Butuh Reserve Atasi Kebutuhan Listrik Industri

Friday, July 11, 2008



KARAWANG, RAKA - Penurunan pemakaian listrik di kawasan industri mencapai 30 MW atau sekitar 10 persen. Untuk itu harus ada reserve. Misalnya jika pembangkit terbesar di Jawa padam maka ditentukan untuk Karawang mendapat tambahan kuota pemadaman. Dan itu baiknya memang disiapkan oleh industri.

Misalnya tambahan kuota pemadaman sebesar 16 MW, berarti 30 MW penurunan listrik di kawasan industri tambah 16 MW tambahan kuota pemadaman, hasilnya jadi 46 MW. Dan 46 MW itu bisa diturunkan untuk industri. Demikian dikatakan Manajer PLN APJ Karawang, Ir. Mimin Insani, kepada RAKA, kemarin.

Diakuinya, memang ganguan listrik terbesar tidak melulu industri, pelanggan rumah pun sama-sama merasakan dampak yang cukup besar akibat pemadaman ini. Namun, padam listrik dua jam lalu hidup dan mati lagi selama dua jam itu lebih baik dibanding mati listrik melebihi empat jam, dampaknya tentu akan mengarah pada makanan di kulkas akan busuk karena teperatur suhu dinginnya mati terlalu lama.

Untuk mensiasati pelanggan industri, saat ini PLN melakukan koordinasi dengan pengelola kawasan industri untuk mendapatan jadwal yang paling aman untuk padam. Dan PLN alan mengeluarkan data riil supaya kemungkinan buruk bisa teratasi akibat pemadaman ini.
“PLN sama sekali tidak berharap listrik untuk kawasan industri ini padam, cuma persoalannya di dalam kawasan ini ada ‘dualisme’, satu sisi ada industri yang menghendaki pemadaman total dan satu sisi lagi ada industri-industri yang menginginkan supaya PLN hanya mengurangi beban saja, kita jelas tidak bisa melaksanakan keduanya, kecuali salah satu dari itu, PLN pun ingin menggeser hari libur kerja industri pada waktu yang tepat untuk pengurangan beban listrik supaya tidak mengganggu operasional perusahaan itu,” katanya.

Menyikapi krisis ini, dia berharap selain industri, masyarakat umum pun harus paham terhadap kondisi PLN. Saat ini bahan bakar perbarel sekitar 143 US dollar, apalagi kalau nembus 200 US dolar per barel, tidak hanya PLN tapi negara ini bisa bangkrut. Dan semua orang sudah tahu ini tidak hanya terjadi di Indoesia tapi merupakan krisis dunia, kemungkinan ini terjadi karena ulah spekulan minyak.

Sebenarnya pembangkit listrik bisa dibangun oleh pihak swasta, tapi bagaimana mereka mau membangun jika harga jual listrik masih rendah, kalau harga jual listrik PLN masih rendah, sementara swasta tidak boleh menjual langsung pada pelanggan, apa yang menarik bagi pihak swasta. Jadi bagaimanapun Tarif Dasar Listrik (TDL) harus naik. Jika menunggu harga listrik tidak naik maka PLN harus membangun pembangkit baru, tapi siapa yang akan memberikan jaminan pinjaman ke PLN. “Jadi, ini bukan hanya masalah PLN, tapi juga merupakan persoalan nasional,” katanya, (spn)

0 comments:

Post a Comment

Apa pendapat Anda tentang berita ini? komentar berita Secara otomatis, komentar yang ditulis akan masuk pada dinding Facebook Anda.
 
 
 
 
Copyright © BeritaKarawang.com | Space iklan logo Rp 200 ribu sebulan
Karawang, Jawa Barat, Indonesia, 085691309644, beritakarawang@gmail.com | Asep Saepudin Hasan