Obyek Wisata Pantai Karawang Terancam Punah

Monday, October 6, 2008


CIBUAYA, RAKA - Terakhir penghijauan di wilayah pantai Utara Karawang dilakukan sekitar tahun 2004 oleh Menteri Kehutanan RI. Namun tetap saja abrasi terjadi akibat pemahaman masyarakat terhadap pohon bakau masih kurang, diantaranya petani tambak yang merasa dirugikan jika area mereka ditanam pohon tersebut.

Abrasi terjadi hampir setiap tahun, pengikisannya hampir 50 meter selama kurun 3 tahun, tergantung lokasi pantai. Seperti di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, abrasi telah memutuskan akses jalan raya, bahkan terkikis hingga ke depan pelataran rumah warga. Apalagi jika terjadi air pasang, banyak diantara rumah warga yang terendam setinggi tumit hingga betis orang dewasa.

Tahun 2002 lalu, Pemkab Karawang telah berupaya menyelamatkan pesisir pantai sepanjang Desa Sedari hingga Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya dengan menggunakan karung jumbo yang diisi pasir. Namun, tetap saja abrasi tidak bisa dicegah, malah pengikisan pantai di Utara Karawang semakin menjadi-jadi. Kendala yang kini dipermasalahkan yaitu sulitnya warga memahami pohon bakau sebagai pencegah abrasi.

Seperti beberapa petani tambak di Kecamatan Tirtajaya, mereka menolak Departemen Perhutani Purwakarta yang memprogramkan tanam bakau sepanjang pesisir pantai. Alasannya, petani tambak akan menuai kerugian jika di area tambaknya ditanam pohon bakau, karena pohon ini disinyalir mempersulit pertumbuhan ikan, diantaranya ikan bandeng.

Ketua Pengelola Pantai Wisata Pisangan, Tarpin Ardinata (32) mengatakan, abrasi yang melanda wisata pantai ini selalu ditangani dari swadaya masyarakat, termasuk tiket masuk wisata dan pengusaha tambak yang menganggarkan dananya untuk perbaikan pesisir pantai. "Kami sudah sering mengajukan perbaikan turab penahan gelombang, kami juga sering mengajukan hal ini pada dinas parawisata dan intansi terkait, tapi hingga kini belum ada tanggapannya. Pernah selama 1,5 tahun obyek wisata pantai ini ditangani pemerintah kecamatan, tapi buktinya malah hancur semua. Sekarang, pantai ini di kelola lagi karang taruna," jelasnya.

Hal senanda di katakan pengelola pantai wisata Samudera Baru, Tata Husen, abrasi adalah ancaman yang sulit ditangani. Beberapa tahun lalu, pantai wisata yang dia kembangkan sempat habis terkikis gelombang. Untuk mengatasinya, dia bersama beberapa karyawannya menamanm bakau sepanjang pesisir pantai, tapi usahanya sia-sia. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan