SMAN 1 Dengklok Bidik SSN

Thursday, June 5, 2008



KUTAWALUYA, RAKA - Setelah merintis program sekolah Bener, Pinter dan Singer (BPS) kini SMAN 1 Rengasdengklok siap menjadi Sekolah Standar Nasional (SSN). Meski untuk itu perlu persiapan maksimal baik dari guru, karyawan dan siswa sekolah bersangkutan. Sehingga kualitas pendidikanpun bisa lebih ditingkatkan.


Kepala Sekolah SMAN 1 Rengasdengklok Drs. Tarya Sukmana mengatakan itu kepada RAKA, baru-baru ini di sela acara perpisahan sekolah. Saat ini, lanjutnya, SMAN 1 Rengasdengklok baru merintis untuk menuju SSN, karena sekolah memiliki tiga standar mutu, diantara sekolah standar yaitu sekolah yang mutunya standar-standar saja, kedua Sekolah Standar Nasional dan ketiga Sekolah Berbasis Internasioanl (SBI).


"Untuk mencapai SSN, segala kekurangan sekolah harus bisa diperbaiki termasuk kualitas guru, siswa dan sarana harus yang sesuai, sementara SBI sekolahnya harus mengacu pada kualitas Internasional," ujarnya.


Tahun ini sekitar 275 calon lulusan SMAN 1 Rengasdengklok, diantaranya 4 kelas IPA sejumlah 157 dan 3 kelas IPS sejumlah 120 siswa. Jumlah lulusan tahun ini sama jumlahnya dengan lulusan tahun lalu, yaitu sekitar 7 kelas XII. Bagi lulusan sekolah, Tarya berharap supaya lulusannya bisa menjaga nama baik almamater dan terus berjuang meraih wawasan di perguruan tinggi maupun di tengah lingkungan mereka, karena tidak pendidikan tidak hanya sampai pada saat mereka lulus sekolah.


"Sesuai dengan visi SMAN 1 Rengasdengklok, yaitu mewujudkan warga sekolah yang berkualitas tinggi sehingga mampu bersaing di masa depan, dengan bermodalkan cager bener pinter singer. Sehingga dari kerampilan dan pengetahuan juga sikapnya harus sesuai dan terus dibawa ke dunia kuliah dan bermasyarakat," jelasnya.


Tahun ini, SMAN 1 Rengasdengklok berencana membuka 8 kelas yaitu pada Juli 2008. Jika siswa baru lebih dari 8 kelas, pihaknya akan tetap menerima semua yang kemudian diseleksi sesuai pasing grade (batas akhir nem). Bila kuota tidak mencukupi, maka lulusan itu akan diarahkan ke SMK maupun SMA yang ada disekitar Rengasdengklok.


Sementara, seorang siswa kelas XII IPS 2 yang lulus tahun ini, Tomy Rimansyah menyatakan, program BPS benar-benar telah dirasakannya. Diakuinya, penerapan BPS pada siswa memang sangat tepat. "Guru-guru mengajarkan kami tentang disiplin dengan menerapkan visi dan misi BPS. Alhamdulillah, terapan program itu sangat baik bagi siswa," katanya. (spn)

Candi Jiwa Dipadati Ummat Buddhis




BATUJAYA, RAKA - Umat Buddha merayakan puja bakti Waisak 2552 BE di pelataran Candi Jiwa, Kecamatan Batujaya, Minggu (1/6) siang. Pada kegiatan tersebut hadir umat Buddhis dari Propinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Candi Jiwa ini merupakan candi puja dan usianya lebih tua dibanding Candi Borobudur.


Di sela kegiatan, ketua Umum Panitia puja bakti Waisak, Nyana Wangsa menyampaikan, kegiatan ini merupakan kehormatan bagi umat Buddha Kabupaten Karawang. Pada tahun 2008 di bulan Waisak ini merupakan momen yang mengingatkan kembali terhadap tiga peristiwa agung. Yaitu pada saat Pengeran Shiddharta Gutama lagir pada 623 SM, Petapa Gautama mencapai penerangan agung pada 558 SM dan Buddha Gutama Parinibbana 543 SM.


Tiga rangkaian peristiwa tersebut, lanjutnya, umat Buddha diharapkan dapat memahami kembali makna perjuangan Pangeran Siddharta dalam mencapai kesempurnaan hidup untuk kebahagiaan semua makhluk di dunia ini. Pada saat awal Sang Buddha mengajar Dhamma, para Bikkhu merupakan orang-orang yang membaktikan dirinya untuk menempuh kehidupan suci dan mengabdi demi kepentingan banyak orang.


Meninggalkan hidup berumah tangga secara total, menghayati ajaran suci dan hidup berkelana dari satu desa ke desa lain untuk menyelamatkan dunia dari kerusakan dengan meningkatkan kualitas moral dan etika kehidupan sebagai keyakinan hakiki yang disertai pola pembangunan ramah lingkungan.Kegiatan yang dilaksanakan di pelataran peninggalan Jaman Tarumanegara ini didukung umat Buddha DKI Jakarta, Propinsi Banten dan Jawa Barat untuk pertama kalinya di Candi Jiwa.


Dan kegiatan ini bertema ‘Kehadiran Buddha Sebagai Sumber Kebangkitan Moral dan Mawas Diri’. Acara ini pun bersamaan dengan kegiatan kunjungan wisata tahun 2008 yang dipusatkan di situ Candi Jiwa. Acara ini merupakan ritual Waisak pada tanggal 20 Mei 2008 lalu, yang dilaksanakan hingga ke candi ini yang dilakukan umat Buddha.


Acara Waisak ini dihadiri langsung Bupati Karawang Drs. H. Dadang S. Muchtar beserta jajaran dan para camat, juga Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Budha Depag RI Drs. A. Joko Wuryanto, Sos, SAg, MSi, Bimas Budha Jabar DKI, Banten, Kepala Disbudpar Jabar Budiana, Kepala Balai Purbakala Bandung, Kepala BP3 (balai pelestarian purbakala serang banten).


Pada kesempatan bicara, bupati menegaskan, Kabupaten Karawang ini memiliki banyak potensi wisata alam gunung dan pantai. Sedangkan yang memiliki wisata sejarah yaitu Tugu Proklamasi di Rengasdengklok dan Candi Jiwa di Kecamatan Batujaya. Dengan begitu, bupati bersedia meningkatkan potensi alam maupun potensi sejarah yang ada di Kabupaten Karawang ini. Hingga kini, di area Candi Jiwa masih ada beberapa situs yang sedang digali oleh para ahli purbakala. (spn)

Nekad Parkir Truk Kecemplung


BATUJAYA, RAKA - Nasib sial yang dialami truk sarat batu B 9868 FY mungkin bisa jadi pembelajaran bagi sopir-sopir truk lainnya bila hendak memarkir truknya. Gara-gara nekad parkir di badan jalan yang sempit alhasil truk itupun tercebur ke Saluran Induk di Desa Teluk Bango, Kecamatan Batujaya, Senin (2/6) siang.

Hingga kemarin belum diketahui identitas sopir truk tersebut. Namun berdasarkan informasi truk tersebut bergerak menuju tanggul Citarum yang sedang diperbaiki. Saat akan memasuki jalan sempit mobil ini parkir dan mundur, karena bobot lebih kuat dibanding rem akhirnya truk ini bablas dan kecebur irigasi. "Truk muatan batu itu datang dari arah Rengasdengklok menuju tanggul Citarum yang kini masih dalam perbaikan. Karena truk ini akan masuk jalan kecil maka sopirnya melakukan parkir di tengah jalan. Tapi sial saat sibuk mencari-cari lokasi parkir yang tepat truknya ternyata bablas dan terperosok ke sungai," ungkap Acep saksi mata.

Diketahui, pada Februari 2008 lalu tanggul di Desa Telukbango sempat amblas dan membuat panik warga setempat, tidak lama kemudian pihak pengairan langsung bergegas memperbaiki tanggul yang amblas itu menggunakan alat berat. Sudah sebulan ini, sudah ratusan kubik batuan (bronjong) dipasang sepanjang 50 meter di tanggul itu. Tiap harinya truk-truk pengangkut batu hilir-mudik menambah volume batuan untuk tanggul tersebut.
Sementara itu, hanya beberapa jam truk yang tercebur itu berendam di air irigasi, truk lainnya berusaha mengangkat setelah muatan pada truk yang tercebur itu di angkat untuk mengurangi beban. Dilihat, jalan lingkungan yang menuju tanggul Citarum itu memang tampak sempit, sehingga kendaraan apapun tidak akan bisa belok langsung. (spn)

Pertamina Sebar Bibit Gratis




CILEBAR, RAKA - PT Pertamina Pemasaran BBM Retail Region III melalui Layanan SDM - HR area Jawa Bagian Barat menggelontorkan bantuan benih padi terhadap ribuan petani di Kecamatan Cilebar dan Tempuran. Bantuan ini sekaligus janji yang diucapkan perusahaan negara itu pasca bantuan bencana banjir beberapa waktu lalu kepada Ormas Barindo.


Kepala Layanan SDM - HR Area Jawa Bagian Barat, Suwardi, mewakili General Manager Pertamina Pemasaran BBM Retail Region III, berharap agar bantuan benih padi ini bisa memacu petani untuk meningkatkan produksinya. "Jika petani di Karawang bisa kembali memproduksi beras dengan kualitas baik, maka predikat lumbung padi akan kembali menggaung. Dan, bila itu tejadi, kemungkinan Indonesia tidak lagi impor beras dari luar negeri tetapi mengekspor beras ke luar negeri," ucap Suwardi, Selasa (3/6) di Aula Desa Cikande, Kecamatan Cilebar saat penyerahan benih padi tersebut.


Dijelaskan, bantuan benih padi tersebut khusus untuk para petani yang kena banjir beberapa bulan lalu. Banjir yang terjadi Februari 2008 lalu di Kecamatan Cilebar dan Tempuran telah merendam sekitar 4.158 hektar dengan ketinggian air 1,5 meter. Bibit padi yang baru berumur 14 hari pun mati karena terendam air selama 21 hari. "Aksi itu sendiri seharusnya dilakukan sebelum Pilkada Jawa Barat bulan lalu. Namun, untuk menepis dugaan kampanye terselubung pada pertemuan petani ini, maka waktu kegiatan ini diundur," ungkap Ketua Panitia Ilhamsyah S.Sos.


Pembagian Bibit Padi Legowo 2 dari Pertamina ini dibagikan melalui 50 kelompok tani dan tiap kelompoknya mengelola 30 hektar sawah. Benih Legowo 2 dinilai lebih menguntungkan dibanding cara penanaman padi yang biasa dipakai petani Karawang umumnya. Selain mempermudah pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan, jumlah batang padipun banyak dari padi biasa. Ini terbukti dari hasil panen satu hetar sawah akan menghasilkan produksi padi sekitar 6-8 ton, biasanya petani hanya meraup hasil 4-6 ton/hektar.


Ketua DPC DPC Barindo Kabupaten Karawang, Tegeuku Kaharudin mengatakan, sistem penanaman padi Legowo 2 sebetulnya sudah banyak dilakukan, hanya saja belum populer di kalangan masyarakat petani. Hal inilah yang menurut kami (Barindo, red) perlu disosialisasikan. "Dalam hal ini, DPC Barindo Kabupaten Karawang dan Pertamina Peduli merespon positif sebagai kerja nyata. Dan segera akan mensosialisasikan santunan bantuan bagi petani di Desa Cikande yang sawahnya kebanjiran," katanya.


Terkait itu, LSM Dutha Tani Abdul Arif mengatakan, ilmu petani merupakan ilmu keturunan sehingga ilmunya kini telah berkembang dan hasilnya sangat luar biasa. Namun begitu, petani pun harus mengetahuia hak-haknya. Sementara di PT. Pertamina memiliki Corporet Social Responsibility (CSR) yaitu merupakan bantuan kemanusiaan yang juga bisa diterima oleh para petani.


Namun sayangnya, kadang keterlambatan bantuan itu karena aspirasi masyarakatnya sedikit, seperti bertepuk satu jari dan tidak bisa didengar perusahaan, tapi jika semua petani kompak mengaspirasikan diri, maka perusahaan pun akan mendengar dan melakukan kewajibannya untuk memberikan bantuan sosial, terutama bagi para petani.


Pjs Desa Cikande Muhmmad Juman menyampaikan, bantuan ini merupakan keberkahan bagi para petani, dia mengilustraikan banjir pada tahun 2007 sempat menenggelamkan pemukiman hingga 40 cm. Pada saat itu desa ini siaga satu karena hampir sedikit daratan yang tampak. Sementara, petani sudah lelah karena banjir, karena baru sebar benih ratusan hektar sawah terendam banjir. Kepala desa mengajukan pengerukan saluran sekunder Ciwadas.


Pada pengobatan gratis Maret 2008 sekitar 400 pasien warga Cikande yang sakit akibat banjir. Dengan begitu, bantuan yang sering disinggung-singgung untuk desa ini adalah pengobatan gratis dan bantuan pertanian. "Kita berharap siapapun pimpinannya desa ini mendapat skala prioritas," kata Juman. (spn)

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan