Tanggul Citarum Nyaris Jebol

Thursday, March 13, 2008



BATUJAYA, RAKA - Masyarakat Dusun Tengah II dan Dusun Kramatjaya, Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya sudah buntel-buntel pakaian dan bersiap ngungsi, setelah melihat Sungai Citarum di belakang rumah mereka meluap lima meteran lebih pada Selasa (12/3) pukul tujuh pagi. Pasalnya, di belakang rumah mereka ada tanggul yang sedang diperbaiki Bina Marga Karawang dan tanahnya masih labil, setelah tanggul itu amblas dan longsor pada 18 Februari 2008 lalu.


Beberapa warga yang bermukim bersebelahan dengan tanggul Citarum mengungkapkan, mereka was-was jika terjadi luapan yang lebih besar dan menjebolkan tanggul yang masih dalam perbaikan. Untuk antisipasi hal itu, beberapa warga langsung mengarug tanggul dengan karung tanah. Sebagian warga bahkan sudah menyatakan siaga untuk lari jika terjadi kebocoran pada tanggul tersebut.


Diketahui, sejak Senin (18/2) lalu, tanggul di RT 07/03 Dusun Kramatjaya, Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya amblas kedalam tanah, sehingga meninggalkan sisa lubang besar. Sedangkan tanah di sekitarnya tampak longsor. Penyebab banjir karena pemerintah tidak mengawasi ketat semua tanggul di sepanjang Sungai Citarum, ditambah banyak warga yang menambang liar pasir-pasir di sepanjang saluran sungai ini sehingga mengakibatkan tanah sering longsor.


Seorang ibu rumah tangga di Dusun Tengah II, Aminah (55) menuturkan, mendengar kondisi tidak aman dari tentangganya tentang luapan air dia langsung bersiap diri untuk mengungsi ke sanak familinya yang ada di desa lain. "Kata orang-orang desa, semuanya harus waspada dan jangan terlalu lelap tidurnya, karena kemungkinan buruk bisa terjadi jika air meluap tinggi dan menjebolkan tanggul Citarum," katanya kepada RAKA, Rabu (12/3) siang di samping rumahnya yang berjarak 7 meter dari tanggul sungai besar ini.


Hal senada dikatakan ibu-ibu rumah tangga lainnya, seperti Aci (23). Melihat luapan air Sungai Citarum, dia langsung menelpon suaminya yang ada di Jakarta supaya pulang dan mengatakan kampung halamannya sedang dalam bahaya, karena beberapa meter tanggul di belakang rumahnya bisa dipastikan ambrol jika didorong tekanan air yang begitu besar. Ini karena tanah yang diangkat oleh mesin keruk belum begitu padat dan sangat rapuh. "Jika ditimpah hujan saja, pasti tanggul ini akan longsor, karena tanahnya belum keras, kami khawatir hal itu terjadi," katanya.


Warga setempat memastikan, jika luapan air bertambah maka tidak menutup kemungkinan kampung halamannya akan kembajiran, bahkan beberapa kecamatan lain pun akan merasakan hal sama. Seperti tragedi jebolnya tanggul Citarum di Dususn Tangkil, Desa Kuta Ampel, Kecamatan Batujaya pada tahun 2006 lalu yang menenggelamkan Kecamatan Batujaya, Tirtajaya dan Jayakerta.


Di kantor Desa Telukbango, beberapa aparat desa yang sedang berkumpul menjelaskan, pihaknya selalu siaga 24 jam, terutama pada malah hari yaitu sejak pukul 7 pagi hingga pukul 12 malam, bahkan diantara aparat ada yang berjaga hingga pagi hari. Di sepanjang tanggul yang diperbaiki, terdapat tujuh pos pengawasan yaitu di warung-warung kecil dan rumah penduduk setempat, penjaga malam ini terus mengawasi debit air Citarum dan melihat apakah ada celah kecil yang bisa menyebebakan kebocoran besar jika air sedang meluap, karena datangnya air bah Citarum ini datang tiba-tiba.


Kaur Desa Telukbango, Mardanih (32) mengatakan, pihaknya sangat mengkhawatirkan jika mendadak terjadi luapan air besar. Pihak desa ini menginginkan perbaikan tanggul yang rusak itu bisa selesai secepatnya, melihat kondisi perbaikan tidak begitu berat. "Kita sudah terlalu lelah piket tiap malam untuk mengantisipasi jebol tanggul. Dan saya lihat, setelah air meninggi, mesin keruk itu tidak bisa lagi mengambil tanah dari bantaran sungai melainkan dari tanah sebelah di sepanjang tanggul," ujarnya. (spn)



0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan