SMK Perbankan Indonesia Berbasis Teknologi Informasi

Sunday, May 4, 2008


KUTAWALUYA, RAKA - Era digital sedang berkembang di Indonesia, demikian pula dengan SMK Perbankan Indonesia (PI) di Kecamatan Kutawaluya yang sedang mengembangkan sekolah berbasis Teknologi Informasi. SMK ini tidak kalah saing dan mempunyai produktifitas yang tinggi, terlebih SMK ini sedang membangun gedung sekolah minimalis futuristik. Siswanya diperkenalkan dini dengan suasana kerja, sesuai jurusan mereka yaitu Akuntansi dan Administrasi.
SMK yang terbilang berumur dua tahun ini ternyata berkembang pesat, segala model belajar telah diperkenalkan pada siswa, yaitu yang berkenaan sesuai jurusan. Dan kelengkapan belanjar seperti komputer di ruang kelas dan proyektor akan terus dikembangan, sehingga sekolah ini akan menjadi sekolah yang berkualitas pendidikannya dengan sarana yang mendukung.
Kepala Sekolah SMK PI, Bambang Pranowo kepada RAKA, Jumat (2/5) siang menjelaskan, biaya di SMK PI relatif murah bahkan dibawah SMK swasta umumnya, selanjutnya sekolah ini akan tetap membatasi biaya siswa yang murah, karena SMK PI tidak menutup mata ekonomi masyarakat di wilayah Utara Karawang masih relatif minim. Begitu pun dengan SMK Ristek dan SMK PI yang satu wadah dalam Yayasan Gema Cendikiawan Indonesia, memiliki tujuan mengembangkan pendidikan dengan basis teknologi informasi.
Kata Bambang, ektra kulikuler (ekskul) kedua SMK yaitu PI dan Ristek ini paling aktif, pembinaan siswanya terpadu, kemudian Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas dan ruang pratek yang memadai, karena Standar Opersional Prosedur mengacu pada sekolah berstandar nasional. "Di ruang kelas, KBM sudah mengarah pada penggunaan multimedia, seperti alat bantu laptop dan proyektor. Lalu pelaksanaan 'toeic' atau Bahasa Inggris menjadi prioritas supaya siswa mempunyai bekal baik," katanya.
Sementara itu, komposisi sekolah yang sedang direalisasikan pemerintah saat ini, kapasitas gedung sekolah diarahkan supaya memenuhi standar kebutuhan, yaitu dengan menambah jumlah SMK yang diproyeksikan menjadi 60 persen, sedangkan SMA hanya 40 persen. Alasannya, karena tuntutan terhadap 'out put' pendidikan membutuhkan siswa-siswa yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan industri.
Dan untuk menciptakan 'out put' itu hanya bisa dilakukan di SMK dengan mendorong pertumbuhan lulusan yang memiliki keahlian khusus.Di kedua SMK itu, siswa baru akan dihadapkan segudang kegiatan yang akan menjadi wadah pengembangan bakat siswa. Intinya, kedua SMK ini mengarapkan lulusannya tidak sekedar menenteng ijazah melainkan memiliki keahlian sesuai jurusan mereka untuk menghadapi persaingan usaha dan industri global.
Kedua SMK itu hingga kini terus melengkapi fasilitas, bahkan seperti SMK PI yang kini sedang membangun, berencana membangun sekolah minimalis futuristik, artinya membangun gedung sekolah layaknya tempat kerja. Jadi siswa akan memiliki kesan beda dan tidak akan asing jika masuk dunia kerja sebenarnya.SMK PI membuka pendaftaran gelombang I tanggal 1-20 Mei 2008 dan gelombang II 20 Mei sampai 20 Juli 2008.
Keistimewaan gelombang pertama, prioritas jurusan diutamakan, sementara gelombang II seleksinya lebih ketat, karena peminat yang akan masuk ke SMK PI dan Ristek ini padat, untuk itu dilakukan dua gelombang, kalau gelombang pertama memenuhi kuota maka tidak akan ada gelombang kedua, pada tahun ini SMK Ristek membuka 14 kelas dan SMK PI membuka 8 kelas untuk siswa baru. (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan