Perhutani, LMDH dan Polsek Tirtajaya usai tanam bibit pohon di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya.
TIRTAJAYA, RAKA - Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama jajaran Polsek Tirtajaya kembali menanam 'trembesi' atau pohon basiah sebanyak 500 batang juga menanam pohon ketapang sebanyak 300 batang dan pohon api-api sebanyak 200 batang di sepanjang tanggul (langgen) area tambak di Kampung Cinara, Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Rabu (17/12) siang.
Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Pangakaran, Nanang Suginang (46), tanaman tahun 2007 lalu tumbuh dengan baik, ditambah melakukan penyulaman yaitu tanaman pokok yang mati diganti bibit baru, sehingga pertumbuhannya 10 persen, setiap tahun KRPH Cikiong selalu melakukan rehabilitasi sekitar 15 hektar. Kita selalu melaksanaan dengan LMDH, dari penyemaian hingga penanaman, otomastis masyarakat punya pekerjaan selain mengurus tambak ikan," ujarnya.
Sementara, Asisten Perhutani (Asper) Rengasdengklok, Diki Hermawan Marwan menjelaskan, dari yang ditargetkan, masih banyak lahan yang belum ditanam pohon, khususnya di pesisir pantai Utara Karawang, masih banyak kawasan hutan yang harus diperbaiki. Meski yang kini ditanam masih sedikit, tapi pihaknya terus mencoba melakukan perbaikan di titik-titik tertentu. Untuk jangka panjang, titik-titik kawasan hutan itu diharapkan menyebar.
Titik-titik yang saat ini jadi konsentrasi konservasi hutan diantaranya di Batujaya yaitu Muara Cikiong, di Desa Tambaksari Kecamatan Tirtajaya yaitu di sekitar Sarakan termasuk di Desa Tambaksumur di sekitar pemukiman Cinara dan Kampung Saca. Sedangkan di Kecamatan Cibuaya yaitu di Desa Neglasari dan Kalidungjaya. "Dalam pelaksanaan kegiatan konservasi hutan, kita selalu melaksanakan kemitaraan dengan masyarakat, maksudnya dalam setiap elemen pemangkuan hutan selalu melibatkan masyarakat," ujarnya.
Konsep konservasi kehutanan Perhutani, lanjutnya, diantaranya Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yaitu selain melibatkan intansi seperti kecamatan, polsek, dan koramil juga melibatkan masyarakat mengenai keamanan dan penanamannya, terutama LMDH yang juga seiring menginginkan konservasi hutan. "Kita dan Muspika satu kata, tapi ada juga masyarakat yang tidak sepakat, makanya ini tugas berat bagi Perhutani, jika masyarakat jika tidak diberdayakan maka sulit bagi kita untuk menanam pohon sendiri," jelasnya.
Pada aksi tanam ini, bibitnya hasil dari persemaian Perhutani yang dilakukan di kantor Perhutani Rengasdengklok dan tiap resort. Selama ini Perhutani punya pembibitan swadaya. "Bahkan semua intansi menganggap kita tukang tanam dan kita harus siap menyediakan bibit pohon jika diperlukan. Dan yang menjadi tugas utama kita adalah konservasi perbaikan lingkungan," ucapnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment