Dua Dusun di Rengasdengklok Masih Kebanjiran

Sunday, March 9, 2008



RENGASDENGKLOK, RAKA - Meski badai telah berlalu, puluhan rumah di Dusun Kalijaya, Desa Rengasdengklok Utara dan Dusun Sinarsari, Desa Kalangsari, Kecamatan Rengasdengklok masih tetap terendam 20-50 cm. Dusun Kalijaya kebanjiran karena lokasinya yang rendah ditambah tidak memiliki saluran pembuang. Sedangkan Dusun Sinarsari terendam karena perkampungan ini sebelumnya adalah bekas rawa.


Seperti dituturkan Kepala Dusun Kalijaya, Desa Rengasdengklok Utara, Didi (50) saat ditemui RAKA, Minggu (9/3) siang. Air hujan yang menggenangi kampungnya tidak akan pernah surut jika tidak dipompa. Dan hingga kemarin, ketinggian air di Dusun Kalijaya masih sekitar 50 cm. Air yang surut di beberapa gang dan jalan setapak kini kondisinya jeblog dan berlumpur juga sulit dilalui pejalan kaki apalagi kendaraan sepeda dan motor.

Kendati begitu, sebisa mungkin warga setempat mulai melakukan aktivitasnya. Sementara, di tanggul Sungai Citarum yang tidak jauh dari Dusun Kalijaya ini mesin pompa terus menderu hampir 24 jam, sesekali berhenti 1-2 jam saat Maghrib. Pompa ini dikerahkan dari Satpol PP, Pemadam Kebakaran (PMK) dan Pemda Karawang yang diturunkan saat banjir berlangsung. Kini yang masih digunakan mesin pompa dari Pemda Karawang, sementara dari Satpol PP dihentikan dan satu mesin pompa dari PMK telah diambil beberapa hari lalu, karena air sudah mulai surut.

Diketahui, saat banjir di Dusun Kalijaya, hampir semua warganya mengungsi ke jalan raya yang kering, sementara rumah mereka ditinggalkan terendam hingga lapuk. Namun, sejak lima hari lalu, pengungsi yang siang-malam tinggal ditenda pengungsian telah berangsur kembali ke rumah-rumah mereka sambil berdoa semoga bulan ini hujan deras tidak turun lagi dan menggenangi tempat tinggal mereka. "Mudah-mudahan, tiga hari lagi air akan benar-benar surut jika terus dipompa 24 jam," ucap Didi.

Kata Didi, saat ini penduduk Dusun Kalijaya tidak kurang dari makanan dan tampak sehat, mereka telah kembali bekerja seperti biasanya. Hingga kemarin, di pertigaan Dusun Kalijaya dengan Dusun Kertasari, masih tampak kendaraan dari Dinas Kesehatan Pusat, yaitu alat penyaring air kotor menjadi air bersih untuk bisa dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Meski kondisi sumur-sumur warga sudah kembali jernih, kendaraan itu masih belum beranjak.

Sementara, di Dusun Sinarsari, Desa Kalangsari, di RT 08 dan 09 percis di seberang kantor desa setempat, genangan air hujan masih tampak. Kata Kepala Desa H.Aan Heryanto, banjir di Dusun Sinarsari ini sulit di keringkan, meski disedot pakai mesin pompa, sepertinya akan memakan waktu yang cukup lama, karena sebelumnya lahan pemukiman di Dusun Sinarsari ini bekas rawa.

Kata Aan, warga Dusun Sinarsari sepakat tidak akan melakukan pompanisasi sekarang, karena hanya akan membuang-buang biaya operasional jika dilakukan di musim penghujan ini. Mereka beranggapan, curah hujan masih belum surut di bulan Maret ini. Kesepakatan bersama masyarakat itu bertujuan supaya desa dan pemerintah tidak menghamburkan dana sia-sia untuk menguras air banjir di Dusun Sinarsari, sementara curah hujan masih diperkirakan tinggi.

Warga setempat mengakui, banjir yang menggenangi pemukiman mereka memang kerap terjadi di setiap musim hujan. Meski rumah mereka terendam sekitar 40 cm, hingga kini warga Dusun Sinarsari masih tetap bisa melakukan aktivitasnya. "Jika musim hujan telah berlalu, saya akan memompa air ini ke Sungai Citarum. Dan saya butuh dukungan dari semua pihak, terutama Pemda Karawang untuk biaya operasional, selain desa dan masyarakat pun sudah bersedia membiayai penyedotan ini," kata Aan. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan