TIRTAJAYA, RAKA - Menciptakan kedekatan sesama perangkat desa dan kecamatan tidak bisa dilakukan seiring waktu, melainkan dikenalkan dalam satu pelatihan perangkat desa, anggota BPD, LPM dan Linmas se-kecamatan. Atas dasar itu, Camat Tirtajaya, Drs. H. Wawan Setiawan berinisiatif melakukan pelatihan itu selama tiga hari lalu berturut-turut dikantor kecamatan, 20, 21 dan 22 Oktober 2008 lalu.
Dijelaskan camat, latihan ini dilaksanakan karena diantara perangkat di sebelas desa di kecamatan ini baru dan telah melaksanakan Pilkades (pemilihan kepala desa) pada Agustus 2008 lalu, diantaranya Desa Pisang Sambo, Gempol Karya, Medan Karya, Tambak Sumur, Tambak Sari, Sumur Laban, Srijaya dan Desa Bolang. Pada Desember 2008 mendatang, Desa Kutamakmur akan melaksanakan Pilkades.
Materi pelatihan itu langsung digembleng Muspika Tirtajaya, Kasi Kecamatan, BPMS dan Kesbang Linmas Pemkab Karawang. Pelatihan ini mirip seperti 'pelonco' mahasiswa baru, tapi lebih halus dan penuh canda, mengingat pesertanya itu adalah orang tua yang berumur rata-rata setengah baya. Bahkan, beberapa hari usai pelatihan ini, beberapa aparatur desa mengungkapkan kesannya, pelatihan dari gagasan camat ini disambut antusias.
Kata camat, dana pelatihan ini diambil dari ADD (Anggaran Dana Desa) yang turun September 2008 lalu, sebanyak 11 desa menyisihkan sebesar Rp 1 juta dan terkumpul Rp 11 juta. Pelatihan ini dilaksanakan di kantor desa untuk memberikan materi tentang kedisiplinan dan ketaatan bawahan pada atasan yaitu kepala desa dan camat termasuk Pemkab. Selain di kantor kecamatan, pelatihan dilakukan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) pada malam hari untuk menguji mental, termasuk menjelajah area sawah dan menyeberangi sungai-sungai. Mirip seperti anggota pramuka yang sedang dilatih.
"Usai pilkades, ternyata banyak hansip baru termasuk perangkat lainnya. Dasar dari kekhawatiran mereka tidak paham tugas pokok dan fungsi, maka kami adakan pelatihan ini. Selain itu, pelatihan ini pun untuk kenalan sesama aparat desa dan staf kecamatan. Kami harap, pelatihan ini bisa menciptakan aparat yang memiliki dedikasi dan kinerja baik sesuai jabatan masing-masing," kata camat, kepada RAKA, Jumat (24/10) siang, di ruang kerjanya.
Intinya, kata camat, aparat desa itu diperkenalkan tentang tugasnya masing-masing, jangan sampai perangkat desa tidak mengenal staf kecamatan dan tugasnya sendiri. Dan pelatihan ini menjauhkan sesama aparat desa berselisih tentang tugasnya masing-masing. "Yang paling penting, seorang aparat desa itu harus kreatif, tanpa harus disuruh kepala desa dan camat, misalnya jika sedang tidak ada tugas, dia bisa beres-beres sendiri supaya tugasnya jadi ringan. Kami tidak berharap, jika tidak ada pekerjaan di desa, aparatnya pulang semua," tandasnya. (spn)
1 comments:
Very good......
Post a Comment