Pertanian Dunia Harus 'Go' Organik

Tuesday, February 17, 2009

Iwan Ridwan bersama Saan Mustopa saat penyuluhan pupuk organik ke petani Kutawaluya.
 
 
KUTAWALUYA,RAKA - Para petani kini lebih cenderung melihat padi dari tanah ke atas dan tidak memperhatikan tanahnya. Padahal tanah merupakan sumber makanan. Dan penggunaan pupuk kimia yang sangat mahal, susah didapat ternyata hanya mencemari lingkungan tanah. Demikian kata Ketua DPD Partai Demokrat, Iwan Ridwan Sulanjana, saat temu wicara dengan para petani Kutawaluya, Senin (16/2) siang di Desa Kuta Gandok, Kecamatan Kutawaluya.
 
Menurutnya, kerusakan dibidang pertanian di Kabupaten Karawang ini telah terlihat jelas, kerusakan ini akibat pemakaian pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan, ini menyebabkan makhluk hidup dalam tanah mati. Akibatnya produksi padi tidak dapat meningkat lagi meski pupuk kimia ditambah. "Untuk itu, kita inginkan petani menggunakan pupuk organik, karena pupuk organik mudah didapat, alami, ramah lingkungan dan tidak beracun," ucapnya.
 
Diakuinya, dia telah berkecimpung lama di dunia pertanian, kini dia telah mengembangkan pupuk organik dibawah pengawasan Fakultas Pajajaran dengan membentuk Saung Organik Sulanjana di Bogor. Dia membuka diri bagi para petani yang akan mengikuti pelatihan-pelatihan pertanian secara gratis di Saung Organik Sulanjana. "Pertanian organik telah dideklarasikan oleh badan pangan dunia PBB (FAO) bahwa tahun 2010, pertanian di dunia harus sudah 'go organik', tinggal kapan Indonesia memulainya," tukasnya.
 
Dia juga menjelaskan, banyaknya hama tikus disebabkan mata rantai ekosistem terputus, misalnya dengan banyak membunuh ular sawah, berarti memperbanyak habitat tikus. Dia juga menerangkan, untuk memberantas hama tikus bisa dilakukan oleh burung hantu. Selain itu, hampir setiap musim petani selalu memiliki hutang terus menerus tanpa terputus. Dengan begitu, dia mengajak supaya kehidupan petani bisa berubah, semuanya bisa dilakukan dan tidak perlu biaya mahal, yaitu dengan menggunakan pupuk organik yang alami yang bisa menjaga keseimbangan alam.
 
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Karawang, Saan Mustopa mengatakan, keidupan petani bisa menjadi lebih baik. Untuk bisa mensejahterakan petani, maka sesuatu hal yang bisa meningkatkan petani harus diupayakan terus, terutama pola pertanian mereka. Saat ini, 1 hektar sawah hanya bisa memproduksi 5 ton gabah. "Kalau seperti itu terus, petani tidak akan mendapatkan nilai lebih dari yang telah diusahakannya. Dari dulu sampai sekarang petani selalu mendapat penghasilan yang tidak berubah. Untuk itu, kita cari terobosan baru, diantaranya mempopulerkan pupuk organik melalui penyuluhan bentuk pelatihan ini," jelasnya.
 
Selain itu, harga pupuk yang tinggi dan selalu langka ini yang jadi problem bagi petani, termasuk saluran irigasi yang rusak. Pihaknya akan berupaya memenuhi sarana pertanian, karena hal yang vital bagi petani adalah membangun infrastruktur di sentral pertanian mereka. Disantara akses jalan yang selalu menyebabkan harga menekan para petani. "Kita ingin memproteksi harga gabah jadi lebih baik, kalau bisa mengembangkan produksi pertanian mereka, maka petani bisa sejahtera secara," imbuhnya. (spn)
 
 

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan