Awal Masuk Sekolah, Siswa Langsung Belajar

Wednesday, July 14, 2010

 
BeritaKarawang.com - Awal masuk sekolah, kelas 11 dan 12 SMK Ristek dan Perbankan Indonesia langsung belajar, ini sengaja dilakukan pihak sekolah untuk percepatan belajar siswa setelah liburan panjang. Sementara, untuk Masa Orientasi Sekolah (MOS) akan dilaksanakan pada 19-21 Juli 2010 minggu depan.
 
 
Dijelaskan Kepala SMK Ristek, Drs. Darsono Sumedi, Rabu (14/7/2010) siang, pendaftar siswa baru ke SMK Ristek sudah mencapai 496 siswa dari SMP dan MTs dari Rengasdengklok dan sekitarnya termasuk Pebayuran Bekasi. Sedangkan, daya tampung sekolah ini 13 kelas. Pihak sekolah optimis pada 17 Juli besok target 13 kelas akan tercapai.
 
 
Hari ini Kamis (15/7/2010) akan diumumkan gelombang kedua penerimaan siswa baru SMK Ristek. Sedangkan gelombang pertama telah dilaksanakan pada April-Juni 2010 lalu dengan jumlah pendaftar sebanyak 200 siswa.
 
 
"Sejak awal masuk, kelas 11 dan 12 sudah mulai belajar, paginya digunakan tes wawancara dan tulis bagi siswa baru," kata Darsono.
 
 
Diakuinya, awal masuk sekolah Senin kemarin berjalan baik, pihak sekolah berusaha agar tidak mengecewakan siswa yaitu dengan langsung belajar. Ini untuk menghindari kekecewaan siswa yang datang ke sekolah untuk belajar.
 
 
Pada 19-21 Juli 2010 minggu depan, Ristek dan Perbankan Indonesia akan melaksanakan MOS yang langsung dibuka oleh Ketua Yayasan Gema Cendikiawan Indonesia, H. Hartono MM. Pada MOS nanti, sekolah menegaskan tidak ada perpeloncoan, kecuali pengenalan lingkungan sekolah termasuk wawasan wiyata mandala.
 
 
"Di sekolah kita tidak ada perpeloncoan, siswa akan langsung dikenalkan dengan guru-guru termasuk wawasan wiyata mandala," kata Darsono. (*)

Komisi C Minta Pertamina Perbaiki Jalan Sedari

 
BeritaKarawang.com - Komisi C DPRD Karawang meminta PT. Pertamina untuk membantu percepatan perbaikan jalan yang ada di wilayah migas. Dalam pertemuan antara Komisi C, Dinas Bina Marga serta kepala desa dan camat Cibuaya di DPRD Karawang, Senin (12/7/2010) siang, dibahas tentang CSR (Corporate Social Responsibility) dan hitung-hitungan anggaran perbaikan jalan rusak di wilayah kerja migas.
 
 
Komisi C DPRD Karawang sudah mengajukan perbaikan jalan beton sepanjang 8 km dengan anggaran Rp 12 Miliar di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, jumlah tersebut belum termasuk perbaikan jembatan, dari jumlah itu Komisi C meminta Pemda Karawang, Perhutani dan PT. Pertamina untuk menganggarkan dana perbaikan tersebut.
 
 
Ketua Komisi C, H. Tono Bahtiar memaparkan di hadapan pihak Pertamina, seharunya Pertamina berperan melakukan pembenahan jalan di daerah, seperti perbaikan jalan di Desa Sedari, mengingat bertahun-tahun jalan menuju tersebut berlumpur dan belum ada penanganan seius dari pemerintah.
 
 
Pada awal Agustus 2010, Komisi C meminta kepada Bina Marga Karawang untuk bisa menemukan RAB (Rencana Anggaran Belanja) perbaikan jalan yang hasilnya nanti akan dilaporkan ke Pertamina Pusat.
 
 
Sementara itu, pihak pertamina menjelaskan, pada tahun 2010 setiap MoU perbaikan jalan tidak diperbolehkan lagi oleh BP Migas. Anggaran Pertamina sejumlah Rp 6 Miliar meliputi Region Jawa, diantaranya Karawang, Indramayu, Cirebon dan Blora. Pertamina masih belum bisa menentukan bagi hasil migas. Sedangkan jika berharap dari CSR nilainya tidak terlalu besar. (*)

Koperasi di Karawang Tumbuh Signifikan

 
BeritaKarawang.com - Perkoperasian Karawang tiap tahun mengalami fluktuasi, meski begitu perkembangan koperasi Karawang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Pengamatan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Karawang, koperasi fungsional cenderung berjalan baik dibanding koperasi masyarakat.
 
 
Dijelaskan Ketua Dekopinda Karawang, H. M. Warman SE, Senin (12/7/2010) siang, di hari koperasi ke-63 pada 12 Juli 2010 ini, perkoperasian di Karawang berkembang cukup signifikan. Tahun 1984 lalu di Kabupaten ini hanya ada 200 koperasi. Kemudian, sesuai inpres tahun 1998 yang menyatakan tidak ada pembatasan wilayah, koperasi Karawang menjamur hingga 1.280-an yang hingga kini berdiri.
 
 
Menurut Warman, kemajuan koperasi tergantung komitmen pengurus koperasi, sesuai Pasal 17 Undang-undang 25 Tahun 1992 yang menyatakan anggota ini adalah pemilik sekaligus pengguna jasa, jika satu komitmen undang-undang ini dijalankan, maka koperasi tidak akan bangkrut.
 
 
Dijelaskannya, koperasi fungsional uang simpanannya bisa dipotong langsung dari gaji anggota, termasuk juga pinjamannya, jdi lebih lancar dan tunggakannya relatif kecil, seperti koperasi guru dan koperasi karyawan.
 
 
Faktanya, yang berjalan saat ini adalah koperasi fungsional yang ada kaitannya kedua pihak antara karyawan dan perusahaan. Termasuk koperasi guru yang hingga kini terus berjalan. (*)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan