Perahu Penyebrangan Transportasi Dua Kabupaten Karawang-Bekasi

Saturday, February 14, 2009

Warga dari seberang Bekasi saat sampai di tepi Sungai Citarum Rengasdengklok.
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Hingga kini, perdagangan di Kota Rengasdengklok berkembang pesat. Pasalnya, masyarakat dari Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi pun melakukan transaksi jual-beli di pasar Rengasdengklok ini. Kedua daerah ini hanya dibatasi Sungai Citarum dan akses penyeberangan warga setempat hanya menggunakan perahu eretan.
 
Sungai Citarum yang lebarnya hanya berjarak ratusan meter ini menghubungkan Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi dan Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang. Terdapat empat penyeberangan perahu yang menghubungkan di dua daerah ini, semuanya perahu penyeberangan ini tanpa henti melayani kedua penduduk setempat selama 24 jam tanpa henti. Kendati demikian, kedua kabupaten antara Karawang-Bekasi yang terpisah Sungai Citarum ini merupakan tonggak ekonomi yang tidak terpisahkan.
 
 
Seorang pekerja eretan asal warga Desa Sumbersari, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Enda (25) menjelaskan, setiap harinya pendapatan perahu eretan mencapai Rp 1-2 juta-an, apalagi di hari raya atau liburan sekolah. Perahu penyeberangan ini mendapat keuntungan yang cukup lumayan. "Pedagang Rengasdengklok dagang ke Bekasi dan pedagang Bekasi pun banyak yang dagang ke Rengasdengklok," ujarnya.
 
 
Untuk sekali menyeberang, pejalan kaki dikenakan biaya Rp 1000, sepeda motor Rp 2000 dan mobil kecil Rp 5000. Mobil truk pun bisa naik perahu ini, asalkan baknya dalam kadaan kosong tanpa isi, karena jika truk berisi muatan, dikhawatirkan perahu penyeberangan tidak kuat dan tenggelam. Satu unit perahu eretan ini memang kuat karena harganya pun terbilang mahal, sekitar Rp 40 juta-an.
 
 
Seorang warga dari Kecamatan Pebayuran, Yono (35) mengatakan, dengan adanya perahu eretan yang digunakan jembatan kedua warga antara Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang ini sangat membatu masyarakat. Menurutnya, untuk mencapai pasar Cikarang sangat jauh, lebih dekat ke pasar Rengasdengklok, jadi dia membeli segala keperluan ke pasar Rengasdengklok yang aksesnya lebih dekat.
 
 
Beberapa warga dari Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi mengatakan, sejak lama masyarakat di kedua kabupaten ini mendambakan lintasan sungai yang efesien, yakni jembatan penyeberangan. Sekarang, yang menjadi jasa penyeberangan masih dilakukan perahu-perahu eretan. Kata 'eretan' ini karena perahu tersebut menyeberang dengan tali tambang kuat yang diikat ke pohon-pohon di kedua sisi Sungai Citarum, kemudian pekerja perahunya 'mengeret' atau menarik-narik tambang agar perahunya melaju diatas air tanpa terbawa hanyut oleh derasnya air Sungai Citarum. "Ya kalau di Rengasdengklok harus dibuatkan jembatan, maka kami harus mendapatkan ganti rugi, seperti yang dialami pekerja perahu eretan di Batujaya setelah di kecamatan itu dibangun jembatan," ucap Enda (spn)
 

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan