Usut Tuntas Kematian Lamah

Wednesday, April 23, 2008

Pemakaman TKW yang meninggal di Taiawan, Lamah bin Amat di di Desa Medan Karya, Kecamatan Tirtajaya. Tampak keluarga sangat terpukul dengan nasib tragis yang menimpa TKW sarjana lulusan Unisma Bekasi ini.


TIRTAJAYA, RAKA - Lamah bin Amat (26) TKW asal Desa Medankarya, Kecamatan Tirtajaya yang meninggal di Taiwan dimakamkan, Selasa (22/4) pukul 12.00 WIB di pemakaman keluarganya. Isak tangis tampak menyelimuti keluarga dan kerabat yang selama ini mengenal peringai Alm.Lamah. Doa pengantar dilantuntan untuk keselamatan Lamah di alam baka, setelah dia dinyatakan tewas sebagai pahlawan devisa negara.

Paman sekaligus kuasa hukum Alm.Lamah, Ferdinand Marcos SH menyatakan geram pada pamerintah dan PPJTKI (Perusahaan Pengarah Jasa Tenaga Kerja Indonesia) yang sepertinya memiliki permainan picik terhadap para Tenaga Kerja Wanita (TKW). Seolah mereka diperjakan untuk kepentingan sekolompok tanpa memperdulikan nasi bahkan nyawa para TKW.Dia mengendus ada rangkaian kebohongan pada peristiwa yang dialami Alm. Lamah, yaitu dari ketidak cocokannya surat-surat agancy dan PPJTKI juga keterangan dari Negara Taiwan.

“Ini proses hukum dan tidak bisa sebentar, kami biarkan berjalan sesuai hukum dan siapapuun pelakuknya, kalau terindikasi kriminal maka harus dihukum sesuai aturan negara,” jelasnya menceritakan rangkaian kebohongan ini harus diungkap.

Dia yakin kaitan ini ada hubungannya dengan uang, karena kalau meninggal bunuh diri maka asuransi tidak diganti.Nasib yang dialami Lamah merupakan fenomena gunung es yang harus segera dicarikan jalan pemecahannya. Jika tidak harga diri bangsa kita ditendang-tendang bangsa lain. Marcos juga berharap agar Pemkab Karawang lebih sensitif dan serius lagi jika ada kasus-kasus yang menimpa TKI asal Karawang, karena tidak bisa dipungkiri banyak warga Karawang yang mengadu nasib di negara lain.

Diketahui, Alm.Lamah diduga pihak keluarganya dibunuh. Dan jenazah Lamah datang dengan pesawat China Airlines. Pesawat berangkat dari Taiwan pukul 8.50 waktu setempat. Kepulangan jenazah ini diperoleh setelah pihak keluarga mendapat surat elektronik yang dikirim KDEI (Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia) di Taiwan. Isi surat itu menyebutkan jenasah Lamah bin Amat akan diterbangkan ke Indonesia hari Senin kemarin.

Dijelaskan Marcos, korban diduga dibunuh oleh majikannya karena pahlawan devisa negara itu selalu mendesak majikannya agar segera membayarkan gajinya. Pasalnya, selama tujuh bulan korban bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT), baru Rp 7 juta gaji yang diterima korban. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan