Terminal Dengklok Kembali Kosong

Tuesday, October 7, 2008

Tukang ojek dan becak yang memaksa penumpang angkot turun di terminal Dengklok, di bulan puasa kemarin.
 
 
RENGASDENGKLOK, RAKA - Usai lebaran, terminal Dengklok kembali sepi. Padahal, saat jelang Lebaran Idul Fitri kemarin, tempat ini jadi konsentrasi tukang ojek dan becak yang membuat geram para sopir angkot beserta penumpangnya. Pasalnya, ojek dan becak memaksa angkot berhenti di terminal yang tidak berfungsi itu. Parahnya, ojek dan becak ini pun memaksa penumpang turun.
 
Seperti diungkapkan seorang warga Dengklok, Abdul (29) kepada RAKA, Senin (6/10) siang. Diakuinya, keberadaan terminal itu selalu membuat masyarakat resah di saat jelang lebaran, karena dia pun termasuk salah satu penumpang yang dipaksa turun oleh tukang ojek dan becak. Padahal, dia asli berdomisili di Rengasdengklok. "Saya sebagai warga Rengasdengklok tidak nyaman dengan keberadaan terminal Rengasdengklok," ucapnya menceritakan dia dipaksa turun tukang ojek dan becak, saat dia bepergian karena urusan keluarga.
 
Ongkosnya, aku Abdul, sangat mahal dan menyiksa penumpang. Biasanya cuma Rp 5 ribu dinaikan hingga Rp 15-20 ribu, alasan tukang ojek dan becak menaikan tarif sebagai tambahan menghadapi Hari Raya Idul Fitri. "Ah, itu mah alasan saja untuk mencari keuntungan. Lihat saja kejadian kemarin, masa untuk menghadapi hari kemenangan puasa (Idul Fitri, red) harus ada perkelahian antara ojek dan sopir angkot," ujarnya.
 
Hal senada diakui warga Jayakerta, Rohmat (32), terminal harusnya memberi kenyamanan bagi penumpang bukan sebaliknya. Sepertinya, tidak ada terminal angkutan umum yang segarang di Rengasdengklok. "Beberapa tahun lalu, terminal Tanjungpura dikenal ketidaknyamanannya, sesama kondektur rebutan penumpang, tapi kini tidak lagi. Lalu, sampai kapan terminal Dengklok bisa memberi kenyamanan bagi masyarakat. Kalau hanya di fungsikan setahun sekali, lebih baik terminal Dengklok dibongkar saja, karena bikin kesal masyarakat," ujarnya.
 
Beberapa tukang ojek dan becak mengaku, meski setahun sekali difungsikan, terminal Dengklok adalah tempat mereka mencari nafkah. Beberapa diantara mereka pun menyadari ketidaknyamanan yang disebabkan ulah mereka sendiri. Kendati begitu, tidak ada cara lain lagi untuk mencari keuntungan lebih menjelang Hari Raya Idul Fitri. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan