CILEBAR, RAKA - Ombak banjir rob kembali menerjang pemukiman di Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar, Selasa (13/1) pukul 8.00 dan 11.00 WIB. Akibatnya, sebanyak 10 rumah rusak diterjang ombak setinggi dua meter, satu diataranya ambruk total dan satunya lagi ambruk sepotong.
Warga setempat, Rohi (32) mengungkapkan, selama diterjang ombak, sebanyak 10 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari terjangan ombak. Namun, warga tetap bertahan karena tidak memiliki tempat tinggal lain. Sedangkan, jalan sepanjang 1 km rusak berat terkikis terjangan ombak.
Menurut keterangan warga, banjir rob mulai naik menggenangi daratan sekitar pukul 08.00 WIB dan mengalami puncaknya pada pukul 11.00 WIB. Naiknya air sangat cepat sehingga memasuki rumah-rumah penduduk. Kekuatan terjangan ombak sangat keras, dinding rumah saja sampai jebol, terlebih dipemukiman ini kebanyakan rumah semi permanen yang terbuat dari kayu, bambu dan bata sepotong.
Di jalan raya, ketinggian air sekitar 50 cm, bahkan beberapa kendaraan motor banyak yang mogok. Banjir disertai ombak besar ini mulai surut sekitar jam 13.30 WIB. Beberapa warga mengungkapkan, sudah seminggu cuaca di daerah ini buruk. Akibatnya, banyak kegiatan warga yang tertunda, terutama bagi nelayan.
Di tempat terpisah, Dakim (52) warga RT 02/02 mengungkapkan, rumahnya terbelah dua, dapur dan ruang belakang roboh diterjang ombak, menurutnya ketinggian rob tidak seberapa, hanya setengah selutut orang dewasa, tapi ombaknya sangat besar. "Baru kali ini ombak besar menerjang rumah sampai habis, sebelumnya tidak pernah ada ombak sebesar ini," ujarnya.
Kepala Desa Pusakajaya Utara, Warman Abdurahman menegaskan, awalnya dia memprediksikan bajir darat dari hujan, tapi nyatanya malah terjadi banjir rob diikuti ombak besar yang. Dia menjelaskan, di sepanjang pantai ini Cilebar tercatat sekitar 100 rumah yang diterjang gulungan ombak besar. "Untuk sementara, kami menampung warga yang kena banjir di pos tertentu dan ada juga yang mengungsi ke sanak keluarganya, yang penting kita tetap melakukan pengawasan terhadap ombak susulan," jelasnya. (spn)
0 comments:
Post a Comment