"Sangat bagus jika pemerintah mencanangkan setiap satu jiwa diwajibkan menanam satu pohon. Hutan, itu sangat penting, karena merubah karbon jadi oksigen. Pohon besar yang ada di halaman kita, sejamnya menghisap karbon sebanyak 2,5 kg dan menukarnya menjadi oksigen sebanyak 2,5 kg. Jadi, pohon itu pabrik oksigen, tapi sekarang, di Indonesia sebanyak 4 juta hektar hutan sudah gundul," kata pengajar SMAN 1 Batujaya, Kholid Al Kautsar, kepada RAKA, Selasa (16/12) siang.
Dia menjelaskan, secara normal sinar matahari memasuki bumi, kemudian dipantulkan lagi ke angkasa dan kemudian diserap oleh emisi, kalau tidak ada emisi maka suhu bumi lebih panas 330 derajat celcius dibanding suhu sekarang. Namun, sejak revolusi industri tahun 1826, manusia sudah memakai bahan bakar fosil, seperti batubara, minyak dan pembangkit tenaga listrik juga elektronik, maka emisi itu terlalu over sehingga panas bumi yang dipantulkan ke angkasa ini terakumulasi di atmosfer sehingga suhu bumi meingkat.
Dampaknya, es kutub mencair, pada tahun 1960 pencairan es ini sebanyak 10 persen dan hingga kini air laut meningkat ketinggiannya hingga 70 cm. Para ilmuwan memprediksikan pada tahun 2050 nanti, daerah pesisir dan pulau kecil sejauh 50 meter akan tenggelam. Dampak lainnnya yaitu perubahan suhu, musim panas akan panjang dan musim hujan akan sebentar tapi curah hujannya tinggi sehingga mengakibatkan banjir, longsor, puting beliung dan secara ekonomi juga petani mengalami kemunduran masa tanam. "Jadi kita semua berperan menyelamatkan pepohonan agar pemanasan global bisa kita minimalisir," jelasnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment