LPI Al Hurriyyah Kutawaluya Gebyarkan Harlah dan Maulid Nabi

Tuesday, March 17, 2009

KUTAWALUYA, RAKA - Minggu (15/3) Lembaga Pendidikan Islam Al Hurriyyah Kecamatan Kutawaluya gebyarkan hari lahirnya (harlah) ke-41 bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada gebyar ini hadir penceramah dari Bandung, KH. Raden Muhammad Hariri Abdul Aziz.
 
Di sela kegiatan, Kepala MTs Al Hurriyyah, Wawan Setiawan S.Pd menjelaskan, pihaknya sengaja membuat gebyar hari lahir lembaga pendidikan ini yang waktunya bersamaan dengan Maulid Nabi, karena acara tersebut tidak hanya seremonial semata, tapi merupakan hari memotivasi mental kepada masyarakat setempat, khususnya guru dan siswa Al Hurriyyah.
 
Disebutkannya, lembaga pendidikan ini memiliki Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Terutama Untuk MTs, kata Wawan, tahun lalu perolehan siswa menurun. Dengan begitu, dia berharap pada tahun ini jumlah siswanya bertambah. "Makanya selain proses kegiatan belajar mengajar juga memunculkan harlah, biasanya kita gelar harlah cuma seremonial, kini kita panggil mubalig," ujarnya.
 
Hari lahir ke-41 lembaga pendidikan Islam ini tanggal 15 Februari 2008, tapi tidak bisa dilaksanakan gebyarnya, kecuali hanya melaksanakan upacara saja, mengingat pada bulan tersebut hujan deras terus mengguyur hampir setiap hari, terlebih di beberapa kecamatan mengalami musibah banjir. Akhirnya, harlah diundur hingga dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
 
Diharapkannya, Pemda Karawang tidak diskriminatif sekolah negeri dan swasta, karena sesuai undang-undang saat ini tidak ada dikotomi negeri dan swasta. "Dalam mencerdaskan kecerdasan bangsa, kalau sekolah A dapat bantuan, maka sekolah lain pun harus dapat. Dengan begitu, pilihan sekolah diberikan pada orang tua untuk menentukan sekolah bagi putra-putrinya," ujarnya.
 
Kepala SMK Al Hurriyyah, Drs. Ita Sugiyono mengatakan hal senada. Dia mengharapkan, dengan kegiatan ini ada perubahan dan penyegaran rohani bagi siswa dan guru. Kedepannya, aku Ita, kegiatan belajar mengajar guru dan siswa akan sinkron. Bicara soal Ujian Nasioanl (UN) mendatang, pihaknya berupaya membantuk siswa berprestasi. "Yang kita lakukan saat ini adalah kerja keras, karena sebelumnya ada ujian ulangan, tapi kini kalau tidak lulus, maka siswa harus ikut UN lagi tahun depan. Dengan adanya harlah, guru dan siswa merasa memiliki terhadap sekolah ini," katanya. (spn)
 

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan