JAYAKERTA, RAKA - Warga Dusun Pawanda, Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta kembali menanam palawija di bantaran Sungai Citarum setelah beberapa tanaman milik mereka habis digerus banjir luapan sungai ini pada pertengahan Januari 2009 lalu. Secara turun-temurun warga setempat memanfaatkan bantaran sungai ini untuk menanam berbagai jenis sayuran.
Seperti diungkapkan, Enim (50) warga RT 11/03. Baginya, lahan garapan di bantaran Sungai Citarum ini merupakan tempat mata pencahariannya. Dalam waktu 40 hari, dia bisa memproduksi sayuran emes yang biasa dijualnya ke pasar Rengasdengklok. "Pada saat panen, tidak sekaligus hasilnya petik, tapi dua hari sekali saya petik hasilnya selama sebulan," katanya saat ditemui RAKA, Rabu (25/2) sore.
Petani sayuran emes ini tidak kerugian pada saat banjir terjadi, karena mereka usai panen pada saat sungai meluap. Namun naas bagi petani jagung dan singkong, mereka harus menelan kerugian besar karena tanamannya habis digerus luapan Sungai Citarum, padahal saat itu dalam waktu sebulan lagi tanaman jagung dan singkong akan panen. Akhirnya, petani hasrus kembali menanam dengan modal yang tidak sedikit.
Diketahui, di sepanjang bantaran Sungai Citarum banyak tanaman jenis sayuran milik warga setempat. Mereka memanfaatkan lahan tersebut untuk usaha, karena mayoritas warga tersebut tidak memiliki pekerjaan selain menanam sayuran di lahan Sungai Citarum. Namun begitu, mereka pun menanggung rugi jika air citarum mendadak meluap. "Tidak ada yang tahu naik-turunnya air Citarum, tapi di hujan seperti kemarin, sebagian petani sudah memperkirakan akan terjadi luapan air," kata petani lainnya, Andi (45) warga Dusun Pawanda.
Dijelaskan Andi, untuk mengantisipasi kerugian akibat luapan sungai, dia memanen sayurannya lebih awal sebelum masa panen tiba. Hal ini untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Semisal cabe merah dipanen lebih awal jadi cabe hijau, karena belum matang. Otomatis harga pasaran pun anjlok dari harga cabe yang sudah matang. "Lebih baik seperti ini, dari pada kami rugi besar," tukasnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment