JAYAKERTA, RAKA - Sepanjang 3 km jalan di Dusun Krajan, Jati Boros I dan Jati Boros II, Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta ditanami pohon pisang dan tebu juga menaruh drum-drum besar. Ini dilakukan warga sebagai aksi protes kepada pemerintah yang tidak pernah memperbaiki jalan tersebut.
Kepala Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta, Saepi Anwar mengatakan, jalan itu selalu ditanam pohon pisang ketika musim hujan. Warga menganggap jalan akses menuju area pertanian ini bukanlah jalan yang layak, tapi pantas jika dijadikan kebun atau kolam ikan, mengingat kondisinya berlumpur dan rusak parah.
Diakuinya, beberapa anggota DPRD Karawang pernah berjanji akan memperbaiki jalan di tiga dusun itu melalui dana aspirasi, bahkan sempat mengundang tokoh masyarakat setempat di Dusun Jati Boros II, pada Maret 2008 lalu. Namun, hingga kini janji itu belum terealisasi, bahkan janji itu dianggap mentah. "Hingga kini, janji itu yang ditagih warga, karena pada saat mereka berjanji, warga sudah merasa sangat senang," ujarnya.
Kata Saepi, dirinya sudah sering mengajukan dengan lisan dan tertulis ke Pemda Karawang, tapi tetap saja belum kunjung diperbaiki. Kades merasa sudah bosan mendengar cibiran warganya yang menuntut dirinya segera memperbaiki jalan. "Saya harap bupati meninjau ulang anggaran tahun 2009 di Kecamatan Jayakerta, banyak saluran air dan jalan sudah rusak. Dan dana ADD sendiri tidak mencukupi jika dialihkan untuk perbaikan jalan," katanya.
Menurutnya, dia merasa terpukul mendengar tuntutan warga, karena banyak sarana desa yang belum dibangun. Bahkan, jika jalan tidak segera diperbaiki, kemungkinan pajak tahun 2009 dari desa ini akan 'mandeg', karena jalan tersebut merupakan akses ekonomi pertanian padi. "Saya kecewa, Kertajaya tidak mendapatkan perbaikan jalan sejak lama," akunya. (spn)
0 comments:
Post a Comment