"Saya harap Pemda Karawang bisa menyusun Peraturan Daerah (Perda) yang berhubungan dengan kawasan mangrove, supaya ada kewajiban melekat bagi masyarakat Karawang termasuk aparat pemerintah tentang pentingnya penhijauan di sepanjang pesisir pantai," kata Asisten Perhutani, Diki H. Marwan, S.Hut, Selasa (3/3) siang.
Menurutnya, saat ini aturannya Departemen Perhutanan (Deptan) belum sinergi dengan Pemda Karawang. Jika Deptan punya kebijakan dan didukung Perda Bupati Karawang, maka akan lebih efektif. "Kita ingin, nanti akan dipisah, antara tambak ikan terbatas dan budidaya penuh. Kalau Perhutani sudah punya pola ini, tapi belum efektif, makanya butuh dukungan Perda. Untuk mendorong Perda ini, kita sudah merintisnya dan melakukan komunikasi dengan anggota dewan, termasuk sudah koordinasi dengan Dina Perikanan dan Dinas Kehutanan," ucapnya.
Kalau masalah kebijakan, kata Diki, Pemda dan Provinsi sudah sejalan, sedangkan untuk mensinergikan antar kebijakan itu belum ada komunikasi yang 'luwes'. Perikanan dengan wawasan kelingkungan memang sudah dikedepankan, apalagi kawasan mangrove arah konservasinya yang paling utama. "Kini, penanaman terus rutin kita lakukan tiap tahun termasuk program diluar Perhutani yang didorong Muspika kecamatan dan LMDH. Memang hasilnya belum sesuai yang diharapkan, faktor utamanya kita belum menyentuh penuh masyarakat petambak. Untuk membangun kesadaran penghijauan pun belum menyentuh mayarakat. Kita harus membuat revolusi kesadaran, kalau secara teknis bisa disiasati," ujarnya.
Dia mengajak, supaya semua unsur pemerintah dan masyarakat membangun budaya baru dan membangun kesadaran baru, tentang pentingnya penghijauan, karena budidaya tambak ikan masyarakat sudah lama berjalan lama, mereka terbiasa menggunakan pola tanam yang kadang tidak searah dengan Perhutani. Dan memang tidak mudah membangun budaya baru dengan merubah kesadaran mereka. "Kita sudah berupaya melakukan pendekatan teknis dan sosial, supaya pola konservasi kita tidak merugikan petambak, termasuk kesadaran hukum," ucapnya.
Saat ini Perhutani sedang agendakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan dan dilakukan secara terus menerus, untuk mencapai program itu Perhutani tidak bisa bekerja sendiri. Dengan begitu, kami berusaha membangun koordinasi dengan Dinas Perikanan untuk coba terapkan pola budidaya yang berwawasan lingkungan. Kedepan, ucapnya, untuk membangun kesadaran wawasan lingkungan itu harus dengan pendekatan proyek, misal selain masyarakat dikasih bantuan modal, juga diberikan persyaratan yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan. (spn)
0 comments:
Post a Comment