baru mereka yang sedang dibangun.
PEDES, RAKA - Untuk pertama kalinya, sejak berdiri tahun 1979 silam,
SDN Rangdumulya II, Kecamatan Pedes membangun gedung perpustakaan baru
dari dana Provinsi Jawa Barat. Pembangunan ini disambut antusias siswa
dan masyarakat setempat. Pasalnya, Kepala Sekolah Sarli Sudarli
membuka perputakaan ini untuk umum, tidak dibatasi hanya untuk
siswanya sendiri.
Dijelaskan Sarli, perputakaan berukuran 7 x 8 meter ini akan menggugah
siswa dan masyarakat untuk rajin membaca. Ribuan buku dari berbagai
pelajaran pun sudah disiapkan. Pekerjaan gedung khusus membaca ini
dimulai sekitar 25 hari lalu. "Kepada masyarakat, silahkan datang ke
perpustakaan sekolah ini, karena kami membuka perpustakaan untuk umum,
supaya masyarakat termasuk anak-anak sekolah bisa memperluas
pengetahuan," katanya kepada RAKA, Jumat (7/11) siang sambil mengamati
pembangunan perpustakaan itu.
Hal itu sengaja dia utarakan, mengingat SDN Rangdumulya II ini
lokasinya berada di tengah masyarakat, bahkan jika ada pembangunan
lagi, dia berharap posisi bangunan sekolah ini menghadap perkampungan,
tidak membelakanginya. Memang perpustakaan itu milik sekolah, tapi dia
tidak menutup bagi siapapun masyarakat setempat untuk datang ke
perpustakaan dan membedah ilmu pengetahuan. Dana anggaran buku yang
telah disiapkan sebesar Rp 37 juta dan bangunan perpustakaannya
dianggarkan Pemerintah Provinsi Rp 53 juta.
Menengok perpustakaan di SMAN Rengasdengklok, Kepala Sekolah H. Tarya
Sukmana menjelaskan, pengelolaan perpustakaan yang baik itu dilihat
dari administrasinya yang baik pula. Beberapa waktu lalu, dua guru
sempat ditatar tentang pengelolaan administrasi yaitu Otang Suganda
dan Hasan Ashari. "Rencananya, Senin akan ada survei dari Bandung ke
sekolah ini untuk melihat hasil penataran dua guru tersebut, sambil
ada dana bantuan untuk perpustakaan. Perpustaakan sekolah ini
terlengkap pengadministrasiannya dibanding sekolah lain di Karawang,
bahkan perputakaan SMAN 1 Rengasdengklok dijadi barometer percontohan
pengadminitrasian," ucapnya.
Diharapkan Tarya, perpustakaan sekolahnya bisa mendapatkan bahan buku
yang lebih lengkap. Kelelngkapan perpustakaan ini didukung dari APBS
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah), SSN (Sekolah Standar
Nasional) dan dari bantuan pemerintah lainnya. "Kita juga merencanakan
akan beli buku khusus mata pelajaran yang berlebel KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pelajar) yang ada ijin dari direktorat, tapi harganya
murah. Dengan buku yang selalu 'up date' dan tidak melulu mengandalkan
buku yang lawas maka pengetahuan siswa akan terus berkembang,"
jelasnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment