Kondisi Tanggul Citarum Rusak Parah

Friday, March 7, 2008


BATUJAYA, RAKA - Sungai Citarum yang membentang dari Kabupaten Purwakarta, Karawang, dan Bekasi saat ini dalam kondisi rusak. Di Kabupaten Karawang saja, sedikitnya terdapat tujuh titik memprihatinkan dan rawan jebol, yang paling parah yaitu di Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya.
Diketahui, kualitas tanah tanggul Citarum sudah tidak memenuhi syarat. Sebab, kualitas tanah itu terlihat rapuh, hal ini karena air atau kondisi alam, belum lagi dari manusia yang merusaknya.
Sampai sekarang, pemerintah belum melakukan upaya ke arah pembangunan tanggul permenen di sepanjang Sungai Citarum, kecuali hanya perbaikan-perbaikan ringan. Dan sepertinya, pemerintah belum memprioritaskan pembenahan ini.
Sejak Senin (18/2) lalu, tanggul di RT 07/03 Dusun Kramatjaya, Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya amblas kedalam tanah, sehingga meninggalkan sisa lubang besar. Sedangkan tanah di sekitarnya tampak longsor. Penyebab ini diantaranya karena terdapat penyedotan pasir liar di sekitar desa ini, salah satunya di Desa Karangharja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.
Kepala Desa Telukbango, Subur Suhada menjelaskan kepada RAKA, Senin (3/3) siang di lokasi tanggul yang longsor. Entah kenapa tanah tanggul bisa amblas dan membentuk lubang besar yang digenangi air, sementara tanah di sisi kiri dan kanannya longsor ke arah Sungai Citarum. Saat pertama kejadian pada Senin (18/2) lalu, warga tidak bisa berbuat banyak kecuali langsung menyiapkan karung-karung yang diisi tanah, menjaga jika sungai besar ini meluap.
Namun, pihak Bina Marga Karawang langsung tanggap dan mengirimkan sebuah alat pengeruk untuk merapihkan tanggul, karena Bina Marga juga mengkhawatirkan terjadi banjir mendadak yang airnya bisa limpas ke pemukiman penduduk dan membanjir beberapa kecamatan seperti tragedi banjir jebol tahun lalu. Tanah ini amblas ke dasar tanah sekitar 4,5 meter, juga 70 cm berada di bawah tanah darat penduduk.
Hingga kini, tanggul tersebut masih dalam tahap perbaikan. "Longsornya secara bertahap, warga hanya diam terpaku dan tidak bisa berbuat banyak, karena kalau melihat kondisi longsor sudah jelas tidak bisa ditangani tenaga manusia melainkan harus dengan tenaga mesin. Untuk itu pihak desa langsung mengajukan perbaikan pada Pemda yang langsung turun tanggal 22 Februari dan Bina Marga sudah mendatangi lokasi tanggal 20 Februari 2008 kemarin," ungkapnya.
Masalah utama di Sungai Citarum selama ini adalah soal banjir, karena sungai ini dikenal sering meluap dan menimbulkan banjir besar. Sementara ini, pemerintah hanya menyuruh semua intansi pemerintah untuk berkoordinasi dengan kepala desa supaya mewaspadai musibah banjir bandang. Ini supaya masing- masing warga untuk lebih hati-hati.
Beberapa waktu lalu, kata Kades, Wakil Bupati Karawang Hj.Eli Amalia Priatna saat melihat kondisi tangul Citarum di Telukbango menekankan pada Bina Marga dan Balai Besar Citarum untuk menangani hal ini secepatnya, supaya tidak terjadi banjir jika Citarum meluap mendadak. "Jika banjir terjadi, maka akan menggenangi sekitar 3500 hektar sawah di beberapa desa, seperti Teluk Bango, Karya Mulya, Karyamakmur, Medan Karya, Teluk Ambulu, Karyabakti, Baturaden dan Desa Batujaya di dua kecamatan Tirtajaya dan Batujaya," katanya.
Selain di Dusun Kramatjaya, kondisi serupa terjadi di Dusun Tengah I, Desa Teluk Bango. di Dusun Tengah I ini kondisi tanggul sudah retak-retak dan longsor. Untuk itu perlu perbaikan segera karena dikhawatirkan tanggul itu tidak akan bisa menahan air bah Citarum. Dari tujuh titik sepanjang Citarum, Desa Teluk Bango yang paling parah.
Dengan kondisi ini, warga siaga bahkan perlengkapan rumah sudah dievakuasi, akhirnya jarang ada yang usaha dan ekonomi mereka turun. Sebanyak 103 Kepala Keluarga butuh bantuan sembako karena tidak Sebanyak tujuh rumah warga di Dusun Kramatjaya sepanjang tanggul Citarum dijadikan posko siaga untuk mengamati kondisi tanggul Citarum. "Kita sudah ada aksi dan upaya mengisi tanah kedalam karung untuk penanggulangan jika terjadi longsor mendadak. Mudah-mudahan sampai pekerjaan selesai debit air tidak tinggi," kata kades. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan