UPTD Dikdas Dengklok Minta Metode Inovatif Baca Tulis Bunda Yessy

Wednesday, October 8, 2008

RENGASDENGKLOK, RAKA - Artis Yessy Gusman didampingi Iran dan Iwan RH dari Yayasan Bunda Yessy mengunjungi kantor UPTD Dinas Pendidikan (Dikdas) Rengasdengklok untuk memprogramkan metode inovatif baca-tulis cepat gagasan Iwan RH bagi anak sekolah dasar untuk Rengasdengklok dan sekitarnya.
 
Metode baca tulis cepat ini sempat diperagakan di SDN Rengasdengklok Selatan VI pada 18 Agustus 2008 lalu oleh panitia Proklamarathon Bunda Yessy. Kegiatan tersebut dinyatakan berhasil dan merangsang guru-guru setempat untuk bisa melakukan metode itu, diantara yang meminta metode ini adalah Kepala UPTD Dikdas Rengasdengklok Drs. H. Muhrodi Suruzi. Dia meminta langsung pada Yessy Gusman untuk menerapkan metode itu di wilayah Rengasdengklok termasuk di beberapa kecamatan di sekitarnya.
 
Namun, Muhrodi meminta agar Iwan mengajarkan metode tersebut langsung pada sekitar 60 orang guru-guru sekolah dasar, lokasi pengarahan metode ini bisa dilaksanakan di kantor UPTD Dikdas Rengasdengklok. Sementara, yang selama ini dilakukan Yayasan Bunda Yessy, metode itu langsung diterapkan pada siswa oleh Iwan dan rekan lainnya, tidak diterapkan pada guru. "Untuk itu, kami minta kesediaan Ibu Yessy dan pak Iwan untuk menerapkan metode inivatif baca tulis itu langsung pada guru, karena jika guru bisa menguasai metode ini, akan diterapkan pada siswa secara kontinyu," kata Muhrodi menjelaskan pada Yessy, Iwan dan Iran di ruang kerjanya, Senin (8/9) siang.
 
Metode inovatif gagasan Iwan dan kawan-kawan di Yayasan Bunda Yessy ini, ucap Muhrodi, merupakan gagasan yang baik dan perlu ditransformasikan pada guru sekolah, karena yang dibutuhkan guru kelas 1 sekolah dasar pada siswanya yaitu cara mengajarkan siswa menulis, membaca dan menghitung. Dan kegiatan Bunda Yessy di tugu proklamasi itu harus terus dikembangkan di Rengasdengklok dan kecamatan lainnya.
 
Menanggapi hal demikian, Iwan menjelaskan, memang Rengasdengklok merupakan pilot project pengembangan metode inovatif baca tulis gagasannya, jika berhasil di Kota Proklamasi ini, maka metode itu akan dikembangkan di daerah lain. Kata Iwan, dalam sebulan anak kecil yang tidak bisa baca akan mampu baca koran, asal metodenya tepat dan pengajarnya bisa memfasilitasi dunia mereka. Fungsi otak kiri dan kanan, aku Iwan, sebagai motorik tangan, jika anak melukiskan garis lurus metodenya hanya diekprsikan sambil mengucapkan "set" dan garis melengkung dengan mengucapkan "tuing".
 
"Sehingga belajar jadi menyenangkan bagi anak. Dan huruf besarlah yang terlebih dahulu diajarkan pada anak kecil sebelum huruf kecil. Dan kesempatan membaca huruf besar akan lebih banyak dibaca dijalan, karena dijalanan lebih banyak tertulis dengan menggunakan huruf kapital. Setelah itu, motorik pada huruf kecil pun akan menjadi lebih lancar. Kami siap membantu, dan kehormatan bagi kami jika UPTD Dikads Rengasdengklok menginginkan metode ini," jelasnya.
 
Sementara itu, dijelaskan Iran, metode yang digagas Iwan ini punya sistem yang sangat efektif, ini seperti yang sudah dilakukan pada 150 anak disatu ruang pada peragaan metode tersebut di SDN Rengasdengklok Selatan VI. "Kita sudah terapkan sistem dan mekanisme. Saya yakin guru-guru bisa menyerap metode kita ini dan bisa memahami sistem yang akan digunakan. Pelaksanaannya nanti akan dilakukan oleh beberapa teman kita. Memang, terapan metode ini sudah keinginna kami, karena pilot projectnya memang di Rengasdengklok, alasanya di Rengasdengklok karena kami melihat sejarah bangsa pun berawal dari kota ini," ucapnya.
 
Bicara tentang cara mengembang ekonomi rakyat, Yessy Gusman berharap supaya masyarakat, terutama ibu-ibu yang telah mengikuti Keaksaraan Fungsional (KF) bisa membuat kerajinan khas Rengasdengklok yang bisa dijual, diantaranya Batik Goyang Karawang, batik ini bisa dikembangkan oleh masyarakat setempat sebagai penghasilan tambahan atau bahkan sebagai mata pencaharian utama. Dan Yessy bersemangat memaparkan keuntungan yang akan diperoleh masyarakat setelah Muhrodi menjelaskan banyak peserta PAUD dan KF yang memang sudah siap mengembangkan diri mereka untuk usaha mandiri. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan