JAYAKERTA, RAKA - Beruntung bagi Waskat (32), warga RT 11/04, Desa Medang Asem, Kecamatan Jayakerta, dia mendapat kaki palsu gratis setelah pergelangan kaki kanannya patah tertimpa beton dua tahun lalu. Dia dikasih kaki palsu selutut yang terbuat dari plastik oleh Yayasan Peduli Tuna Daksa (Yay. Sadhu Vaswani) Jakarta.
Dia mendapatkan kaki palsu berawal sejak saudara sepupunya bernama Ipon 'ngojek' di pasar Rengasdengklok, dia kebetulan dapat penumpang yang berkaki palsu. Sepanjang jalan, penumpang itu bercerita dia mendapatkan kaki palsu dari Yayasan Peduli Tuna Daksa. Mendengar hal itu, Ipon menceritakan punya saudara yang kena musibah dan pergelangan kaki kanannya buntung. Setelah sampai tujuan, penumpang itu turun dan memberi alamat yayasan tersebut, dia berpesan supaya saudaranya itu segera dibawa ke Jakarta.
Mendapat informasi tersebut, dengan girang Ipon menceritakan semuanya pada Waskat. Dan keesokan harinya, Waskat, Ipon dan ditemani saudaranya seorang staf Desa Teluk Haur, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Soma (40) berangkat ke Jakarta. Sampai di tempat tujuan, Waskat mendapat kaki palsu selutut setelah dia menyerahkan identitas kependudukan termasuk Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Kaki palsu itu dibuat mendadak dan dicetak sesuai ukuran kaki Waskat. Melihat hal ini, Waskat bangga dan terharu, bahkan dia banyak cerita pada tetangganya telah dibantu Yay. Sadhu Vaswani Jakarta.
Setelah mendapat kaki palsu tersebut, Waskat yang selama ini selalu menggunakan tongkat bisa kembali main sepak bola. Ini hal yang sangat luar biasa bagi Waskat dan keluarganya. Keseharian Waskat sekarang adalah buruh tani, dia bisa leluasa masuk ke ladang dan sawah dengan dua kakinya yang bisa berjalan seperti sekarang. Diketahui, istri Waskat, Sidah (25) sejak 1,5 tahun lalu jadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) di negeri Arab Saudi, selain untuk mengangkat ekonomi keluarga, kepergian Sidah jadi TKW ini agar bisa membelikan kaki palsu untuk suaminya.
Hilangnya pergelangan kaki Waskat sejak dia bekerja di Cibitung pada perusahaan limbah. Naas, saat dia sedang membongkar balok beton sebuah gedung tua, kakinya tertimpa beton hingga tumit sampai telapak kakinya remuk dan buntung seketika. RS Karya Medika Cikarang langsung mengamputasi kakinya. Setelah kejadian itu, Waskat kembali ke kampung halaman dan tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya, lalu istrinya memberanikan diri jadi TKW. Hingga kemarin, Sidah belum dikasih tahu bahwa suaminya telah mendapatkan kaki palsu. (spn)
0 comments:
Post a Comment