Bendungan Walahar Jebol

Saturday, March 28, 2009




KLARI, RAKA - Karawang geger. Bendungan Walahar yang menampung air limpasan Sungai Citarum dinyatakan jebol. Tidak ada korban jiwa memang namun sempat menciptakan kepanikan ditengah masyarakat. Bahkan sebagian dikabarkan sudah bersiap-siap akan mengungsi.


Berdasarkan pantuan yang dihimpun RAKA bagian bendungan yang mengalami kejebolan adalah pintu sebelah utara bendungan. Dinformasikan, kejadian ini terjadi pada Selasa (24/3) sekitar pukul 11.30 WIB. Sejumlah warga mengungkapkan mereka sempat panik karena khawatir jebolnya bendungan akan mengakibatkan banjir di sejumlah desa seputaran bendungan.


Sa'i (53) salah seorang warga Walahar pada RAKA saat ditemui dilokasi kejadian mengakui itu. Dia malah menuturkan pada saat kejadian, sempat terdengar ada suara kencang seperti guntur sebanyak tiga kali. Awalnya dirinya tidak menyangka bahwa suara tersebut berasal dari pintu bendungan walahar.


Setelah terdengar suara itu, ada teriakan dari orang yang sedang memancing di depan pintu bendungan walahar. "Orang yang memancing langsung berteriak 'walahar jebol' sambil berlari menyelamatkan diri. Saya tidak tahu secara pasti kenapa bendungan itu bisa jebol, mungkin tekanan dari debit air yang tinggi atau apa saya gak ngerti," katanya.


Sa'i merasa bersyukur pada kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa walaupun ada beberapa orang yang sedang memancing di bawah jembatan tersebut, pemancing tersebut berhasil menyelamatkan diri. Namun dia menuturkan ada dua orang anak berusia 6 tahun dan 19 tahun yang sedang bermain disekitar walahar sempat hanyut terbawa arus tapi akhirnya dapat diselamatkan oleh kakaknya anak tersebut, selain itu satu sepeda motor milik warga yang hanyut terbawa arus. "Biasanya di bawah jembatan orang sering mencuci motor, pada saat kejadian pemilik motor tersebut tidak dapat menyelematkan motornya itu," terangnya.


Sementara itu, Slamet BE, Kepala Divisi II perum Jasa Tirta saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama jebolnya pintu air tersebut pihaknya akan melakukan terlebih dahulu penyebab utama kejadian ini. Namun untuk sementara pihaknya memprediksi kejadian tersebut terjadi karena kelemahan struktur pintu tersebut. "Pintu ini sudah lama belum dilakukan perbaikan, kemungkinan akibat sudah lamanya pintu tersebut material yang ada sudah kelelahan sehingga tidak dapat lagi menahan arus air yang ada. Kami juga belum bisa memastikan kerugian yang kami alami," jelasnya pada RAKA.


Jembatan tersebut, lanjutnya, memiliki lima pintu dan masing-masing pintu memiliki panjang 15 hingga 20 meter, dengan jebolnya pintu bendungan tersebut, diperkirakan pasokan air untuk pesawahan, perusahaan dan PAM akan mengalami kendala. Namum pihaknya memastikan bahwa pasokan air tersebut tidak akan sampai tidak terpasok, pasalnya saat ini pihaknya telah melakukan langkah antisipatif.


"Pintu tersebut tidak memiliki cadangan, namun kami akan menurunkan stop log, untuk mengatur air yang keluar, sehingga pasokan air untuk pertanian maupun perusahaan bisa tetap terpenuhi. Kami pastikan dari kejadian ini tidak ada daerah yang kebanjiran, "terangnya.


Kejadian ini, tuturnya baru terjadi saat ini, pintu bendungan ini sempat mengalami perbaikan. Namun sudah cukup lama sampai saat jebolnya tanggul ini belum diadakan perbaikan lagi, perbaikan yang sering dilakukan hanya bagian luar saja, untuk bagian dalam pihaknya jarang melakukan pemeriksaan. Pihaknya telah mengajukan perbaikan dan ajuan tersebut telah diakomodir oleh balai besar walahar sungai citarum (BBWSC). "Kalau bahan materialnya ada, kemungkinan perbaikan akan memakan waktu kurang lebih dua bulan, dikhawatirkan kami kesulitan materialnya karena materialnya merupakan bahan yang lama, "terangnya.(marsyahid/RAKA)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan