Tono Bahtiar: Pilpres 2009 Akan Dua Putaran

Tuesday, June 30, 2009

KARAWANG NEWS - Pilpres 2009 ini kemungkinan terjadi dua putaran, karena kekuatan ketiga pasangan capres (calon presiden) akan berimbang. Dan sistem satu putaran pada Pilpres sekarang dianggap pembodohan politik terhadap masyarakat Indonesia.
 
Demikian kata Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPC PDI Perjuangan, H. Tono Bahtiar, kepada RAKA, kemarin. Diakuinya, PDI Perjuangan sedang mengatur waktu yang tepat untuk memenangkan Megawati dan Prabowo pada Pilpres 8 Juli 2009 mendatang. "Kita mengkampanyekan Mega-Prabowo menggunakan cara berbeda, kita akan memberi mendatangi rumah warga dan meminta dukungan kepada mereka untuk memilih Mega-Prabowo," ujarnya.
 
Permintaan dukungan itu, lanjutnya, dengan memberikan kartu nama Mega-Prabowo lengkap tanda tangan kedua capres dan cawapres itu. Secara tertulis Mega-Prabowo pun akan meminta langsung dukungan masyarakat Kabupaten Karawang. Soal Pilpres satu putaran, Tono menandaskan, sistem parlemen presidensial akan melemah, kekuatan mereka (pemerintah yang dipimpin SBY-Budiono, red) akan dipatahkan oposisinya yang ada di parlemen, karena PDI Perjuangan dan Partai Golkar adalah kekuatan besar di parleman, kalau kedua partai itu bersatu maka akan jadi bumerang bagi tata kenegaraan dan yang menyangkut keputusan politik. "PDI Perjuangan ini kekuatan besar dan mengakar pada semua elemen," ucapnya.
 
Diakuinya, memang baliho Mega-Prabowo di Kabupaten Karawang ini kurang, tidak sebanyak dua pasangan capres lainnya. Namun, pada 2 Juli 2009 besok, semua elemen partai pengusung dan pendukung termasuk relawan yang tersebar di Kabupaten Karawang akan dikerahkan. Pada tanggal itu, akan diadakan kegiatan besar di GOR Panatayuda Karawang dengan menghadirkan juru kampanye nasional pemenangan Mega-Prabowo. Jika masyarakat jeli memilih, kata Tono, mereka akan memilih Mega-Prabowo, karena keduanya memiliki terobosan yang maju dibanding calon yang lain, apalagi keduanya menyatakan 'pro rakyat'.
 
Mengomentari poling SMS atau capres dan cawapres di media TV, Tono menegaskan, poling ini sudah tidak sehat, lembaga survei diseting untuk mendukung salah satu kandidat. Kata dia, survei ini awalnya sebagai kajian ilmiah, tapi sekarang dijadikan sarana mendukung, termasuk poling SMS. "Pendukung Mega-Prabowo sebenarnya lebih banyak, karena mayoritas mereka adalah wong cilik yang tidak memiliki handphone," jelasnya. (spn)

Siswa SMPN 1 Kutawaluya Juara 'Ngadongeng'

KARAWANG NEWS - Juara 1 lomba 'Ngadongeng' tingkat SMP wilayah II Jawa Barat diboyong Kabupaten Karawang. Siswa yang berhasil mengukir prestasi ini adalah Jafar Sidik dari SMPN 1 Kutawaluya dan Nabila SMPN 2 Kutawaluya.
 
Lomba ini merupakan ajang Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, Sastra dan Seni Daerah yang dilakukan Balai Pengembangan Bahasa Daerah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, 26-28 Juni 2009 lalu, tepatnya di Graha Vidia, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Lomba ini diikuti SD, SMP dan SMA se-wilayah II Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Bekasi, Kota Madya Bekasi dan Depok, cuma Depok tidak ikut.
 
Kepala SMPN 1 Kutawaluya, Drs. Yayat Rukhiyat yang hadir pada pelaksanaan lomba tersebut mengatakan, pada masa sekarang harus ada pembimbing khusus yang mampu melatih siswa mahir berbahasa Sunda, apalagi Bahasa Sunda di daerah utara Karawang semerawut dan terdengar kasar. Terlebih bahasa ini dilombakan tingkat wilayah II Jawa Barat, maka perlu guru yang mahir dan menguasai kosa kata bahasa itu. Kata Yayat, di lingkungan perumahan Bahasa Sunda sudah dikikis Bahasa Indonesia, jadi anak-anak daerah di lingkungan itu sedikit berbahasa Sunda.
 
Di tempat sama, Official Lomba Pidato yang membawa Jafar ke lomba tingkat II Jawa Barat, juga pengawas SMP wilayah Cilamaya, Efendi mengatakan, ahli sastra Sunda sangat langka, memang semua masyarakat bisa berbahasa Sunda, tapi kaidahnya sulit ditemukan. Kata dia, Jafar akan kembali mengikuti lomba 'Ngadongeng' ke tingkat provinsi Jawa Barat sebagai duta Kabupaten Karawang yang akan diikuti SD, SMP dan SMA yang telah mengkukir prestasi di lomba tingkat wilayah II Jawa Barat.
 
"Sebenarnya potensi karawang banyak, bukan hanya bahasa daerah saja, guru dan kepala sekolah pun sangat antusias untuk memunculkan juara-juara, tapi fasilitas yang kurang mendukung," ujarnya.
 
Sementara itu, sang juara 'Ngadongeng', Jafar Sidik menjelaskan, tidak mudah untuk bisa menyaingi peserta lomba kemarin, tapi dia yakin bisa meraih juara dengan berlatih dan berlatih. Siswa kelas 8A SMPN 1 Kutawaluya ini merasa tidak aneh dengan prestasinya, mengingat sejak SD dia sudah banyak menjuarai Olimpiade Matematika, Dokter Kecil dan Calistung. "Saya hanya berlatih dan terus berlatih untuk bisa jadi juara," ucapnya. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan