Kabupaten Karawang Potensi Rumput Laut

Sunday, May 4, 2008




TIRTAJAYA, RAKA - Perairan Indonesia, termasuk wilayah Utara Karawang memiliki kekayaan berbagai jenis rumput laut, dari berbagai jenis rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis sebagai komoditi perdagangan adalah kelompok penghasil agar-agar (Gracilaria, Gelidium, Gelidiella dan Gelidiopsis) dan kelompok penghasil karaginan (Eucheuma dan Hypnea). Rumput laut marga Gracilaria dan Eucheuma mempunyai potensi untuk dibudidayakan.


Petani rumput laut Tirtajaya, Usup mengatakan rumput laut yang kini sedang ditanam di areal tambak Desa Tambaksari adalah jenis Gracilaria. "Sedangkan, untuk meningkatkan produksi dan kualitas rumput laut serta memanfaatkan lahan perairan Indonesia maka upaya pengembangan budidaya rumput laut masih perlu dikaji dan dipelajari," katanya, Minggu (1/5).


Kata Usup, pemilihan lokasi budidaya rumput laut merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Pilihlah lokasi pesisir pantai yang tidak tercemar sampah industri, limbah rumah tangga dan lainnya yang dapat meningkatkan kekeruhan air, karena kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas air laut, yang pada akhirnya akan menurunkan daya dukung lingkungan terhadap perkembangan rumput laut yang dikembangkan.


Selain itu, lokasi harus terhindar dari angin kencang dan gelombang besar, karena dapat merusak rumput laut yang dibudidayakan. Mengingat makanan rumput laut berasal dari aliran air yang melewati, gerakan air yang cukup harus diperhatikan, karena selain dapat membawa nutrisi, juga dapat mencuci kotoran yang menempel, membantu pengudaraan, dan mencegah fluktuasi suhu air yang besar.


Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi adalah, sebaiknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal, supaya mudah melakukan pengawasan. Lokasi juga harus ada sarana jalan untuk pengangkutan bahan, sarana budidaya bibit, tempat penjemuran dan mudah dalam pemasaran hasil. Suhu yang baik sekitar 20 – 28 derajat celcius, besarnya kecepatan arus antara 20 – 40 cm/detik dan kecerahan perairan lebih dari 1 meter di atas permukaan air.


Persyaratan tersebut sangat penting diperhatikan, agar rumput laut masih mendapat panetrasi sinar matahari yang sangat berguna untuk sumber energi dalam proses fotosintesis. Metode budidaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut itu sendiri. Sampai saat ini telah dikembangkan empat metode budidaya rumput laut berdasarkan pada posisi tanaman terhadap dasar perairan.


Pertama metoda lepas dasar, metode ini dilakukan pada dasar perairan yang berpasir atau berlumpur pasir untuk memudahkan penancapan patok atau pacang. Namun hal ini akan sulit dilakukan bila dasar perairan terdiri dari batu karang.Kedua metode rakit apung, yaitu metode cara membudidayakan rumput laut dengan menggunakan rakit yang terbuat dari bambu atau kayu.


Ketiga metode long line, yaitu metode budidaya dengan menggunakan tali panjang yang dibentangkan. Metode budidaya ini banyak diminati oleh masyarakat karena alat dan bahan yang digunakan lebih tahan lama dan mudah untuk didapat. Teknik budidaya rumput laut dengan metode ini adalah menggunakan tali sepanjang 50-100 meter yang pada kedua ujungnya diberi jangkar dan pelampung besar, setiap 25 meter diberi pelampung utama yang terbuat dari drum plastik atau styrofoam.


Pada setiap jarak 5 meter diberi pelampung berupa potongan styrofoam atau karet sandal atau botol aqua bekas 500 ml.Keempat metode jalur, yaitu metode budidaya rumput laut di masing-masing daerah berkembang sesuai dengan kebiasaan dan kondisi lokasi perairan di wilayah tersebut. Dari ketiga metode budidaya yaitu lepas dasar, rakit apung dan longline telah berkembang di masyarakat beberapa metode baru, salah satunya adalah metoda jalur. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan