Lima Siswa SMPN di Jayakerta Tak Ikut UN

Wednesday, April 29, 2009

 
JAYAKERTA, RAKA - Tercatat, dua siswa SMPN 1 Jayakerta sakit di hari pertama dan kedua UN (Ujian Nasional). Keduanya dipastikan akan mengikuti ujian susulan pada Senin (4/5) di Komisariat Rengasdengklok.
 
Kepala SMPN 1 Jayakerta, Drs. Agus Imam Mulyana didampingi Wakseknya, Sunadi S.Pd, menjelaskan, satu siswa diantaranya sakit mendadak menjelang UN. Dan selain di SMPN 1, di SMPN 2 Jayakerta pun tercatat tiga siswa yang juga sakit dan tidak bisa mengikuti UN. Diketahui, SMPN 2 Jayakerta administrasinya masih menginduk ke SMPN 1 Jayakerta, sehingga jumlah siswa yang mengikuti UN kedua sekolah itu gabung menjadi 659 siswa, jumlah itu termasuk SMP Terbuka sebanyak 48 siswa. Siswa SMPN 1 Jayakerta sendiri yang ikut UN sebanyak 611 siswa.
 
Kata Agus, kesibukan mempersiapan UN sama seperti akan hajatan besar, semua halaman, gedung dan kelas dibersihkan dari kotoran, ini untuk kenyamanan siswa selama konsentrasi mengisi soal ujian. Kelas SMPN 1 Jayakerta yang digunakan untuk ruang ujian sebanyak 23, tiga ruang diantaranya meminjam kelas SDN Jayakerta III yang tidak jauh dari SMP ini.
 
"Kita sudah melaksanakan bimbel (bimbingan belajar) sejak akhir Januari 2009 lalu, presentasi hasil 'try out' kemarin 20 persen lulus, sisanya tidak lulus. Makanya dengan bimbel itu pihak sekolah berupaya memantapkan lagi agar siswanya bisa lulus UN. Dan bimbel ini usai dilaksanakan seminggu menjelang UN," kata Agus.
 
Selain presentasi 'try out' yang terbilang rendah, Sunadi bahkan lebih mengkhawatirkan siswanya tidur larut malam, karena sengaja menonton siaran langsung sepak bola. Diakuinya, jika ada siswa yang mengorbankan waktu istirahatnya dengan menonton bola, dikhawatirkan dia ngantuk dan tidak konsen mengisi soal ujian. Kendati begitu, menurutnya program sekolah yang sudah dilaksanakan berjalan baik. Dan hasil UN tahun ini akan dijadikan evaluasi bagi siswa kelas tiga berikutnya, yang saat ini masih duduk kelas dua. (spn)
 

Tambaksumur Wakili Tirtajaya Ikut Lomba Desa

TIRTAJAYA, RAKA - Desa Tambaksumur ditunjuk mewakili Kecamatan Tirtajaya dalam penilaian lomba kinerja desa tingkat Kabupaten Karawang, Selasa (28/4). Dipilihnya desa ini karena dianggap sarana lingkungannya sudah mendukung. Ini dilihat dari proyek fisik, pendidikan yang sudah direalisasikan, kesehatannya telah menydiakan Pustu (Puskesmas Pembantu) dan perangkat desanya masih solid.
 
Disela kegiatan, Camat Jayakerta, Drs. H. Wawan Setiawan menjelaskan, desa ini mendapat nilai tertinggi di tingkat kecamatan tahun 2008 lalu. Penilaian ini dilihat dari faktor masyarakat dan perangkat desanya, karena kepala desa ini terbilang baru terpilih pada Pilkades 2008 lalu. Dan kades ini masih memiliki motivasi baru membangun desanya, terutama mengaplikasikan program pemerintah, diantaranya pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan. "Secara manusiawi, pejabat baru masih punya semangat tinggi dan motivasinya bagus," katanya.
 
Dia menambahkan, pada lomba desa ini melibatkan semua unsur dinas dan intansi pendidikan, kesehatan, keagamaan dan lainnya di desa ini. Kalau dari fisik desa, lanjutnya, sarananya sudah bagus. Bahkan, di desa ini banyak sarana masyarakat yang baik. Ini merupakan hasil partisipasi semua intansi yang bersangkutan, yang saling menjaga dan memiliki. "Pada prinsipnya, kades lama dan barus sama saja, tapi disini yang dimunculkan motivasi kades dan perangkatnya yang solid, karena dalam penilaian ini butuh kesungguhan dan pengorbanan dari aparat desanya," jelasnya.
 
Di tempat sama, Kabid Pemerintahan Desa, BPMPD (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa) Kabupaten Karawang, Dedi Suryadi menjelaskan, pelaksanaan lomba desa dan kelurahan Kabupaten Karawang tahun 2009 ini mengacu pada surat Gubernur Jawa Barat, No. 147.44/629-BPMPD tanggal 2 Maret 2009, perihal pelaksanaan perlombaan desa dan kelurahan tahun 2009 yang meliputi, pembangunan pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan,keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintah, lembaga kemasyarakatan, juga pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga. "Program ini melibatkan dan menyentuh kepentingan masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat secara merata dan menyeluruh," ungkapnya.
 
Kepala Desa Tambaksumur, Leles Lesmana mengatakan, sarana fisik memang sudah lengkap termasuk kesehatan, tapi kurangnya desa ini adalah pertaniannya, diantaranya tentang pengairan air ke persawahan yang kadang lambat datang. Sedangkan, kelebihan desa ini adalah pelayanan masyarakat yang cepat. Dia menjelaskan, setelah melanjutkan kepemimpinan kades lama, hingga kini pihaknya telah mengeluarkan kocek anggaran untuk perbaikan lingkungan. "Saya bangga, desa ini bisa mewakili desa lainnya di Tirtajaya ke tingkat kabupaten," ujarnya. (spn)

Sudarja: Siap Tandang di O2SN Kabupaten Karawang

"Saya sudah tegaskan pada sekolah-sekolah SD supaya menyisihkan anggaran BOS untuk menyediakan sarana olah raga, karena selama ini banyak SD tidak memiliki fasilitas dan alat olah raga lengkap. Sarana itu akan sangat mendukung siswa, terutama saat menghadapi even Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional (O2SN)," kata Kepala UPTD TK, SD Kecamatan Tirtajaya, H. Sudarja Munjizen, kepada RAKA, Selasa (28/4) siang di sela acara lomba desa tingkat kabupaten di Desa Tambaksumur.
 
Selain fasilitas yang tidak dimiliki tiap SD, dari 38 SD yang ada di Kecamatan Tirtajaya, hanya 11 SD yang memiliki guru pendidikan jasmani dan kesehatan atau guru olah raga. Sejak tahun 2000, guru olah raga di kecamatan ini tidak bertambah, bahkan berkurang karena pindah domisili. "Tapi kita sudah siap mengikuti O2SN tingkat Kabupaten Karawang 6 Mei 2009 mendatang," ujarnya.
 
Saat ini, siswa yang telah menjuarai O2SN tingkat kecamatan, sedang dibina untuk bisa tanding di tingkat kabupaten. Bidang olah raga yang jadi andalan Kecamatan Tirtajaya diantaranya bulu tangkis. Peserta catur yang jadi andalan pada tahun ini tidak bisa mengikuti O2SN, karena siswa itu sudah duduk di kelas 6. "Kedepan, harusnya diprogramkan O2SN dengan pembibitan yang lebih awal, karena akan sulit membina siswa jika waktunya sempit. Maksudnya, siswa yang berprestasi digembleng, khusus untuk ikut O2SN kabupaten, karena selama ini bimbingannya hanya di tiap-tiap sekolah saja," imbuhnya. (spn)
 

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan