikan kepada masyarakat," jelasnya. (spn)




BLT = the Community's Deception


"On the one hand, this BLT policy will possibly give the positive impact for the poor community." But on the side that was other this BLT policy had the impact of the negative that is this policy will have a negative impact on the behaviour and the character of the community. This policy was very risky created the character of the community that salalu was spoilt and became the 'beggar's' nation, said the public figure Rengasdengklok, Bambang, to RAKA, on Friday early afternoon (24/4).



Moreover, the problem of the effectiveness and this policy efficiency also really was doubted. If seeing the aim, efficiency, the effectiveness and the impact that were caused by this BLT policy, the policy that was launched by this government not the policy of increasing the level of welfare of the poor community, but only aimed at maintaining the 'image' of the government in the eyes of the community. Seen from the aim of his policy, the BLT policy not the policy of the government of helping and appointing the community (increased the level of welfare) poor but only a decision of politics that was oriented to maintain the 'image' of the government in the eyes of the community.



This political policy was forced to be taken by the government in connection with increasingly the proximity of the party schedule of general election democracy 2009. Seen from efficiency, the effectiveness and the impact that were caused by the policy, the BLT policy still far from the efficient and effective category in the framework was completing poverty or even new poverty that were caused by the rise in this FUEL OIL. Efficiency and this effectiveness have been proven with the achievement produced by the BLT policy dimasa then (the BLT policy in 2005) and saw the achievement produced by the BLT policy 2005, the government has also changed this policy of becoming the policy of the Keluarga Harapan Program.



If saw in the impact that will be caused by this BLT policy, the BLT policy will not give the impact that was significant towards the condition for the poor community in Indonesia. This was caused nominal BLT that was given not balanced with the rise in the cost of living that was borne by the community as a result of the price increase of BBM. "Coba was imagined by us, the rise" in "this FUEL OIL will push the rise" in the "cost for the fulfilment" of the "requirement" for the "foundation" of the "poor community." If we compared the total rise in the community's poor cost of living nominally the BLT fund that was given, this policy will not have an impact siginifikan. Moreover, the government could not guarantee efesiensi and the effectiveness of the use of the BLT fund that was given to the community, he explained. (spn)

 

Tuan Rumah O2SN Persiapkan Acara Pembukaan




RENGASDENGKLOK, RAKA - Panitia lokal Kecamatan Rengasdengklok mempersiapkan acara O2SN (Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional) tingkat Kabupaten Karawang 6 Mei 2009 mendatang. Persiapan ini dilakukan sejak 30 Maret 2009 lalu. Selama latihan banyak evaluasi gerakan, ini supaya tampil baik pada saat pembukaan nanti.
 
Disela latihan, Kepala UPTD TK,SD juga yang bertanggungjawab O2SN, Drs. Muhrodi Suruzi mengatakan, sesuai latihan, pada acara pembukaan nanti akan menampilkan Rampak Kendang, Pencak Silat, Baris Berbaris, Puisi, Pidato dan Pupuh yang dikemas dalam satu cerita sejak negeri ini dijajah sampai masa kemerdekaan sekarang. Tema pendidikan dan kemerdekaan ini sesuai lokasi kegiatan O2SN tingkat Kabupaten Karawang di Tugu Proklamasi Rengasdengklok.
 
Tampilan cerita ini musiknya disutradarai Kepala SDN Rengasdengklok Utara V, Uno Suparno dan dibantu dua putra Rengasdengklok yang kuliah di STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) yaitu Indra dan Hendra. Pada pagelaran tersebut, melibatkan sedikitnya 60-an anak SD yang dilatih. "Kami, telah mempersiapkan sarana dan prasarana baik untuk pertandingan maupun perlombaan O2SB Kabupaten Karawang," kata Muhrodi di tengah kesibukannya mengawasi latihan.
 
Dijelaskan Muhrodi, peserta pertandingan dan lomba O2SN Kecamatan Rengasdengklok kini masih dalam tahap pembinaan. Dia berharap, tuan rumah ini bisa menjadi juara umum. Diketahui, semua kecamatan se-Kabupaten Karawang telah melaksanakan O2SN di tingkat kecamatan masing-masing. Dan siswa yang berprestasi di tingkat kecamatan akan dilombakan kembali ke tingkat kabupaten, provinsi, nasional hingga internasional. (spn)





The host O2SN Persiapkan Acara Pembukaan the Level of the Karawang Regency


RENGASDENGKLOK, RAKA - the local Committee of the Rengasdengklok Subdistrict prepared the agenda O2SN (Olahraga olympic games and Nasional Art) the level of the Karawang Regency this coming May 6 2009. These preparations were carried out since last March 30 2009. For the exercise of many evaluations of the movement, this to appear good at the time of the opening later.



In the exercise gap, the Head of UPTD TK,SD also that was responsible O2SN, Drs. Muhrodi Suruzi will say, in accordance with the exercise, in the opening ceremony later will put forward Dense Kendang, Pencak Parry, the Line lined up, Poetry, the Speech and Pupuh that had been packed in one story since this country is colonised to the independence period now. The theme of education and this independence in accordance with the location of the activity O2SN the level of the Karawang Regency in the Pillar of the Rengasdengklok Proclamation.


The appearance this story his music was directed by the SDN Rengasdengklok Utara V Head, Uno Suparno and was helped two Putra Rengasdengklok that went to class in STSI (the College of Seni Indonesia) that is Indra and Hendra. In this performance, involved at least in the 60 's the child the PRIMARY SCHOOL that was trained. "We, prepared means and the infrastructure was good for the match and the race of O2SB Kabupaten Karawang," said Muhrodi in the middle of his activity supervised the exercise.



Explained by Muhrodi, participants in the match and the race of O2SN Kecamatan Rengasdengklok currently still in the management stage. He hoped, this host could become the public's champion. Known, all the subdistricts of more than one Karawang Regency carry out O2SN in the level of their respective subdistrict. And the student who was high-achieving in the level of the subdistrict would dilombakan returned to the level of the regency, the province, national through to international. (spn)

 

Warga Dengklok Pertanyakan Ijin Seismik


RENGASDENGKLOK, RAKA - Dua kepala desa di Kecamatan Rengasdengklok mempertanyakan ijin pengeboran seismik, mereka yaitu Kades Kertasari, Apud Mahpudin dan Kades Dewisari, M. Aning. Mereka mengaku, pihak Pertamina belum pernah melakukan sosialisasi pengeboran itu di kecamatan.
 
Dijelaskan Apud, banyak warga dan para petani yang mempertanyakan soal pengeboran itu. Itu sengaja dinyatakan para petani, karena sawah-sawah mereka rusak akibat diinjak pekerja seismik saat melakukan pengeboran, termasuk di pemukiman warga. Meski di pemukiman belum ditemukan kerusakan permanen, tapi di beberapa pematang sawah, banyak padi yang baru hijau dan akan dipanen, rusak terinjak-injak.
 
"Saya heran, perusahaan besar kok tidak tahu tata cara sopan santun, masuk tanpa ijin kepala desa. Yang jadi imbas perbuatan mereka itu justru kepala desa, karena para petani mengkhawatirkan, akibat seismik itu berpengaruh pada tanaman padinya," jelasnya.
 
Di tempat terpisah, Kades Dewisari, Moh. Aning mengatakan hal senada, dia merasa tidak dihargai oleh pihak seismik yang melakukan pengeboran di wilayahnya. Dia meminta supaya pihak seismik datang ke desa dan melakukan sosialisasi di pada masyarakatnya di kantor desanya. "Sepengetahuan saya, hanya Kecamatan Jayakerta yang mengadakan sosialisasi tentang ganti rugi lahan yang kena seismik," ucapnya.
 
Diketahui, pengeboran seismik dilakukan sejak sebulan ini di Kecamatan Jayakerta, Batujaya dan Rengasdengklok. Ratusan pekerjanya melakukan pengeboran tanah di persawahan dan pemukiman untuk mengetahui kandungan gas dan minyak di dalam perut bumi. Hampir setiap hari, para pekerja tersebut hilir mudik dengan menggunakan truk dan mereka berseragam biru dan orange. Mereka turun di titik-titik yang telah ditentukan pihak Pertamina untuk melakukan pengeboran. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan