KUTAWALUYA, RAKA - Sebanyak 16 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) se-Kecamatan Kutawaluya mengikuti lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), Adzan, Pildacil, Kaligrafi dan cerdas cermat di halaman Kecamatan Kutawaluya, Sabtu (28/12) siang. Kegiatan itu dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1430 Hijriyah.
Disela kegiatan, Ketua Panitia Menyambut Tahun Baru Islam, Rasman (42) yang juga Kepala MDA Nurussaadah Kutawaluya menjelaskan, selain menyambut hari besar Islam, kegiatan ini merupakan hari untuk kembali mengingat perjalanan Rasulullah Muhammad SAW disaat hijrah. Momen ini merupakan hal penting bagi seluruh umat Islam.
"Justru kegiatan seperti inilah yang paling inti, supaya motivasi belajar anak-anak bisa ditingkatkan dalam bidang keagamaan. Mudah-mudahan semua pihak bisa melaksanakan menyambut tahun baru Islam ini untuk menggemakan kembali jejak rasul," katanya.
Pada acara menyambut tahun baru Islam ini, dilaksanakan pawai ta'aruf 16 MDA, kemudian dilanjutkan lomba-lomba MTQ, Adzan pildacil, kalighrafi dan cerdas cermat. Pada tahun ini, panitia hanya menggelar kegiatan untuk MDA mengingat keterbatasan dana, panitia berharap pada tahun depan akan dilaksanakan acara serupa untuk MDA, Madrasah Aliyah (MA) dan Taman Pendidikan Anak (TPA). "Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak memilik kas banyak untuk menggelar kegiatan ini, ini pun partisipasi siswa dan masyarakat juga dari Kesra Kabupaten Karawang," kata Rasman.
Menurutnya, acara meriah menyambut tahun baru Islam ini akan terus menjadi agenda tahunan. Juga sebagai motivasi anak-anak untuk memiliki wawasan ukuwah Islamiyah. Meski hanya dengan acara seperti ini, diharapkan anak-anak bisa merealisasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Selain untuk anak sekolah, tahun baru ini merupakan motivasi bagi seluruh umat Islam. Sebenarnya, ide acara ini sudah dua tahun lalu, tapi baru terlaksana tahun ini. Dan inti kegiatan ini untuk mengingatkan kembali masa kehidupan Rasulullah yang telah mengubah masa jahiliyah ke masa yang cerah. Ini juga pendidikan, supaya semua anak-anak mampu meniru kehidupan Rasulullah, yaitu dengan lomba bernuansa Islami," ucapnya.
Ditempat sama, Ketua Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Jahuri Permana S.Pdi, mengatakan hal serupa, dakwah dan lomba-lomba ini untuk mengikuti jejak rosul, supaya anak kenal dan terus mengingat tahun baru Islam. Dengan keterlibatan langsung anak-anak yang mengikuti lomba ini, maka akan tetap dikenang selamanya.
Ditanya soal globalisasi yang mengikis nilai-nilai Islami, Jahuri menjawab, justru dengan adanya MDA, wawasan Islam anak-anak bisa ditanamkan. "Memang kalau melihat era globalisasi ini sangat mempersempit wawsan anak pada Islami, melalui MDA anak bisa berubah," ujarnya.
Kepala MDA Nurul Falah, Ajas Saputra menyatakan, mayoritas kaum Muslim lebih cenderung merayakan tahun baru masehi dibanding tahun baru Islam. Padahal jika diamati, merayakan tahun baru masehi kadang banyak melakukan maksiat, seperti minuman keras dan foya-foya. Sedangkan menyambut tahun baru Islam cenderung untuk merefleksi tentang perjalanan Rasulullah dan merayakannya pun penuh dengan doa dan kegiatan-kegiatan bernilai ibadah. (spn)
0 comments:
Post a Comment