Damkar Rengasdengklok Sering Rusak

Thursday, September 17, 2009

Rasim sedang mengecek kondisi mesin air Damkar yang rusak total.
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Satu armada Damkar (Pemadam Kebakaran) yang siaga di kantor UPTD Cipta Karya Rengasdengklok sering rusak, meski kondisi mesin dan body mobil mulus, justru yang rusaknya adalah mesin air dan tanki yang menjadi alat vital Damkar.
 
Seorang anggota Damkar Rengasdengklok, Rasim menuturkan kepada RAKA kemarin, idealnya Damkar yang siaga di kantor UPTD Rengasdengklok ini harus berfungsi sepenuhnya, karena jika satu saja dari bagian armada ini tidak berfungsi, maka upaya penolongan pertama pada kebakaran akan terhambat. Semisal rusak mesin air, otomatis Damkar tidak bisa menyedot maupun menyemprot air, justru mesin air ini yang berperan penting pada armada Damkar.
 
Kerusakan Damkar bisa diketahui langsung, karena setiap hari petugas pemadam selalu mengecek semua kelengkapan termasuk mesin mobil dan mesin air semprot. Kata Rasim, setiap dua hari sekali mesin air dinyalakan untuk menguji coba semprotan air. Beberapa hari kemarin, semprotan air tidak maksimal, karena mesin airnya 'ngadat'. "Kita selalu cek, agar bisa sigap jika terjadi peristiwa," jelasnya.
 
Diakui Rasim, sering rusaknya Damkar yang siaga di Rengasdengklok hanya akan menghambat penyelamatan jika terjadi kebakaran, apalagi yang rusaknya adalah mesin air dan tanki. Di Dinas Pemadam Kebakaran Karawang, lanjutnya, Damkar type lama sebanyak 6 unit, semuanya dalam kondisi rusak. "Damkar di Rengasdengklok untuk pertolongan pertama jika terjadi kebakaran (di daerah utara Karawang, red) sebelum Damkar dari Karawang datang," ujarnya.
 
Upaya ini, kata Rasim, tidak didukung Damkar Rengasdengklok yang layak. Sejak di kota Proklamasi ini disiagakan Damkar, sebenarnya armada ini sudah sering diganti-ganti, antara Damkar nomor 07 dan 10, kedua Damkar itu seperti barang yang selalu ditukar ke Dinas Kebakaran di UPTD Cipta Karya Kabupaten Karawang, karena keduanya sering rusak. Jika mesin air dan tanki Damkar sudah layak, kata Rasim, Damkar yang siaga di Rengasdengklok siap 24 jam, tapi jika kondisinya rusak, maka Damkar Rengasdengklok hanya akan jadi pajangan saja. "Kita malu pada masyarakat, beban bagi kita jika Damkar yang siaga di Rengasdengklok ini tidak layak pakai," ujarnya.
 
Dijelaskannya, tanki Damkar bisa menampung air sebanyak 3000 liter, air itu mampu disedot mesin air sekitar 10 menit dan waktu disemprotkan akan habis kira-kira 15 menit non stop. Lokasi pengambilan air biasanya di saluran induk Bedeng atau pintu air di Desa Kertasari. Mengenai hidran air, Rasim tidak bisa menjawab gamblang, karena hidran air yang lokasinya ada di dekat Masjid Rengasdengklok tidak diketahui berfungsi atau tidak, lagi pula pihaknya tidak dikasih kunci khusus untuk membuka hidran itu jika sedang terjadi kebakaran. "Kuncinya khusus dari PDAM, bukan kunci biasa," tukasnya.
 
Dengan demikian, Damkar Karawang memang perlu peremajaan mesin air dan tankinya, karena kondisi bodi dan mesin mobilnya masih bagus. Apalagi masyarakat menaruh harapan banyak pada satu Damkar yang disiagakan di Rengasdengklok untuk mampu menjadi penolong pertama jika terjadi kebakaran besar, terutama di rumah pemukiman dan pasar tradisional. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan