SMAN Dengklok Rajia Ratusan HP

Saturday, March 29, 2008

Siswa didampingi orang tuanya saat akan mengambil kembali HP yang disita sekolah



RENGASDENGKLOK, RAKA - Guru SMAN 1 Rengasdengklok
merajia ratusan handphone milik siswa-siswi kelas tiga
di sekolah tersebut. Hal itu dilakukan menyusul
merebaknya video dan gambar porno yang mereka ambil
dari internet. Tindakan yang dilakukan sekolah ini
didukung orang tua murid, mereka juga menyesalkan jika
anaknya terpengaruh hal negatif.

Namun awalnya, saat pengajar sekolah ini menyita
ratusan handphone, semua siswa kelas tiga protes dan
mereka mengadu pada orang tuanya. Mendengar keterangan
siswa tersebut, para orang tua geram dan mendatangi
sekolah. Namun, setelah pihak sekolah menjelaskan
itikad baiknya, para orang tua memahami dan mereka
berbalik mendukung sekolah.

Seperti yang dinyatakan orang tua kelas tiga, Salim
(30) warga Ciagem, Kecamatan Jayakerta. Handphone yang
ditentang anaknya kesekolah adalah milikinya, tapi
karena anaknya memaksa dan meminta handphone itu
dibawa, dia mengalah. Namun, dia kaget setelah
mendengar handphone miliknya di sita sekolah. "Ya,
saya tahu maksud sekolah, saya dukung dan membenarkan
tindakan sekolah, karena kalau bukan kami dan pihak
sekolah, siapa lagi yang bisa membimbing anak-anak
kami," katanya kepada RAKA, Jumat (28/3) siang saat
pihak sekolah mengembalikan sitaan dengan pengarahan
langsung dari sekolah.

Namun, penyitaan handphone itu ada buruknya, seorang
kelas tiga yang sedang mempersiapkan perpisahan
terhambat aktivitasnya, seperti yang dialami Tomi. Di
dalam handphone miliknya sudah tercatat nama-nama
sponsor yang turut mendukung perpisahan sekolah.

Namun begitu, Kepala Sekolah SMAN 1 Rengasdengklok
H.Tarya Sukmana menjelaskan, selama ini sekolah
memiliki nomor telepon yang bisa dimanfaatkan semua
siswa. "Baiknya yang berhubungan dengan siswa di
sekolah adalah telepon sekolah, nanti kalau ada yang
menghubungi mereka kami akan panggil dengan pengeras
suara," ujarnya.

Rajia handphone yang dilakukan pihak sekolah bukan
untuk merugikan siswa, jelas Tarya, tapi untuk
mencegah hal-hal buruk terhadap diri mereka sendiri.
Dan tidak menutup kemungkinan hal-hal buruk terjadi
pada siswa melalui teknologi canggih yang mereka
gunakan semisal handphone. Kecepatan kirim mengirim
gambar dan video porno bisa dilakukan dalam hitungan
menit. Teknologi tersebut tidak ada filternya kecuali
pengawasan yang dilakukan semua pihak, termasuk
sekolah.

Lebih bahaya lagi, lanjutnya, pornografi bisa merusak
moral akibat tayangan yang bisa dilihat langsung via
handphone. Dan sanksi bagi yang kedapatan ponselnya
ada gambar dan tayangan mesum tersebut, maka siswa itu
akan diwajibkan lapor setiap masuk dan pulang. Selain
itu, mereka akan disuruh untuk menyapu masjid, baca
buku di perpustakaan, sampai di sekolah harus paling
awal sampai waktu ujian dilaksanakan, yaitu 22 April
2008.

Dari 120 handphone yang dirajia itu, ada satu
handphone yang menyimpan sampai enam file adegan
mesum. Sanksinya tidak hanya menyapu masjid, melainkan
handphone itu dihancurkan oleh pemiliknya sendiri saat
Upacara Senin depan di hadapan semua siswa kelas 1,2
dan 3.

"Khususnya di SMAN 1 Rengasdengklok ini, kami mencegah
moral buruk bagi generasi bangsa. Memang aksi porno
dalam video itu sudah banyak dikenal siswa sekolah.
Untuk itu kami menginginkan hal itu tidak terjadi di
SMAN 1 Rengasdengklok," kata Tarya dihadapan orang tua
siswa yang datang saat diundang ke sekolah untuk
membuat perjanjian dan penjelasan mengenai disiplin
sekolah.

Pesanya kepada siswa dan orang tua, Tarya menegaskan
supaya putra-putri mereka tidak membawa handphone ke
sekolah, karena selama belajar siswa sering iseng
sms-an dan membuat guru jengkel karena tidak
memperhatikan pelajaran. Pihak sekolah juga menyiapkan
telepon panggil, bagi siswa yang punya urusan
keluarga. Dan pihak sekolah tidak melarang siswanya
menenteng handphone diluar sekolah.

Sementara, Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Rengasdengklok,
Dede menjelaskan, rajia handphone ini telah dilakukan
sejak 19 Maret 2008 lalu, setelah pihaknya mendapati
adegan porno dalam handphone dari salah satu siswanya.
Berselang tiga hari, guru langsung sidak merajia dan
mengumpulkan ponsel siswa saat mereka sedang bimbel.

Tak ayal, beberapa siswa langsung gelagapan karena
khawatir guru-guru mengetahui isi ponselnya.
Setelah dicek, ternyata benar apa yang diduga para
guru, pada beberapa ponsel, khususnya dipasilitasi
kamera, terdapat adegan jorok, selebihnya cuma sms
yang isinya janjian dan mesra-mesraan. Pihak sekolah
bisa memaklumi hal tersebut, tapi bagi ponsel mereka
yang ada adegan mesumnya akan ditindak tegas. "Kita
atasi semua potensi negatif yang ada di lingkungan
kita," tegasnya. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan